Masuk hari kedua... we had such a nice sleep malam sebelumnya. New day dibuka dengan sarapan dan siap-siap ke pelabuhan.
Untuk trip ke pulau, harus kuakui aku itu lumayan prepared :D Aku sengaja bawa dry bag karena akan berurusan sama yang namanya kapal, air, dan sebagainya. Ya sebenarnya bukannya ngarep barang-barang atau akunya nyemplung apa gimana, tapi just in case kan, bahkan cipratan air aja aku perhitungkan. Better masukkin dompet, hape, pocket cam dll ke dry bag daripada misal aku kantongin atau aku taruh di dalem tas biasa yang bisa rembes air.
Begitulah... pagi hari itu kami berangkat ke pelabuhan abis makan pagi di hotel (yang sangat yummy sekaliiii), tapi ada sedikit insiden di jalan.
Jadi ceritanya pas otw ke Sanur, ditelepon kalau kami udah ditinggal kapal! Wkwkwkwk. I won't tell much tapi intinya ada miskom dalam kasus ini. Alhasil, aku dan my bestie udah lumayan pucet tapi aku masih bisa nyantai bahkan humming into my favourite songs di dalem mobil (padahal dalam hati deg-degan juga batal ke Nusa Penida).
Namun untungnya, dan alhamdulillah banget problem solved. Kami dapet boat lain dan memutuskan naik dari Kusamba, yang sedikit lebih jauh dan harus driving lagi kurang lebih satu jam apa ya? Lupa. Pokoknya intinya kami menempuh jalur darat lagi by car untuk sampai ke sana.
Tapi memang bener ya, kadang ada blessing in disguise di balik setiap musibah/cobaan.
Kali ini, aku berangkat dari Kusamba lebih deket dan memangkas waktu di kapal, which is good. Aku sangat gak masalah loh spending more time naik mobil... ketimbang di laut. Wkwkwk.
So... selain Sanur.. ada opsi ke Nusa Penida via Kusamba ya gaes. Mungkin ini bisa dicatet dan jadi alternatif ^^
Jadi, kami pun berangkat dan aku berbekal obat antimual berhasil mengatasi cobaan 'mau muntah mode on' dengan selamat sentosa aman sejahtera, meski terkadang rasa pusing atau mual masih ada. It was just not much alias di level aman. Paling kerasa banget aja kalau pas kapal diem. Kalau pas posisi jalan mah okay. Personally, aku mulai minum obat antimabuk itu satu jam sebelum naik kapal. Soal obatnya apa, mending didiskusikan sama orang apotek ya, atau kalau punya dokter ya ke dokternya. Cuma kalau harus nyebut merek, aku pake dram***ne.
Untuk tips ke Nusa Penida...
Outfit:
- baju berbahan adem, aku pakai setelan atasan dan bawahan celana pendek
- bawa dekker just in case butuh
- topi
- sandal gunung atau anything non-slippery, pokoknya cari alas kaki yang gak bikin kaki licin untuk berjumpa medan berbukit/bertangga/bebatuan/berpasir
- bag (like what I said, aku bawa dry bag demi mengamankan barang-barang berhargaku, just in case something goes wrong with water)
Bekal:
- air minum
- sunblock
- obat-obatan terutama antimual dan P3K atau perintilan-perintilan kayak plester dll, trus salep zambuk dan aku juga bawa salep bunga calendula (biasanya ta pakai buat gatel-gatel alergi atau digigit serangga)
- tisu basah dan kering
- hand sanitizer
- masker (kalau pas mendaki atau yang menuntut tenaga fisik/napas lebih gak dipake)
Sampai di Nusa Penida...
Karena drama ketinggalan kapal, alhasil kami sampai ke Nusa Penida agak molor alias siangan dari jadwal. Konsekuensinya? Ya agak lebih panas aja wkwkwk. Habis turun kapal, aku langsung ke kamar mandi di pelabuhan untuk bersih-bersih sebelum memulai petualangan di pulau indah ini. Buang air kecil dan pakai sunblock lagi adalah agenda utama di toilet.
Tapi gaes... wow! Ada insiden luar biasa. Jadi, di toilet itu kan antre ya. You know what? Mbak-mbak di depanku didn't flush her business!!! (antara ngakak dan mau misuh juga sih). Turis luar negeri, tapi aku gak mau nyebut dari mana ya, tapi yang jelas, temen-temen yang udah kuceritain langsung tau si tersangka ini orang mana. Hehe.
Wah bener-bener dah. Like, seriously? She didn't know how to flush???? Masa iya lupa? She didn't look like forgetting something or whateva. Yaudah, dengan kelapangan dada dan kesabaran selebar samudra, akulah yang berbaik hati nge-flush 'harta warisan' dia, yang untungnya, cuma (?) urine. Bayangin kalau yang satunya lagi. Bukannya muntah karena mabuk laut, aku mungkin muntah gara-gara liat fes*s orang wkwkwk.
Oke baiklah. Setelah drama itu, akhirnya kami naik mobil yang udah disewa buat berkeliling. Kami menuju Broken Beach dan berusaha mencari spot foto yang kebanyakan udah diantre-in orang. Aku pun tipikal turis yang gak ngoyo demi foto estetik kalau medannya begitu. Bukannya apa-apa, itu kan di sana struktur permukaannya berbatu dan berpasir ya. Memang didampingi guide, tapi seriously aku masih cemen juga buat minggir-minggir ke pinggir tebing. Cari spot aman aja udah, yang penting bisa menikmati pemandangan.
