Wednesday, April 9, 2008

Reds made it!

Horeeeeeeeeeeeeeee...................!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
The Reds menang!!!!!
4-2! keren!!!

awalnya q dah agk frustasi, masa kebobolan duluan! kan aggregate jd 2-1! eh taw2 Hyypia masukin! jadi 2-2! semangat mulai terlecut...
palagi paz Torres bwt gol! Eh paz ni hati mulai ayem, eh malah si adebayor bikin gol! Sial!
Tapi no matter, cuz biz tu babel d langgar d kotak penalti, and gerrard berhasil mengeksekusi penalti dgn sempurna. trus ta kirain arsenal bakal membalas, eh malah mereka kebobolan lage sama babel...
Alhasil Reds menang 4-2 dan aggregate 5-3! selanjutnya d smifinal mrk bkl lwn chelsa, ni bakal mengulang smifinal LC thn lalu...
Hope they will win again....

Wednesday, April 2, 2008

tuGaz juRNaListik yg waWaNcaRa

WAWANCARA I


TUKANG BECAK


Amin (52), sebut saja begitu, lahir tanggal 11 September 1955 adalah seorang tukang becak di daerah kandang sapi, biasanya ia mangkal di depan RS Dr. Oen Solo. Ia biasanya menggunakan topi caping, kaos dan celana yang sangat sederhana dan sepasang sandal jepit. Kulitnya hitam karena sering bersahabat dengan terik matahari yang selalu ditemuinya ketika ia sedang bekerja menarik becak di tengah hari yang sangat panas. Ia memiliki seorang istri dan tiga orang anak. Pak Amin adalah orang yang sangat baik dan ramah, iapun dengan senang hati mau membagi kisah hidupnya pada saya.
Awalnya, Pak Amin adalah seorang tukang angkat barang, maksudnya adalah orang yang sering diminta bantuan untuk mengangkat barang-barang berat, misalnya kalau ada pindahan rumah atau ada pekerjaan lain yang membutuhkan tenaga manusia. Upahnyapun tidak tetap, tergantung seberapa sering ia mendapat pekerjaan dan seberapa besar tenaga yang dikeluarkan. Karena pekerjaan tersebut sangat jarang dan tidak selalu dibutuhkan setiap hari, akhirnya Pak Amin memutuskan untuk menjadi tukang becak, dengan meminjam modal pada seorang tetangganya yang baik hati.
Pak Amin sebenarnya ingin menjadi wiraswasta, tapi terbentur masalah modal besar dan lokasi usaha yang tak tersedia, maka ia mengurungkan niatnya itu. Walaupun hidup susah, tapi ia selalu sabar dan ikhals dalam menjalankan pekerjaannya, karena ia berpendapat bahwa dengan kesabaran, maka rezekipun akan dapat mengalir dengan lancar. Jadi, ia menjalani kehidupan dan pekerjaannya ini dengan ikhlas dan terus berharap ketabahan, kesabaran dan perjuangannya ini membuahkan hasil. Dengan bantuan istrinya yang juga bekerja sebagai tukang masak, paling tidak, kehidupan sehari-hari keluarganya masih bisa terpenuhi dan mampu membiayai ketiga anak mereka yang semuanya masih bersekolah.


WAWANCARA II


PEDAGANG DI PASAR


Endah (34), lahir 22 Februari 1974 adalah seorang wanita paruh baya yang berjualan sayuran di pasar kecil di daerah Yogyakarta. Ia adalah orang tua tunggal untuk anak laki-laki satu-satunya yang masih kelas empat sekolah dasar. Suaminya meninggal beberapa tahun lalu, saya tidak bertanya alasannya, karena takut nanti akan mempengaruhi perasaannya.
Bu Endah berpenampilan layaknya pedagang sayur lainnya, tak terlalu rapi dan seadanya. Semenjak suaminya meninggal, ia membesarkan anaknya sendiri. Walaupun demikian, Bu Endah terkadang sering menitipkan anaknya di tempat orang tuanya di daerah Sleman, karena ia sering harus berangkat pagi-pagi sekali untuk bekerja. Ia tidak tega meninggalkan anaknya sendirian di rumah.
Ketika saya tanya mengenai apa sebenarnya pekerjaan yang ia inginkan, ia malah menjawab tidak tahu. Katanya ia menerima apa saja pekerjaan yang ia dapatkan, memang kalau jalannya harus menjadi pedagang di pasar ya jalani saja, ia merasa pesimis bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih dari sekedar pedagang sayur karena ia merasa kalau pendidikannya tidak tinggi, yaitu hanya sampai SMP. Tetapi, ia tidak menginginkan anak laki-laki tunggalnya menjadi seperti dia. Ia bertekad menyekolahkan anaknya sampai ke universitas agar anaknya itu menjadi orang yang sukses.

