Skip to main content

[about] “Nice Guy" a.k.a. "Innocent Man" (part 2)



Sekarang aku mau mulai bahas yg lebih serius. Dan untuk konfirmasi lagi kalau tulisan ini mungkin bukan sekedar review, tapi juga merupakan sebuah curahan perasaan penonton (?). Apa yg kutulis ya apa yg ada di pikiranku. Kalian boleh sepaham, boleh juga tidak.
Well..mulai darimana coba? Ni drama emang sesuatu banget. Jujur ini aku bingung mau nulis apa dulu ya?

Tiba-tiba teringat dengan konsep good and evil nih. Mainstream saya (ganti pake kata saya aja ya) sastra, sastra Inggris sih lebih tepatnya. So harap maklum kalau kalimat-kalimat saya mungkin kadang agak lebai (?). Nah, kenapa good and evil? Soalnya, dalam diri setiap manusia terdapat dua elemen ini. To make it simple, di dalam diri kita terdapat kebaikan dan juga keburukan. Ya setara lah dengan konsep ‘nobody’s perfect’ atau dengan kata lain ‘manusia pasti punya dosa’. Tapi maksud good and evil disni yang agak sedikit berbeda, adalah dimana kita sebagai manusia, punya sisi kebaikan tetapi terkadang sisi keburukan itu muncul begitu saja tanpa kita sadari, atau bahkan sebaliknya. Jadi, orang baikpun kadang bisa melakukan kejahatan dan orang jahatpun kadang pernah menunjukkan sisi baiknya. Semua abu-abu. Termasuk karakter2 di drama ini. Ya, coba dilihat, mana ada orang yg punya hati yg bener2 putih bersih? Kalau bicara soal Ma Ru yg memang sebenernya innocent, iya, dia orang baik. Pada awalnya. Tetapi setelah dia disakiti, berubah kan? Nah kayak td udah disampaikan di part 1, karakternya naik turun. Sebenernya naik turun yg saya maksud disini adalah, disaat dia sedang menunjukkan sisi baiknya di luar, di dalam sebenernya dia jahat. Contoh, di awal dia sempet baik kan ama Eun Gi, emangnya itu tulus? Bullshit. Tapi dilihat di scene lain, dia kali ini bener2 nunjukkin sisi baiknya. Contoh, episode 5 waktu dia inget kalau dia punya janji ama Eun Gi, dia kelimpungan nyariin Eun Gi kan. Itu tandanya dia cemas, secara udah bikin janji tapi gara2 ketemu Jae Hee, dia lupa. Dia muter2 nyari Eun Gi dan finally menemukannya di pinggir jembatan. Kalau dia emang bener2 jahat, ngapain nyari2? Bodo amat. Ga jadi ketemu ya udah. Trus, mereka jalan2 kan itu, kayak yg sudah saya sebutkan jg di part 1, pas gantian Eun Gi nyari2 dia di tengah keramaian. Oh please..dia tahu kan? Kenapa diem aja? Malah ngeliatin doang dan pasang ekspresi dingin begitu. Jahat. So, maumu sebenernya apa, Kang Ma Ru? Semua tingkah lakumu abu-abu, kami sebagai penonton ga bisa baca apa2! 



Seo Eun Gi. Dia tipe yg keras dan mengerikan, kalau saya boleh tambahkan. Ini semua berawal dari tuntutan ayahnya agar dia hidup sebagai wanita yg ‘tidak butuh’ pria (?) Apalagi dia juga pernah disakiti oleh si mantannya siapa tu namanya. Setelah itu, dia kayaknya ga pernah mikirin cowo lagi. Sampe akhirnya ketemu Ma Ru. Eun Gi juga naik turun tu karakternya, walau pada akhirnya dia bener2 bisa berubah menjadi pribadi dgn personality yg baru. Kenapa awalnya dia mengerikan? Eun Gi ini  mirip saya sedikit. Saya itu kalau udah disakiti, ga akan bisa lupa. Kurang lebih sama. Tapi untungnya saya hanya doyan sarkasin orang yg telah nyakitin saya, dan saya tidak pernah menyimpan dendam apapun. Urusan dendam ini lah yg membedakan saya dan Eun Gi *halah. Eun Gi orangnya bisa ekstrim. Hanya orang2 yg labil yg mampu mengambi keputusan mengakhiri hidupnya sendiri atau bahkan hidup orang lain. Okelah, dia labil karena disaat dia lagi tersakiti oleh Ma Ru, ayahnya juga meninggal. Tapi, haruskah sampe menabrakkan mobilnya ke mobil Ma Ru? That’s too much. Kalau mau commit suicide, harusnya nggak perlu ngajak2 orang kan? Udah mati aja sendiri. Tapi, karena diliputi rasa sakit hati yg mendalam inilah, maka dia bisa berbuat seperti itu. Dia sakit hati banget kana ma Ma Ru, makanya dia jg ingin mengambil nyawanya. Ketika dia melanggar lane dan tancap gas di tunnel tsb, justru mungkin dia malah nggak mikirin dirinya loh. Maksudnya, dia ga peduli apa yg akan terjadi pada dirinya. Yg dia mau hanya menabrak mobil di depannya, dan membunuh (?) si pengemudi yg notabene telah merusak hidupnya dalam sekejap. Pasca kecelakaan pun Eun Gi berubah menjadi seseorang yg lembut, dan saya rasa Eun Gi yg seperti inilah yg semakin meluluhkan hati Ma Ru. Sampai akhirnya ingatannya pulih dan kembali menjadi Eun Gi yg lama, malah semakin menyeramkan. Why? Dia bertingkah seolah masih amnesia tapi sebenarnya dia sedang merencanakan balas dendam kepada Ma Ru dan Jae Hee. 
 