Broken Beach |
Setelah Broken Beach, selanjutnya ke Kelingking Beach. Jalan menuju ke sana ya sama... ala-ala bukit, naik-turun dan sebagainya, hingga akhirnya sampai juga dan posisi sudah ramai pengunjung. Kami langsung eksplor aja dan aku pun udah niat sejak awal gak akan turun ke bawah.
Jadi, awalnya aku memang udah niat sejak sebelum berangkat, kalau di Kelingking aku gak akan turun ke pantainya. It's too damn far... tapi misal kalau di Diamond Beach aku bakal turun. Cuma ya sayang, kami gak sempet ke Diamond karena keterbatasan waktu. Really, ini bukan excuse loh, karena memang aku udah planning gak turun di Kelingking sampe bawah. Karena pas Day 1 itu posisi kakiku aja udah lempoh bo. Kalau turun di Kelingking, bisa-bisa habis selesai manjat naik kakiku patah wkwkwk. Dan aku masih perlu saving energy buat Day 3 soalnya kami mau watersport di Tanjung Benoa. Jadinya di Kelingking aku cuma turun sedikit, menikmati pemandangan, merenung, dan foto. Ya Allah Engkau menciptakan alam yang sangat indah, pikirku.
Di Kelingking, merasa banget kalau kita ini ga ada apa-apanya di mata Tuhan. Jadi, nyadarnya bukan pas lagi naik pesawat aja, kalau dunia ini luas dan manusia itu kecil.
Pas liat di Kelingking, orang-orang pada naik turun itu tu udah kayak semut. Coba deh lihat di foto, mereka pun sampai gak kelihatan saking kecilnya. Padahal itu banyak orang di bawah di jalur naik-turunnya. Tuhan Maha Besar.
Kelingking Beach |
Oiya, untuk turun ke bawah ada tangga dan ada beberapa bagian yang memang ga ada pegangan, tapi memang crowded banget sih say, karena posisi banyak orang lalu lalang naik dan turun, jadi traffic-nya padet puol. Just be careful and watch your steps, really. Soal panas, iya panas banget haha. Tapi buatku karena pemandangannya indah, aku sampai lupa soal panas.
Ah. Di Nusa Penida kami juga ke Angel's Billabong tapi lihat-lihat doang sih. Nothing much to see, actually.
Nah, setelah selesai explore Broken Beach, Kelingking Beach dkk, kami akhirnya beranjak buat makan siang aja karena udah laper parah.
Di resto tempat kita makan, tau gak, aku kembali mengalami tragedi di toilet, yakni mbak-mbak yang didn't flush her business! Tapi uniknya, lagi-lagi berasal dari negara yang sama! Sumpah antara kesel dan lucu aja gitu. Untungnya juga aku udah kelar makan jadi aman sayyyy.
Selesai explore Nusa Penida, aku dan my bestie pun kembali ke pelabuhan buat back to Kusamba. Ada cerita lucu juga nih. Jadi kami semua, termasuk mas guide, ceritanya mual-mual sepanjang perjalanan ke pelabuhan dan gak ada yang ngomong satu pun. Aku tu udah curiga sebenarnya why so quiet? LOL. Dan bener aja, pas lagi nunggu kapal akhirnya pada ngaku kalau mual dan pusing. At that time, alhamdulillah kapal belum akan berangkat. Bayangin seandainya langsung cus, mungkin kami bisa muntah di tengah laut wkwkwk.
Kami nunggu kurang lebih satu jam sampai akhirnya kapal datang dan membawa kami kembali ke Kusamba.
Dari Kusamba, menempuh perjalanan lagi ke kota dan kami pun mampir ke toko oleh-oleh legend se-Bali, apalagi kalau bukan Krisna. Tapi kali ini bukan yang di Sunset Road, tapi yang di Bypass.
Awalnya sih sok-sok gak mau belanja banyak, tapi ternyata out of expectation, sodara-sodara! Kami lama banget di sana! Mana berapa lantai tuh, empat? Bahkan milih pie susu aja lama.
Setelah belanja di Krisna, kami pun lanjut makan malem ayam betutu. Dulu sih udah pernah tapi aku lupa rasanya kayak apa hehe.
Sebenarnya aku tipe orang yang gak berani makan pedes pas lagi atau mau ke luar kota. Apalagi besoknya mau pulang plus watersport. Cuma ya bismillah aja sih. Nah abis selesai makan malem, back to hotel dengan kaki yang rasanya makin lama makin kayak mau putus. Hehe.
Tapi aku tetep kekeh packing supaya besok gak keteteran. Yah seperti biasa kalau kita liburan. Tas yang awalnya bawa satu jadi dua, yang awalnya bawa dua jadi tiga, dan seterusnya.
That day, pokoknya sangat berkesan karena pada akhirnya sampai ke Nusa Penida juga meski gak turun sampai bawah. Satu-satunya penyesalan cuma gak bisa ke Diamond Beach :(
Next, Day 3 aku ke Tanjung Benoa dan return flight. Coming soon.
Comments