SCENE 9 : AUSTRIA
Setelah perjalanan panjang, akhirnya mereka sampai di Austria. Perhelatan EURO sangat megah, mulai dari upacara pembukaan sampai dengan atribut-atribut yang dipakai oleh masing-masing pendukung tim.
Sudah tiga minggu Yvaine berada di Austria, dan sepertinya janji Cesc pada Steven hampir mendekati kenyataan. Denagan segala upaya dan usaha, Spanyol berhasil mencapai partai puncak, mereka akan menghadapi tim Jerman.
Yvaine : Penampilan jadi starter untuk pertama kalinya, kamu harus semangat. Oke!
Cesc : Pasti!
Yvaine : Pak kapten, semangat!
Iker : Oke, mrs. Fabregas! Hehehe..(pemain-pemain Spanyol yang lain ikut tertawa, tetapi yang paling keras tertawanya adalah Xabi)
Pertandingan yang mendebarkan, hingga akhirnya sesak nafas yang diderita para pendukung Spanyor dilegakan oleh Fernando Torres dengan golnya di menit ke-33. Yvaine bersorak keras sekali. Keadaan terus berlangsung hingga peluit panjang berbunyi. Spanyol memenangkan EURO 2008!
Yvaine : Kalian hebat!
Iker : Pastinya!
Dalam hati, Cesc ingin sekali segera memberitahu Steven tentang ini, bahwa ia telah berhasil melaksanakan janjinya.
Para pemain Spanyol larut dalam suasana gembira dalam selebrasi mereka. Yvaine juga ikut bahagia melihat mereka bahagia, sepertinya hatinya sekarang sudah menjadi seperempat Spanish, yang tigaperempat jelas masih tetap English lah pasti…Ada euforia yang tak terbendung ketika melihat para pemain Spanyol berada di atas panggung kehormatan, ia seperti melihat para pahlawan, dan pahlawan yang paling terlihat terang benderang tentu saja yang bernomor punggung sepuluh…
SCENE 10 : PERAYAAN KEMENANGAN
Yvaine : Selamat ya buat kalian semua!
(Semua pemain Spanyol menjawab ya dengan sorak gembira)
Cesc : Yvaine, kesini sebentar.
Yvaine : Kenapa?
(Lalu Cesc memegang tangan Yvaine)
Cesc : Bukan karena aku ingin ikut-ikutan Theo mengungkapkan cintanya di depan orang banyak, tapi aku bener-bener mau mengungkapkan rasa cintaku di depan semua orang agar mereka tahu kalau perbedaan antara kita tak jadi soal, buktinya kita mampu bertahan sampai sekarang, dan aku juga mau ini bertahan sampai nanti hidup kita berakhir. Tapi aku butuh kamu buat mewujudkan itu semua, karena aku tidak bisa membangun kebahagiaan itu sendirian.
Yvaine : Cesc...aku nggak tahu harus bilang apa, sku hanya bisa bilang terima kasih karena kamu telah membuat hidup aku lebih berharga.
Xabi : Udah lah...jadian aja! Susah amat sih! Nggak usah malu-malu! Si sepan kita ini!
Cesc : Ini...(dia melepaskan medali emas EURO dari lehernya dan mengalungkannya di leher Yvaine) Buat kamu...
Xabi : Mas kawin (menyeletuk keras, lalu teman-teman yang lain tertawa)
Iker : Hssssssssst..........
Yvaine : (kaget) Tapi ini kan punya kamu, hasil kerja keras kamu dan tim, aku nggak bisa terima..
Cesc : Milikku sekarang milikmu juga..terima aja...ini memamng buat kamu, kalau kamu nggak mau nerima ini, berarti kamu juga nggak mau nerima aku, sama aja kamu menolak aku.
Yvaine : (diam saja, lalu tersenyum) Terima kasih.
Cesc : Terima kasih juga kamu udah mau nerima aku.
Xabi : Daritadi terima kasih-terima kasih melulu, ciumannya kapan? (teman-teman tertawa lagi)
Cesc : Ciuman? Hmm...kadang ada sesuatu yang disimpan dulu dan baru dikeluarkan ketika waktunya sudah tepat.
Yvaine : (tertawa) Masih inget aja kamu.
Cesc : Ya iyalah inget.
Xabi : Maksudnya apa sih?
Iker : Maksudnya mereka ingin ciuman privasi gitu..nggak pengen dilihat orang...biar romantis...apalagi dilihat ma kamu! Pasti nggak mau, ya nggak Cesc?
Xabi : Tapi inget, kalian tak akan bisa lepas dariku dan yang paling penting nggak akan bisa berbohong sama aku...apapun yang kalian lakukan aku pasti tahu.hehehehe...
----------------------------------------------THE END-------------------------------------------------
Setelah perjalanan panjang, akhirnya mereka sampai di Austria. Perhelatan EURO sangat megah, mulai dari upacara pembukaan sampai dengan atribut-atribut yang dipakai oleh masing-masing pendukung tim.
Sudah tiga minggu Yvaine berada di Austria, dan sepertinya janji Cesc pada Steven hampir mendekati kenyataan. Denagan segala upaya dan usaha, Spanyol berhasil mencapai partai puncak, mereka akan menghadapi tim Jerman.
Yvaine : Penampilan jadi starter untuk pertama kalinya, kamu harus semangat. Oke!
Cesc : Pasti!
Yvaine : Pak kapten, semangat!
Iker : Oke, mrs. Fabregas! Hehehe..(pemain-pemain Spanyol yang lain ikut tertawa, tetapi yang paling keras tertawanya adalah Xabi)
Pertandingan yang mendebarkan, hingga akhirnya sesak nafas yang diderita para pendukung Spanyor dilegakan oleh Fernando Torres dengan golnya di menit ke-33. Yvaine bersorak keras sekali. Keadaan terus berlangsung hingga peluit panjang berbunyi. Spanyol memenangkan EURO 2008!
Yvaine : Kalian hebat!
Iker : Pastinya!
Dalam hati, Cesc ingin sekali segera memberitahu Steven tentang ini, bahwa ia telah berhasil melaksanakan janjinya.
Para pemain Spanyol larut dalam suasana gembira dalam selebrasi mereka. Yvaine juga ikut bahagia melihat mereka bahagia, sepertinya hatinya sekarang sudah menjadi seperempat Spanish, yang tigaperempat jelas masih tetap English lah pasti…Ada euforia yang tak terbendung ketika melihat para pemain Spanyol berada di atas panggung kehormatan, ia seperti melihat para pahlawan, dan pahlawan yang paling terlihat terang benderang tentu saja yang bernomor punggung sepuluh…
SCENE 10 : PERAYAAN KEMENANGAN
Yvaine : Selamat ya buat kalian semua!
(Semua pemain Spanyol menjawab ya dengan sorak gembira)
Cesc : Yvaine, kesini sebentar.
Yvaine : Kenapa?
(Lalu Cesc memegang tangan Yvaine)
Cesc : Bukan karena aku ingin ikut-ikutan Theo mengungkapkan cintanya di depan orang banyak, tapi aku bener-bener mau mengungkapkan rasa cintaku di depan semua orang agar mereka tahu kalau perbedaan antara kita tak jadi soal, buktinya kita mampu bertahan sampai sekarang, dan aku juga mau ini bertahan sampai nanti hidup kita berakhir. Tapi aku butuh kamu buat mewujudkan itu semua, karena aku tidak bisa membangun kebahagiaan itu sendirian.
Yvaine : Cesc...aku nggak tahu harus bilang apa, sku hanya bisa bilang terima kasih karena kamu telah membuat hidup aku lebih berharga.
Xabi : Udah lah...jadian aja! Susah amat sih! Nggak usah malu-malu! Si sepan kita ini!
Cesc : Ini...(dia melepaskan medali emas EURO dari lehernya dan mengalungkannya di leher Yvaine) Buat kamu...
Xabi : Mas kawin (menyeletuk keras, lalu teman-teman yang lain tertawa)
Iker : Hssssssssst..........
Yvaine : (kaget) Tapi ini kan punya kamu, hasil kerja keras kamu dan tim, aku nggak bisa terima..
Cesc : Milikku sekarang milikmu juga..terima aja...ini memamng buat kamu, kalau kamu nggak mau nerima ini, berarti kamu juga nggak mau nerima aku, sama aja kamu menolak aku.
Yvaine : (diam saja, lalu tersenyum) Terima kasih.
Cesc : Terima kasih juga kamu udah mau nerima aku.
Xabi : Daritadi terima kasih-terima kasih melulu, ciumannya kapan? (teman-teman tertawa lagi)
Cesc : Ciuman? Hmm...kadang ada sesuatu yang disimpan dulu dan baru dikeluarkan ketika waktunya sudah tepat.
Yvaine : (tertawa) Masih inget aja kamu.
Cesc : Ya iyalah inget.
Xabi : Maksudnya apa sih?
Iker : Maksudnya mereka ingin ciuman privasi gitu..nggak pengen dilihat orang...biar romantis...apalagi dilihat ma kamu! Pasti nggak mau, ya nggak Cesc?
Xabi : Tapi inget, kalian tak akan bisa lepas dariku dan yang paling penting nggak akan bisa berbohong sama aku...apapun yang kalian lakukan aku pasti tahu.hehehehe...
----------------------------------------------THE END-------------------------------------------------
Comments