Thursday, December 4, 2014

Tales of Liverpool

Sekilas kisah dari kota nun jauh di mata, yang memiliki keunikannya sendiri, mulai dari legenda musik John Lennon, mitos Liverbird, hingga poros sepakbola yang penuh rivalitas tetapi juga diwarnai sedikit romantisme. Liverpool menyimpan beberapa kisah yang membuat kota ini unik dan berkarakter. Mari kita jelajahi dan pahami sedikit kisah di dalamnya. 

Liverpool John Lennon Airport, yang merupakan sebuah perwujudan tribut bagi salah satu ikon musik legendaris, yang dari namanya saja sudah sangat dikenal banyak orang, John Lennon. Pelantun tembang “Imagine” ini merupakan salah satu punggawa grup legendaris The Beatles, yang juga merupakan kebanggaan kota Liverpool. Lennon telah meninggalkan panggung fana ini dan menapaki panggung keabadian di surga. Pada tahun 1980 ia tewas di tangan seorang pria bernama Mark Chapman .
             Sekilas kisah hidup Lennon yang cukup tragis mengingatkan kita bahwa apapun bisa terjadi di dunia ini, bahkan hidup bisa berakhir di tangan siapa saja, kapan saja, bahkan secara tidak terduga. Seperti makna sebuah monument, walaupun seseorang telah tiada, kenangannya akan selalu hidup di hati selama kita masih mau mengingat dan mengapresiasinya. Wujud monument tersebut bisa langsung kita lihat dan rasakan ketika pertama kali menginjakkan kaki di Liverpool, nama John Lennon terpampang megah disana.
 

Wujud penghargaan lain atas nama besar The Beatles adalah didirikannya The Beatles Story Exhibition yang terletak di Albert Dock.




Liverbird
Mitos. Percaya? Mari kita tengok sejenak cerita apa yang berkembang di kalangan penduduk kota Liverpool, Inggris. Liverpool memiliki ikon representatif berupa sebuah figur liverbird, menyerupai cormorant alias burung pecuk, yang berwarna gelap dan berleher panjang. Konon katanya burung ini dipercayai mampu memberikan keberuntungan bagi para nelayan yang akan mencari ikan. Pada tahun 1207, King John of England meresmikan kota Liverpool dengan memberikan pengesahan piagam kota. Pada stampel piagam tersebut terdapat gambar burung elang. Banyak orang berasumsi dan percaya bahwa ini merupakan bentuk pertama liverbird, sehingga liverbird dianggap perpaduan burung pecuk dan burung elang.  
Sepasang liverbird, jantan dan betina bertengger kokoh di atas Royal Liver Building. Uniknya, mereka tidak saling berhadapan, melaikan saling membelakangi. Mengapa demikian? Salah satu cerita yang paling terkenal dan familiar mengatakan bahwa  liverbird jantan menghadap ke arah kota untuk menjaga masyarakat dan juga keluarga para pelaut, sedangkan liverbird betina menghadap ke arah laut untuk memastikan para pelaut kembali ke daratan dengan selamat. Konon katanya jika kedua burung ini lepas dan terbang maka kota Liverpool juga akan musnah.  Mau percaya atau tidak memang sebuah pilihan, tetapi cerita yang berkembang di masyarakat tertentu merupakan sebuah harta budaya dan pengetahuan yang harus kita hargai. Dengan begini kita akan sadar bahwa begitu banyak keunikan dan keragaman di muka bumi ini.

Rivalitas dan Romantisme Sepakbola
Tanah Inggris tidak bisa lepas dari sepakbola. Olahraga ini begitu popular dan telah menjadi tontonan kelas dunia yang sayang untuk dilewatkan. Liverpool memiliki dua klub sepakbola, Liverpool Football Club dan Everton Football Club. Liverpool Football Club merupakan salah satu klub sepakbola besar dan ternama di dunia. Nama besarnya tentu saja tidak lepas dari prestasi dan juga ukiran sejarah di kancah persepakbolaan Inggris Raya. Tidak heran mengapa masyarakat Liverpool sangat bangga akan tim kesayangannya ini.
Para pendukung klub berjuluk The Reds ini terkenal akan kesetiaan dan passion nya yang tinggi. Didirikan pada tahun 1892 akibat perseteruan John Houlding dengan Everton F.C. yang menyebabkan Everton pergi dan membangun lapangan yang terletak di Goodison Park. Kemudian Houlding membangun klub sepakbolanya sendiri yang awalnya diberi nama Everton F.C. and Athletic Grounds Company Limited. Namun, pihak asosiasi sepakbola Inggris menolak nama tersebut karena telah ada klub lain yang bernama Everton. Oleh karena itu, pada akhirnya Houlding menggantinya menjadi Liverpool F.C. and Athletic Grounds Company Limited yang sekarang lebih kita kenal dengan Liverpool F.C.
       Perseteruan dua rival satu kota ini sangat terasa ketika kedua klub bertatap muka di lapangan hijau. Tidak heran pertandingan menjadi begitu sengit, bertarung demi kebanggaan masing-masing. Akan tetapi, terkadang kita bisa melihat bagaimana  kedua kubu ini sebenarnya merupakan sebuah kesatuan. Keduanya sama-sama mewakili kota Liverpool, dan tidak perlu heran jika ada satu keluarga yang sebagian anggotanya merupakan pendukung Liverpool dan yang sebagian lagi merupakan pendukung Everton. Ini merupakan pemandangan yang sudah biasa di Liverpool. 
      Ketika terjadinya tragedi Hillsborough, 15 April 1989, yang merupakan salah satu tragedi paling kelam dalam sejarah persepakbolaan Inggris dan bahkan dunia, 96 nyawa pendukung Liverpool F.C. melayang. Kejadian ini diperingati setiap tahun dan disinilah kita bisa melihat bagaimana sebuah tragedi bisa meluluhkan segala bentuk rivalitas. Baik Liverpool dan Everton bersatu dan duduk berdampingan atas nama kemanusiaan. Siapa sangka sepakbola bisa seindah ini, bukan? Bahkan sampai membuat kita meneteskan air mata. Supporting a football club is not always a matter of cheering and screaming. There is more beyond that.
 

No comments: