Skip to main content

Scouser-Catalan Lover pre-season scene 6 & 7

SCENE 6 : Liverpool Port
Xabi was looking around,,,”Where is she?”
Xabi was running, lalu dia menemukan Vaine sedang berjalan sambil menunduk dan nendang2 batu tanpa arah yang jelas..
Xabi menghadangnya...
She stopped her walk..
Yvaine : I’m sorry, Sir, Would u please..(mendongak ke atas-shocked)
Xabi : *smiling* “please out of my way?”
Yvaine : *diam saja*
Xabi : I’ll out of your way asal kamu bisa buang waktu 15 menit buat ngobrol sama aku, gimana?
Yvaine : Nggak ah, aku mau pulang, dingin.
Xabi : Eits! Nggak boleh..
Yvaine : Why? Mau terus ngehalangin jalanku?
Xabi : *suddenly shocked dengan kata-kata Vaine tadi* Oh..iya... menghalangi jalanmu ya.. I know... *lalu minggir supaya Vaine bisa lewat*
Yvaine : *kembali berjalan*
Tiga detik kemudian..
Xabi : That’s why I come here, to fix everything.
Yvaine : *stopped* Fix what?
Xabi : Semuanya. Sini... *grab her hand and take her to the port*
Yvaine : So? Udah aku bilang kan aku mau pulang.
Xabi : Just 15 minutes. Lagian kalau kamu bener2 mau pulang dan nggak mau dengerin kata-kataku, kamu nggak bakal nurut aku tarik kesini. Ya kan??
Yvaine : *diam saja*
Xabi : Duduk dulu deh, liat laut..
Yvaine : Ya disini liat laut lah, masa liat gunung?!
Xabi : *laughing* kamu tu ya, lagi bete tapi tetep aja bisa bikin humor.
Yvaine : Aku nggak lagi bete. Aku lagi males aja. Claudia tadi tahu2 keluar ilang nggak tahu kemana, aku ditinggalin sendirian, aku boring makanya jalan2 kesini, katanya dia mau nyusul kesini, eh malah kamu yang nongol.
Xabi : Kayak nggak rela gitu ketemu aku?
*phone was ringing*
Xabi : Hola? (speaking in Spanish).........
Yvaine : 15 menit kamu udah kepotong dua menit buat terima telpon..
Xabi : Ini loh, temenku yang di London, minta aku kesana. Maklum, seumuran ma kamu tp dia sendirian di London.
Yvaine : Apa iya?
Xabi : Iya. Sekarang dia main di Arsenal.
Yvaine : Owh, pemain bola juga?
Xabi : Yup. Lagi meniti karir, baru naik pangkat dari reserve ke subs. Ni orangnya.. (show Vaine a pic from his mobile phone) Kenal?
Yvaine : Nggak. Tapi....
Xabi : Tapi apa?
Yvaine : *menggeleng*. Nothing. (tapi sebenarnya ada perasaan aneh di hati)
Xabi : Kok ngeliatinnnya ampe gitu banget?
Yvaine : Oh! Apa iya? Biasa aja tuh. Ah ya sudahlah. Kenapa jadi ngomongin orang lain gini?
Xabi : Oke! Kepotong lagi buat ceritain orang lain! Betul juga! Sekarang aku langsung aja. Gimana? Jadi pindah?
Yvaine : Nggak tahu. Belum mutusin.
Xabi : Deadline nya besok kan?
Yvaine : Iya.
Xabi : You must take that.
Yvaine : What?
Xabi : Yes, ini kesempatan, Vi, jangan disia-siain. Setelah aku pikir-pikir lagi, kamu lebih baik say yes. Coba dengerin hati kecil kamu baik2, aku yakin, kamu lebih ingin ke Oxford daripada stay disini.
Yvaine : Aku mau disini.
Xabi : Demi apa? Jangan bilang demi job yang ditawarin Rick? Itu bukan alasan yang kuat. Atau mungkin ada alasan lain? *staring at Vaine*
Yvaine : ...........Eh! Kenapa ngeliatin aku ampe gitu banget?
Xabi : Aku hanya menuntut sebuah jawaban. Satu kata aja.. (dalam hati : oh come on Vaine, please say “you”. come on, come on)
Yvaine : Nothing. Satu kata kan?
Xabi : *sigh* Vi, kita udah kenal berapa lama?
Yvaine : Setahun maybe? Kenapa?
Xabi : Aku akui memang kita selama ini deket, dan aku..
Yvaine : Kamu apa? (dalah hati : come on, say something!)
Xabi : Aku sering berpikir kalau ya...kita emang deket.
Yvaine : That’s what I feel. Xab, kadang aku berpikir, sampai dimana batas kita..
Xabi : Batas?
Yvaine : *mengangguk*, terkadang aku merasa u’re like my boyfriend, but sometimes, aku merasa u’re like my brother. Aku jadi bingung.
Xabi : Kalau sekarang, detik ini, kamu anggep aku yang mana?
Yvaine : Eh! Tahu nggak? Aku paling benci tiap u’re staring at me like that!
Xabi : Hahahaha. Ayo jawab! Ah I know! Kalau aku tatap gini, kamu pasti nggak bisa jawab! Kalau gitu aku kesana aja deh, sapa tahu ada liverbird nongol dari dasar laut.
Yvaine : *smiling*
Xabi : Sekarang akmu bisa ngeliatin aku terus, sambil mikirin jawabannya. Aku nggak akan nengok ke kamu deh.
Yvaine :................
................
You’re like my brother..
Xabi : *menengok* What?????
Yvaine : “You’re like my brother”, ini jawaban yang akhirnya aku dapetin, setelah sekian lama aku bertanya-tanya. I love you, and all people here, I don’t wanna leave, really.
Xabi : Jujur, waktu tahu kamu pengen stay, i was so happy. Wah Vaine bakal tetep disini.. Tapi, after that, aku berpikir ulang, apalagi setelah St..(nggak jadi bilang Steve) emm..maksudku, setelah aku sadar kalau aku hanya menghambat cita-citamu (xabi’s mind : stevie), rasa bahagia itu hilang. Sama kayak kamu, aku juga kadang merasa you’re like my girlfriend, kadang like my little sister as well, but..you’re still very young..
Yvaine : Kamu ngerasa tua?
Xabi : Hah? Kok langsung nodong gitu sih statementnya?
Yvaine : Ya habisnya kamu bilang I’m still very young gt...seolah-olah kamu orang dewasa yang nasehatin anak kecil..but I love it, inilah kenapa aku merasa nyaman deket kamu. Tiap kamu bertindak seperti seorang kakak buatku, aku suka tiap kamu perhatian sama aku, dan yang paling penting, aku merasa i’m under your protection everytime.
Xabi : Semua yang kamu bilang itu juga sama. Aku merasakan sebaliknya. Aku suka tiap kasih perhatian ke kamu, aku juga suka tiap memberikan perlindungan ke kamu.
Yvaine : Haha.
Xabi : Nah kan! Ngobrol udah serius gini malah ketawa!
Yvaine : Aku merasa lucu aja. Kalau yang kita rasain sama, kenapa butuh waktu lama buat menyimpulkan what’s between us?
Xabi : Ya karena kita nyadarnya sama2 telat!
Both laughing
Yvaine : So..kesimpulannya?
Xabi : Kesimpulan?? As your brother, I order you to accept Oxford.
Yvaine : Masih nggak tahu.
Xabi : Kok gitu? Tentang Rick, tu bisa diatur. Pekerjaan itu nggak mengikat kok. Anggep aja kayak side job. Main job kamu ya kuliah. Got it?
Yvaine : Yeah.
Xabi : Tiap kamu ada kesempatan, kamu bisa kok kerja, umpama waktu libur, atau waktu tim tandang ke London, kamu bisa ikut berpartisipasi.
Yvaine : Gitu ya?
Xabi : Iya. Nah, sekarang aku udah kayak kakak nasehatin adeknya belom? Atau malah kayak nasehatin pacarnya? Hahahaha.