Yang sudah selesai nonton mungkin juga bakal sepaham dgn saya. Kalau drama ini di tiap episode nya seolah mencekik penonton dan bagai rollercoaster yang perlahan naik (membangun emosi penonton) tetapi dalam detik berapa saja siap jatuh pula, seolah perasaan penonton begitu mudahnya dipermainkan. Such a thrilling drama, if I may say. Contohnya, di ep 15-16 penonton dibikin senyam senyum ampe blushing *that’s me, btw* melihat Ma Ru dan Eun Gi yg begitu mesra, tetapi setelah dihanyutkan dengan sweet moments tersebut, penonton yg lagi duduk di rollercoaster terjun bebas  dengan kecepatan maksimum. Di ep 17-18 kita bisa lihat bagaimana Eun Gi yg ingatannya sudah pulih membenci Ma Ru sampai seperti itu dan pernikahan mereka batal. Damn saya ampe ngomel2 waktu itu. Begini ya, si Lee Kyung Hee ini harus diakui emang salah satu writer yg menyebalkan di mata saya. Hahaha. Dia bikin story yg membuka celah bagi para penonton umtuk berandai-andai mengenai apa yang akan terjadi selanjutnya. Akan tetapi, setelah kami mengira-ngira dan memprediksinya, ternyata salah semua! Bener2 unpredictable! Siapa yg ga jengkel coba? Saya saja yg notabene sering sukses (?) menebak plot film/drama, kali ini 100% gagal total. Ya hanya di Nice Guy ini saya menyerah dan akhirnya ikut pasrah mengikuti alur tante Kyung Hee, walaupun dikit2 masih berandai-andai bagaimana kisah selanjutnya, dan pastinya, salah lagi. Wkwkwkwk. Hebat lah tante. Siapa yg bakal ngira juga Park Joon Ha bakal masuk RS? Ini juga salah satu poin, dimana penonton terlalu fokus dengan penyakit Ma Ru, tante Kyung Hee membuat Joon Ha ketabrak mobil. Jelas penonton kaget. Termasuk saya.

Setelah melihat sikap Eun Gi yang jahat terhadap Ma Ru ketika ingatannya sudah pulih, saya sempat berpikir, tidakkah dia merasa bersalah dulu pernah menabrak Ma Ru? Tetapi kemudian saya sadar, Eun Gi kan tidak tahu apa2. Setalah ingatannya kembali, yg dia tahu Ma Ru itu jahat dan hanya memanfaatkan dirinya, dan cinta yg selama ini Ma Ru berikan adalah palsu. Padahal tidak, Ma Ru sudah benar2 mencintainya semenjak Jae Hee si bitch itu mulai bertindak berlebihan, dasar siluman rubah beneran. *misuh meneh* -_- Lanjut.. Eun Gi memang kan tidak tahu kalau Ma Ru sakit. Intinya, mereka berdua kecelakaan tapi yg dia lihat Ma Ru sehat2 saja. That’s why dia mampu bertingkah seperti itu dan merencanakan untuk membalas dendam. Ya walau sebenernya hatinya mencintai Ma Ru. Tapi dilandasi dengan perasaan menyesal akan kepergian ayahnya, dia akhirnya tergerak untuk membalas apa yg telah Ma Ru lakukan padanya di masa lampau. 



