Alhamdulillah..setelah sekian lama akhirnya ngeblog lagi ^^
Alhamdulillah lagi saya punya kabar gembira (for myself terutama) Haha. Jadi, ceritanya, beberapa waktu yg lalu saya mengirimkan sebuah tulisan bertemakan "Aku dan Liverpool" yang isinya menggambarkan rasa cinta suporter dan klub bola favoritnya. Malam itu saya membuka facebook dan teman saya menulis di wall katanya saya masuk rubrik di situs resmi LFC berbahasa indonesia. Saya kaget, lalu saya cek ke TKP dan ternyata benar. Langsung dingin semua ni tangan. Nggak nyangka banget bakal naik tayang. Setelah itu saya beralih membuka twitter dan................ mentions mendadak ramai. Ramai banget malah. Beberapa menit yang lalu akun twitter LFC indonesia ngetweet link tersebut. Nah berikut screencap di official page LFC indonesianya:
Dan ini tulisan saya:
Alhamdulillah lagi saya punya kabar gembira (for myself terutama) Haha. Jadi, ceritanya, beberapa waktu yg lalu saya mengirimkan sebuah tulisan bertemakan "Aku dan Liverpool" yang isinya menggambarkan rasa cinta suporter dan klub bola favoritnya. Malam itu saya membuka facebook dan teman saya menulis di wall katanya saya masuk rubrik di situs resmi LFC berbahasa indonesia. Saya kaget, lalu saya cek ke TKP dan ternyata benar. Langsung dingin semua ni tangan. Nggak nyangka banget bakal naik tayang. Setelah itu saya beralih membuka twitter dan................ mentions mendadak ramai. Ramai banget malah. Beberapa menit yang lalu akun twitter LFC indonesia ngetweet link tersebut. Nah berikut screencap di official page LFC indonesianya:
Aku dan Liverpool
Sepakbola.
Dulu tidak pernah terlintas di benak saya kalau hal semacam sepakbola mampu
memberikan dampak besar dalam hidup saya. Tentu saja kisah setiap orang berbeda
satu sama lain, begitu pula saya. LFC seperti sebuah destinasi dari perjalanan
yang dilakukan oleh banyak orang. Jalan yang kami tempuh berbeda-beda tetapi
toh berakhir di tempat yang sama.
Hanya
berawal dari kebiasaan menonton pertandingan olahraga di layar televisi. Tidak
ada yang mengenalkan saya pada sepakbola. Sampai detik inipun saya masih
bertanya-tanya darimana ketertarikan itu datang. Banyak orang mengatakan bahwa
rasa suka itu datang begitu saja, lebih seperti panggilan hati sih kalau
menurut saya. Itu pula yang saya yakini menjadi dasar kecintaan saya kepada LFC
sampai sekarang. Ada banyak klub lain yang juga memiliki nama besar dan tenar,
tetapi mengapa memilih LFC? Kembali ke dua kata yang telah saya sebutkan di
atas tadi. Ya betul, panggilan hati. Awal mengenal LFC adalah ketika saya masih
duduk di bangku sekolah menengah atas pada tahun 2004, atau lebih tepatnya ketika
saya berusia 15 tahun. Tak terasa pula sepuluh tahun sudah saya menjadi bagian
dari keluarga yang tidak blood-related
ini.
Maafkan
saya, tetapi sepertinya hubungan saya dan LFC ini tidak seperti dikisahkan
dalam dongeng bertemakan love at first
sight, alias cinta pada pandangan pertama. Seperti halnya cinta, semua
butuh proses. Ketertarikan kepada LFC ibarat ada benih yang telah saya tanam,
tinggal disiram saja dan lihat apakah nantinya semua ini akan tumbuh atau akan
layu. Dan sepertinya Tuhan memang menginginkan LFC mendapatkan tambahan satu
orang suporter baru. Yes, I stepped in.
Dan jika ada tanaman yang bisa hidup selamanya, saya juga ingin rasa cinta
terhadap LFC ini tak akan pernah layu. Tetapi mengingat tak ada yg kekal di
dunia ini, maka saya akan mempertahankan kesetiaan ini hingga hembusan nafas
terakhir.
Pemain
LFC favorit saya cukup banyak, tetapi ada dua orang yang mendapat perhatian
lebih dari saya, yaitu Michael Owen dan Steven Gerrard. Menurut survey dan
beberapa cerita dari suporter lain, terlebih lagi yang seangkatan dengan saya,
Michael Owen ini adalah cinta pertama mereka, termasuk saya. Dia pemain LFC
pertama yang saya idolakan. Lalu kemudian saya menemukan sosok Steven Gerrard.