SCENE 7 : MELWOOD
Stevie : Bro, so sorry about yesterday.
Xabi : Oh. Santai! Tidak apa-apa. I know perasaanmu, pasti cemas, apalagi orang kayak aku gini. Mana berani kamu lepas adik kamu gitu aja padaku. Not safe! Trust me! Haaa Haa Haa...
Stevie : Haha. Itu nyadar! Kayaknya masalah udah clear nih?
Xabi : Pertanyaan basa basi. Nggak mungkin kamu nggak tahu jawabannya.
Stevie : I knew nothing.
Xabi : You look happy. Itu karena Vaine nggak jadi run away with me. ^^
Stevie : I got the answer.
Xabi : Baguss! Dan I will always take care of her like you always do.
Stevie : Katanya nggak aman?
Xabi : Kalau cuma sebagai adik, aman kok.
Stevie : Fine. Nambah baby sitter satu lagi nggak ada salahnya.
Xabi : Thanks for giving me such a nice job! Ha.
Stevie : Anytime, lad! Sekarang ada job lagi.
Xabi : Apa?
Stevie : Go to the field now..tu! Dipanggil.
Xabi : *nengok ke lapangan* Wah.Kenapa tau2 jadi giliranku gini? Perasaan urutanku masih ntar deh.
Stevie : I know kamu lg broken heart, tapi jangan lost mind gitu dong. *laughing*
Xabi : Oh! Great! Awas ya ntar di locker! *sambil running to the field*