Melawan kata hati memang sangat menyakitkan. Dapat dilihat ketika scene di bathtub, setelah pernikahannya batal, dan dia masih pakai baju pengantin. Sebelumnya dia membocorkan file Ma Ru dan Jae Hee ke publia, dengan tujuan menjatuhkan mereka berdua. Ini ironis, dia bilang ‘ayahku pasti bahagia di surga, kan?’ (karena dia berhasil mempermalukan Jae Hee di mata publik. Ini semua dia lakukan demi ayahnya. Namun di sisi lain, hatinya terluka karena kehilangan Ma Ru. Bayangkan perasaannya waktu itu. Pasti campur2 tak karuan. Yakin ini jalan yg benar? Demi membalas dendam ayahnya? Walau hatimu sendiri sebenarnya sakit, Eun Gi ssi? Iya memang, dia tidak dapat menyangkal perasaannya. She loves him. Dia curhat ke Joon Ha, dia bilang dia rindu Ma Ru dan dia tidak dapat membencinya.


---bersambung lagi-- part 3 secepat mungkin deh :)

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Pertama ke Dokter Gigi, di Usia 29 Tahun XD

Silakan geli atau tertawa setelah membaca judul di atas tadi. Yap, you read it right, di usia 29 tahun. Hahaha. Ketika banyak manusia di muka bumi ini yang sudah pernah merasakan ke dokter gigi saat kecil, aku termasuk dalam salah satu spesies yang baru mengalaminya mejelang kepala 3. Jadi ceritanya, aku itu dulu pernah kecelakaan maut (bukan bermaksud lebay but it's true). Waktu itu, aku bisa denger suara orang dan goyangan mobil (maybe ambulans), tapi yang aku lihat cuma warna item di sekitarku. Mungkin lagi di antara dua dunia? Abis itu ilang sadar dan bangun di UGD, sedikit amnesia sesaat sampai gak inget aku pake baju apa dan habis dari mana waktu itu. Yang kuingat cuma Mom and Dad dan tes SPMB haha. Yang udah kenal aku lama, ya sejak SMP atau SMA, pasti tahu kejadian ini. Singkatnya, aku waktu itu dapat luka parah yang sebagian besar di sebelah kiri tubuh, termasuk wajah dan bibir. Separuh wajahku konon kata orang sempet kayak zombie wakakak, nah bibir harus dijahit

Lanling Wang (C-Drama) "Melawan Takdir dan Tirani"

Satu lagi adaptasi dari sebuah sejarah besar tanah Cina yang terkenal. Gao Chang Gong, begitulah namanya disebut. Lanling sendiri merupakan nama daerah kekuasaannya, sehingga diberikanlah julukan Lanling Wang alias Prince of Lanling. Sebenernya ya, gue juga agak bingung gitu "wang" disini itu maksudnya raja apa pangeran?? Sejauh pengamatan dan pengetahuan gue (yang mungkin dangkal ini), wang itu artinya raja. Well, karena bukan kapasitas gue untuk menerangkan hal ini..walaupun gue anak bahasa..tapi bukan berarti ngerti hal beginian banget. Tetep harus ada satu orang yang bener2 ngerti dan paham betul mengenai istilah ini, yang sayaaaaangnya gue nggak punya satu temen Cina maupun temen yang kuliah Sastra Cina. Jadi, gue anggep aja wang disini itu both king and prince. Bukannya maruk, dengarkan dulu penjelasan gue... *berasa kayak dituduh selingkuh oleh pacar*.. Baiklah.. 'wang' disini adalah raja. tapi jelas, bukan raja dalam keadaan yang sebenarnya, karena pada ja

Pengalaman, Cara, dan Tips Operasi Gigi Bungsu (Odontektomi) Pakai BPJS

It's been a while aku gak nulis blog lagi, padahal sekarang sudah memasuki era 'nyantai' dengan freelance job dan tidak memikirkan huru-hara dunia perkantoran hehe. Ya, berkat periode inilah aku pada akhirnya bisa menyempatkan diri untuk operasi gigi bungsu pakai BPJS, yang tentunya sangat menyita waktu dan kesabaran. Waktu dan kesabaran, dua hal terpenting yang harus kita siapkan jika ingin operasi gigi bungsu pakai BPJS. Namun percayalah, pengalaman setiap peserta/pasien itu berbeda, jadi dimohon kesadarannya untuk tidak megeneralisasi ya. Mengapa aku bilang begini? Seperti diketahui, banyak narasi yang sudah telanjur beredar di luar sana kalau pakai BPJS beginilah begitulah, dijutekinlah, dibeda-bedainlah dan lain-lain. Belum kisah-kisah apes dari beberapa (iya beberapa) peserta yang harus menunggu antrean panjang. Lemme clear these things dulu. Masalah dijutekin, in my opinion itu tergantung nakesnya secara personal ya, atau mungkin munculnya muka masam dia juga bisa di