Skip to main content

Our First Family Trip in 2019 - Pangandaran Part 3

Heluuuwww....

Entah berapa kali aku harus bilang "baru sekarang bisa update" karena lanjutan postingan blogku telat melulu. Haha. Kali ini aku akan membahas lanjutan kisah liburanku bareng keluarga di Pangandaran tahun lalu. Lumayan kan itung-itung buat obat kangen gak bisa jalan-jalan karena Covid ^^

Jadi, malam setelah body rafting itu dan setelah makan malam, sekeluarga pada tepar. Aku malem itu masih menggalau karena hape masih koma hiiiikkkks. Namun pada akhirnya aku terlelap juga dengan kaki pegal-pegal dan ditemani fakta bahwa aku belum packing sama sekali. LOL.

Keeseokan harinya, time to check out. Aku normal aja, sama kayak orang kebanyakan, kalau mau pulang dan checkout dari hotel tu rasanya berat banget, dibumbui aroma-aroma kesel juga haha. Cuma ya apa mau dikata, emang udah waktunya cabut juga. We had to go home, right?

Setelah check out dengan berat hati, kami mampir (again) buat beli oleh-oleh. Habis itu cusss ke Stasiun Banjar again buat naik kereta balik. Kali ini pake eksekutif biar bisa leha-leha karena badan capek semua. Ini udah jadi kebiasaan juga sih, tiap pulang dari pergi jauh aku pribadi pun selalu ambil eksekutif kalau naik kereta. Bukannya sok atau apa gak mau naik ekonomi or bisnis, cuma ya demi kenyamanan aja ketika badan ini lelah. Toh, kalau berangkat aku tipe yang don't mind juga misal naik ekonomi pun. 

Di jalan tidur meluluuuuuuu sampai akhirnya sampai di Solo dengan selamat. Cuma ya, kaki masih lempoh banget gara-gara body rafting. All family members setelah di rumah pada gak kelihatan batang hidungnya alias di kamar masing-masing. Tepar. As I recall, sebelum jam 8 malem pintu udah dikunci wkwkwkwk.

Rasa pegel di kaki bertahan selama kurang lebih beberapa hari but worth it kok dengan pengalaman yang aku dapet. Apalagi, travelling with family itu sebuah agenda yang selalu spesial dan menyenangkan.

That's it untuk Pangandaran. Setelah itu, aku dan keluarga juga sempat ke Bali sebelum pandemi, but I will not write about that, so... ^^

Baiklah, thank you for reading dan maafkan naluri menulis saya yang lamban ini. Bukan jadi prokrastinator atau apa, cuma ya kesibukan in real life yang selalu menyita waktu gueeeeee. Seringnya abis kerja tu capek. Soalnya kerjaanku tiap hari juga nulis, so kalau masih harus ditambah ngeblog lagi hamba sering tidak sanggup. Paling istirahat ya nonton drakor atau film sambil rebahan :)

But thankfully selesai juga rangkaian tulisan Pangandaran ini. Fiuuuhhhhhh.

Baca Part 1 di sini
Baca Part 2 di sini

Thank youuuuuuuuuu!!! Mmuuuaaach!

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Pertama ke Dokter Gigi, di Usia 29 Tahun XD

Silakan geli atau tertawa setelah membaca judul di atas tadi. Yap, you read it right, di usia 29 tahun. Hahaha. Ketika banyak manusia di muka bumi ini yang sudah pernah merasakan ke dokter gigi saat kecil, aku termasuk dalam salah satu spesies yang baru mengalaminya mejelang kepala 3. Jadi ceritanya, aku itu dulu pernah kecelakaan maut (bukan bermaksud lebay but it's true). Waktu itu, aku bisa denger suara orang dan goyangan mobil (maybe ambulans), tapi yang aku lihat cuma warna item di sekitarku. Mungkin lagi di antara dua dunia? Abis itu ilang sadar dan bangun di UGD, sedikit amnesia sesaat sampai gak inget aku pake baju apa dan habis dari mana waktu itu. Yang kuingat cuma Mom and Dad dan tes SPMB haha. Yang udah kenal aku lama, ya sejak SMP atau SMA, pasti tahu kejadian ini. Singkatnya, aku waktu itu dapat luka parah yang sebagian besar di sebelah kiri tubuh, termasuk wajah dan bibir. Separuh wajahku konon kata orang sempet kayak zombie wakakak, nah bibir harus dijahit

Lanling Wang (C-Drama) "Melawan Takdir dan Tirani"

Satu lagi adaptasi dari sebuah sejarah besar tanah Cina yang terkenal. Gao Chang Gong, begitulah namanya disebut. Lanling sendiri merupakan nama daerah kekuasaannya, sehingga diberikanlah julukan Lanling Wang alias Prince of Lanling. Sebenernya ya, gue juga agak bingung gitu "wang" disini itu maksudnya raja apa pangeran?? Sejauh pengamatan dan pengetahuan gue (yang mungkin dangkal ini), wang itu artinya raja. Well, karena bukan kapasitas gue untuk menerangkan hal ini..walaupun gue anak bahasa..tapi bukan berarti ngerti hal beginian banget. Tetep harus ada satu orang yang bener2 ngerti dan paham betul mengenai istilah ini, yang sayaaaaangnya gue nggak punya satu temen Cina maupun temen yang kuliah Sastra Cina. Jadi, gue anggep aja wang disini itu both king and prince. Bukannya maruk, dengarkan dulu penjelasan gue... *berasa kayak dituduh selingkuh oleh pacar*.. Baiklah.. 'wang' disini adalah raja. tapi jelas, bukan raja dalam keadaan yang sebenarnya, karena pada ja

Pengalaman, Cara, dan Tips Operasi Gigi Bungsu (Odontektomi) Pakai BPJS

It's been a while aku gak nulis blog lagi, padahal sekarang sudah memasuki era 'nyantai' dengan freelance job dan tidak memikirkan huru-hara dunia perkantoran hehe. Ya, berkat periode inilah aku pada akhirnya bisa menyempatkan diri untuk operasi gigi bungsu pakai BPJS, yang tentunya sangat menyita waktu dan kesabaran. Waktu dan kesabaran, dua hal terpenting yang harus kita siapkan jika ingin operasi gigi bungsu pakai BPJS. Namun percayalah, pengalaman setiap peserta/pasien itu berbeda, jadi dimohon kesadarannya untuk tidak megeneralisasi ya. Mengapa aku bilang begini? Seperti diketahui, banyak narasi yang sudah telanjur beredar di luar sana kalau pakai BPJS beginilah begitulah, dijutekinlah, dibeda-bedainlah dan lain-lain. Belum kisah-kisah apes dari beberapa (iya beberapa) peserta yang harus menunggu antrean panjang. Lemme clear these things dulu. Masalah dijutekin, in my opinion itu tergantung nakesnya secara personal ya, atau mungkin munculnya muka masam dia juga bisa di