Yang paling saya kagumi dari dirinya adalah bagaimana dia bisa berperan sebagai
seorang family man dan one club man. Selain leadership nya, saya juga sangat
megagumi bagaimana dia bisa membina rumah tangganya dengan begitu baik, serta
menjadi seorang ayah yang hebat bagi ketiga anak perempuannya. Cukup sabar
kalau saya bilang, karena anak laki-laki yang selama ini di idam-idamkan tak
kunjung datang. Ah akan sangat panjang jika saya bercerita tentang Gerrard
disini. Menjadi bagian dari IndoStevieG membuat saya merasa semakin dekat
dengan Steven Gerrard. I’m proud of
Stevie G and I always am.
Kunjungan
LFC ke Indonesia tentu saja menjadi momen yang paling berkesan bagi saya.
Bagaimana tidak, kehadiran mereka sudah sangat dinanti. Pergi menonton aksi mereka
di GBK Juli 2013 silam merupakan salah satu perjalanan paling menyenangkan,
rasanya seperti sedang bepergian bersama keluarga sendiri. Saya dan teman-teman
menghabiskan waktu selama tiga hari dua malam bersama. Suasana di GBK yang
begitu meriah dengan nyanyian YNWA serta chants yang bergemuruh, serta Mexican wave yang terus-terusan. Haha.
Saya sampai lupa berapa kali putaran saking hebohnya. Tidak lupa berbagai macam
atraksi seperti mosaik dan juga giant
banner. Yang membuat saya tidak akan pernah melupakan momen itu adalah
karena saya juga ikut berpartisipasi di dalamnya. Saya juga masih ingat
bagaimana GBK diguyur hujan menjelang pertandingan tetapi semangat kami tidak
ikut luntur. Diam-diam dalam hati saya berdoa semoga teman-teman saya yang nekad
nge-chants hujan-hujanan itu tidak
jatuh sakit keesokan harinya. Walau saya nggak kenal, tapi salut untuk mereka!
Semoga
LFC bisa datang kembali ke Indonesia dan pastinya, jelas sangat diinginkan oleh
seluruh suporter di penjuru dunia adalah, LFC bisa kembali ke tempat dan posisi
yang seharusnya. Setiap klub pasti memiliki masa kejayaan dan masa suramnya
masing-masing. Dengan adanya masa suram, disinilah kesetiaan seorang suporter
diuji. Kalau mau pergi ya silakan, dengan catatan jangan pernah menunjukkan diri
ketika kejayaan itu kembali.
Bagi
saya, LFC itu sangat berarti. Secara tidak langsung telah menjadi salah satu
prinsip hidup saya. Saya bahagia berada bersama teman-teman yang memiliki rasa
kebersamaan yang tinggi, karena pada dasarnya saya adalah tipikal orang yang
benci kesendirian. Lagian siapa di dunia ini yang mau kesepian? Tentunya ini
tidak lepas dari “You’ll Never Walk Alone” yang selalu menjadi mood booster ketika saya sedang down. Saya merasa ungkapan itu
benar-benar menyentuh hati dan mampu mengembalikan semangat saya yang hilang.
Ah benar, saya tidak sendirian. Seperti yang pernah diungkapkan Steven Gerrard
dalam autobografinya, bahwa “our famous
club song is more than a string of words and a great tune; it is a pact between
people. We stand together in good times and bad”. Kata “pact” mengandung makna yang begitu kuat. Ini menunjukkan bahwa
YNWA merupakan sesuatu yang sudah sangat melekat dalam diri masing-masing
suporter. Kemudian bagaimana teman-teman Reds terus mendukung LFC walau sedang
dalam keadaan terpuruk. Kami semua tidak pernah pergi maupun berpaling. Sayapun sempat pernah punya pikiran kalau
para suporter LFC itu merupakan pribadi yang juga setia terhadap pasangan. Well, bisa jadi. Kata ‘liverpool’ selalu
menghantui saya dimanapun saya berada. Terakhir kali, saya mengikuti sebuah
kuis yang megharuskan saya menulis universitas favorit di UK dan langsung saja
tanpa pikir panjang saya menuliskan University of Liverpool. Tentu saja asal
mulanya dari kecintaan saya terhadap LFC dan kota liverpool. Saya benar-benar
tak menyangka hal-hal sederhana seperti ini bisa terjadi dalam kehidupan
seorang manusia. Bagaimana Liverpool bisa menusuk masuk dalam segala aspek
kehidupan saya.
Mungkin
saya masih dibilang junior kalau soal menyukai tim sepakbola, apalagi tim
sekelas LFC. Jelas masih banyak di luar sana yang jauh lebih banyak ‘ilmu’
serta pengalamannya dibanding saya, dan dengan senang hati saya ingin belajar
lebih banyak dari mereka.
Mau tengok langsung ke TKP? Ini link nya ->> http://indonesia.liverpoolfc.com/news/latest-news/aku-dan-liverpool-fc-nugrahenny-putri-untari
Mau tengok langsung ke TKP? Ini link nya ->> http://indonesia.liverpoolfc.com/news/latest-news/aku-dan-liverpool-fc-nugrahenny-putri-untari
Comments