tugaZ juRnaListiK Quw...ObseRvaSi

OBSERVASI I

PEDAGANG KAKI LIMA


Kawasan simpang lima Semarang di hari Minggu selalu saja ramai. Maklum saja, disanalah jantung kota Semarang berada. Di bundaran terlihat banyak sekali pedagang-pedagang yang berjualan aneka macam barang. Biasanya, masyarakat Semarang di hari Minggu sering mengunjungi tempat ini untuk jalan-jalan pagi dan berolahraga. Kebanyakan dari mereka juga sering mengunjungi arena Tri Lomba Juang yang merupakan pusat olahraga dan lokasinya pun tidak jauh dari simpang lima sehingga setelah berolahraga, mereka tidak lupa mampir kesana untuk melihat-lihat barang, dan kalau tertarik membelinya.
Yang paling banyak adalah penjual baju. Mereka biasanya menawarkan barangnya pada calon pembeli dengan cara berteriak. Dan apabila ada yang sudah tertarik untuk membeli barangnya, iapun mulai beraksi untuk memikat calon pembeli agar benar-benar mau untuk membeli. Pembelipun tak mau kalah, mereka pastinya ingin membeli barang semurah mungkin, sehingga terjadilah tawar-menawar antar kedua pihak. Keberadaan pedagang kaki lima ini sangat menguntungkan masyarakat sebab dengan adanya mereka, suasana kota menjadi ramai, terlebih lagi pada hari Minggu. Hal ini bisa menjadi hiburan dan juga sarana rekreasi di hari libur.
Sedangkan untuk pedagang kaki lima yang biasa (yang sering berdagang di jalan-jalan), walaupun mereka diizinkan melakukan dagang, mereka juga harus mematuhi peraturan yang dibuat pemkot setempat, misalnya saja mengenai ketertiban dan kebersihan area yang mereka pakai. Dan asal tidak merugikan pengguna jalan.

OBSERVASI II

PETANI

Di daerah Delanggu, suasana pedesaan masih terasa sekali, dengan adanya sawah-sawah yang membentang. Walaupun hanya melihat dari kaca jendela kereta api saja, namun rasanya pemandangan indah itu tak dapat terelakkan. Apalagi kalau benar-benar berada di tengah sawah yang hijau, maka akan terasa lebih indah. Suasananya tenag dan tidak terlalu berisik.
Terkadang terlihat beberapa petani sedang bekerja, mulai dari menanam padi sampai membajak sawah. Mereka biasanya memakai topi agar tidak kepanasan dan sepatu boot panjang, kerena tipikal sawah yang biasanya becek. Terlihat juga beberapa gubuk yang dibuat untuk tempat istirahat dan sebagai tempat bersantai.
Para petani yang sedang menjalankan tugasnya bertani, menanam padi sambil berjalan mundur, membajak sawah, dan terkadang berteriak keras untuk mengusir burung-burung yang hendak mendekat ke sawah mereka, ada juga yang sedang memainkan orang-orangan sawahnya.
Peran petani sangat penting, tanpa mereka tak akan ada yang menanam dan memanen padi yang kemudian dibuat beras yang digunakan untuk bahan pangan, terutama bagi masyarakat Indonesia yang makanan pokoknya adalah nasi. Indonesia memang banyak memiliki sawah, berbeda dengan luar negeri yang hanya memiliki sedikit, itupun berada di daerah-daerah tertentu yang memang benar-benar daerah pedesaan dan jauh dari kota.