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Pertama ke Dokter Gigi, di Usia 29 Tahun XD

Silakan geli atau tertawa setelah membaca judul di atas tadi. Yap, you read it right, di usia 29 tahun. Hahaha. Ketika banyak manusia di muka bumi ini yang sudah pernah merasakan ke dokter gigi saat kecil, aku termasuk dalam salah satu spesies yang baru mengalaminya mejelang kepala 3. Jadi ceritanya, aku itu dulu pernah kecelakaan maut (bukan bermaksud lebay but it's true). Waktu itu, aku bisa denger suara orang dan goyangan mobil (maybe ambulans), tapi yang aku lihat cuma warna item di sekitarku. Mungkin lagi di antara dua dunia? Abis itu ilang sadar dan bangun di UGD, sedikit amnesia sesaat sampai gak inget aku pake baju apa dan habis dari mana waktu itu. Yang kuingat cuma Mom and Dad dan tes SPMB haha. Yang udah kenal aku lama, ya sejak SMP atau SMA, pasti tahu kejadian ini. Singkatnya, aku waktu itu dapat luka parah yang sebagian besar di sebelah kiri tubuh, termasuk wajah dan bibir. Separuh wajahku konon kata orang sempet kayak zombie wakakak, nah bibir harus dijahit

Lanling Wang (C-Drama) "Melawan Takdir dan Tirani"

Satu lagi adaptasi dari sebuah sejarah besar tanah Cina yang terkenal. Gao Chang Gong, begitulah namanya disebut. Lanling sendiri merupakan nama daerah kekuasaannya, sehingga diberikanlah julukan Lanling Wang alias Prince of Lanling. Sebenernya ya, gue juga agak bingung gitu "wang" disini itu maksudnya raja apa pangeran?? Sejauh pengamatan dan pengetahuan gue (yang mungkin dangkal ini), wang itu artinya raja. Well, karena bukan kapasitas gue untuk menerangkan hal ini..walaupun gue anak bahasa..tapi bukan berarti ngerti hal beginian banget. Tetep harus ada satu orang yang bener2 ngerti dan paham betul mengenai istilah ini, yang sayaaaaangnya gue nggak punya satu temen Cina maupun temen yang kuliah Sastra Cina. Jadi, gue anggep aja wang disini itu both king and prince. Bukannya maruk, dengarkan dulu penjelasan gue... *berasa kayak dituduh selingkuh oleh pacar*.. Baiklah.. 'wang' disini adalah raja. tapi jelas, bukan raja dalam keadaan yang sebenarnya, karena pada ja

Pengalaman, Cara, dan Tips Operasi Gigi Bungsu (Odontektomi) Pakai BPJS

It's been a while aku gak nulis blog lagi, padahal sekarang sudah memasuki era 'nyantai' dengan freelance job dan tidak memikirkan huru-hara dunia perkantoran hehe. Ya, berkat periode inilah aku pada akhirnya bisa menyempatkan diri untuk operasi gigi bungsu pakai BPJS, yang tentunya sangat menyita waktu dan kesabaran. Waktu dan kesabaran, dua hal terpenting yang harus kita siapkan jika ingin operasi gigi bungsu pakai BPJS. Namun percayalah, pengalaman setiap peserta/pasien itu berbeda, jadi dimohon kesadarannya untuk tidak megeneralisasi ya. Mengapa aku bilang begini? Seperti diketahui, banyak narasi yang sudah telanjur beredar di luar sana kalau pakai BPJS beginilah begitulah, dijutekinlah, dibeda-bedainlah dan lain-lain. Belum kisah-kisah apes dari beberapa (iya beberapa) peserta yang harus menunggu antrean panjang. Lemme clear these things dulu. Masalah dijutekin, in my opinion itu tergantung nakesnya secara personal ya, atau mungkin munculnya muka masam dia juga bisa di