Sekilas
kisah dari kota nun jauh di mata, yang memiliki keunikannya sendiri, mulai dari
legenda musik John Lennon, mitos Liverbird, hingga poros sepakbola yang penuh
rivalitas tetapi juga diwarnai sedikit romantisme. Liverpool menyimpan beberapa kisah
yang membuat kota ini unik dan berkarakter. Mari kita jelajahi dan pahami sedikit kisah di dalamnya.
Liverpool John Lennon Airport,
yang merupakan sebuah perwujudan tribut bagi salah satu ikon musik legendaris, yang
dari namanya saja sudah sangat dikenal banyak orang, John Lennon. Pelantun
tembang “Imagine” ini merupakan salah satu punggawa grup legendaris The
Beatles, yang juga merupakan kebanggaan kota Liverpool. Lennon telah meninggalkan
panggung fana ini dan menapaki panggung keabadian di surga. Pada tahun 1980 ia
tewas di tangan seorang pria bernama Mark Chapman
.
Sekilas
kisah hidup Lennon yang cukup tragis mengingatkan kita bahwa apapun bisa
terjadi di dunia ini, bahkan hidup bisa berakhir di tangan siapa saja, kapan
saja, bahkan secara tidak terduga. Seperti makna sebuah monument, walaupun
seseorang telah tiada, kenangannya akan selalu hidup di hati selama kita masih
mau mengingat dan mengapresiasinya. Wujud monument tersebut bisa langsung kita
lihat dan rasakan ketika pertama kali menginjakkan kaki di Liverpool, nama John
Lennon terpampang megah disana.
Wujud penghargaan lain atas nama besar The Beatles adalah didirikannya The Beatles Story Exhibition yang terletak di Albert Dock.
Liverbird
Mitos.
Percaya? Mari kita tengok sejenak cerita apa yang berkembang di kalangan
penduduk kota Liverpool, Inggris. Liverpool memiliki ikon representatif berupa
sebuah figur liverbird, menyerupai cormorant
alias burung pecuk, yang berwarna gelap dan berleher panjang. Konon katanya
burung ini dipercayai mampu memberikan keberuntungan bagi para nelayan yang
akan mencari ikan. Pada tahun 1207, King
John of England meresmikan kota Liverpool dengan memberikan pengesahan
piagam kota. Pada stampel piagam tersebut terdapat gambar burung elang. Banyak
orang berasumsi dan percaya bahwa ini merupakan bentuk pertama liverbird, sehingga liverbird dianggap perpaduan burung pecuk dan burung elang.
Sepasang
liverbird, jantan dan betina bertengger
kokoh di atas Royal Liver Building. Uniknya, mereka tidak saling berhadapan, melaikan saling membelakangi. Mengapa demikian? Salah satu cerita yang paling terkenal
dan familiar mengatakan bahwa liverbird jantan menghadap ke arah kota untuk menjaga masyarakat
dan juga keluarga para pelaut, sedangkan liverbird
betina menghadap ke arah laut untuk memastikan para pelaut kembali ke daratan
dengan selamat. Konon katanya jika kedua burung ini lepas dan terbang maka kota
Liverpool juga akan musnah. Mau percaya
atau tidak memang sebuah pilihan, tetapi cerita yang berkembang di masyarakat
tertentu merupakan sebuah harta budaya dan pengetahuan yang harus kita hargai.
Dengan begini kita akan sadar bahwa begitu banyak keunikan dan keragaman di
muka bumi ini.
Rivalitas dan Romantisme Sepakbola
Tanah
Inggris tidak bisa lepas dari sepakbola. Olahraga ini begitu popular dan telah
menjadi tontonan kelas dunia yang sayang untuk dilewatkan. Liverpool memiliki
dua klub sepakbola, Liverpool Football Club dan Everton Football Club. Liverpool
Football Club merupakan salah satu klub sepakbola besar dan ternama di dunia.
Nama besarnya tentu saja tidak lepas dari prestasi dan juga ukiran sejarah di
kancah persepakbolaan Inggris Raya. Tidak heran mengapa masyarakat Liverpool
sangat bangga akan tim kesayangannya ini.
Para
pendukung klub berjuluk The Reds ini
terkenal akan kesetiaan dan passion
nya yang tinggi. Didirikan pada tahun 1892 akibat perseteruan John Houlding
dengan Everton F.C. yang menyebabkan Everton pergi dan membangun lapangan yang
terletak di Goodison Park. Kemudian Houlding membangun klub sepakbolanya
sendiri yang awalnya diberi nama Everton
F.C. and Athletic Grounds Company Limited. Namun, pihak asosiasi sepakbola
Inggris menolak nama tersebut karena telah ada klub lain yang bernama Everton.
Oleh karena itu, pada akhirnya Houlding menggantinya menjadi Liverpool F.C. and Athletic Grounds Company
Limited yang sekarang lebih kita kenal dengan Liverpool F.C.
Perseteruan
dua rival satu kota ini sangat terasa ketika kedua klub bertatap muka di
lapangan hijau. Tidak heran pertandingan menjadi begitu sengit, bertarung demi
kebanggaan masing-masing. Akan tetapi, terkadang kita bisa melihat bagaimana kedua kubu ini sebenarnya merupakan sebuah
kesatuan. Keduanya sama-sama mewakili kota Liverpool, dan tidak perlu heran
jika ada satu keluarga yang sebagian anggotanya merupakan pendukung Liverpool
dan yang sebagian lagi merupakan pendukung Everton. Ini merupakan pemandangan
yang sudah biasa di Liverpool.
Ketika terjadinya tragedi Hillsborough, 15 April 1989, yang merupakan salah satu tragedi paling kelam dalam sejarah persepakbolaan Inggris dan bahkan dunia, 96 nyawa pendukung Liverpool F.C. melayang. Kejadian ini diperingati setiap tahun dan disinilah kita bisa melihat bagaimana sebuah tragedi bisa meluluhkan segala bentuk rivalitas. Baik Liverpool dan Everton bersatu dan duduk berdampingan atas nama kemanusiaan. Siapa sangka sepakbola bisa seindah ini, bukan? Bahkan sampai membuat kita meneteskan air mata. Supporting a football club is not always a matter of cheering and screaming. There is more beyond that.
Ketika terjadinya tragedi Hillsborough, 15 April 1989, yang merupakan salah satu tragedi paling kelam dalam sejarah persepakbolaan Inggris dan bahkan dunia, 96 nyawa pendukung Liverpool F.C. melayang. Kejadian ini diperingati setiap tahun dan disinilah kita bisa melihat bagaimana sebuah tragedi bisa meluluhkan segala bentuk rivalitas. Baik Liverpool dan Everton bersatu dan duduk berdampingan atas nama kemanusiaan. Siapa sangka sepakbola bisa seindah ini, bukan? Bahkan sampai membuat kita meneteskan air mata. Supporting a football club is not always a matter of cheering and screaming. There is more beyond that.
Comments