Heluuuwww....
Entah berapa kali aku harus bilang "baru sekarang bisa update" karena lanjutan postingan blogku telat melulu. Haha. Kali ini aku akan membahas lanjutan kisah liburanku bareng keluarga di Pangandaran tahun lalu. Lumayan kan itung-itung buat obat kangen gak bisa jalan-jalan karena Covid ^^
Jadi, malam setelah body rafting itu dan setelah makan malam, sekeluarga pada tepar. Aku malem itu masih menggalau karena hape masih koma hiiiikkkks. Namun pada akhirnya aku terlelap juga dengan kaki pegal-pegal dan ditemani fakta bahwa aku belum packing sama sekali. LOL.
Entah berapa kali aku harus bilang "baru sekarang bisa update" karena lanjutan postingan blogku telat melulu. Haha. Kali ini aku akan membahas lanjutan kisah liburanku bareng keluarga di Pangandaran tahun lalu. Lumayan kan itung-itung buat obat kangen gak bisa jalan-jalan karena Covid ^^
Jadi, malam setelah body rafting itu dan setelah makan malam, sekeluarga pada tepar. Aku malem itu masih menggalau karena hape masih koma hiiiikkkks. Namun pada akhirnya aku terlelap juga dengan kaki pegal-pegal dan ditemani fakta bahwa aku belum packing sama sekali. LOL.
Keeseokan harinya, time to check out. Aku normal aja, sama kayak orang kebanyakan, kalau mau pulang dan checkout dari hotel tu rasanya berat banget, dibumbui aroma-aroma kesel juga haha. Cuma ya apa mau dikata, emang udah waktunya cabut juga. We had to go home, right?
Setelah check out dengan berat hati, kami mampir (again) buat beli oleh-oleh. Habis itu cusss ke Stasiun Banjar again buat naik kereta balik. Kali ini pake eksekutif biar bisa leha-leha karena badan capek semua. Ini udah jadi kebiasaan juga sih, tiap pulang dari pergi jauh aku pribadi pun selalu ambil eksekutif kalau naik kereta. Bukannya sok atau apa gak mau naik ekonomi or bisnis, cuma ya demi kenyamanan aja ketika badan ini lelah. Toh, kalau berangkat aku tipe yang don't mind juga misal naik ekonomi pun.
Di jalan tidur meluluuuuuuu sampai akhirnya sampai di Solo dengan selamat. Cuma ya, kaki masih lempoh banget gara-gara body rafting. All family members setelah di rumah pada gak kelihatan batang hidungnya alias di kamar masing-masing. Tepar. As I recall, sebelum jam 8 malem pintu udah dikunci wkwkwkwk.
Rasa pegel di kaki bertahan selama kurang lebih beberapa hari but worth it kok dengan pengalaman yang aku dapet. Apalagi, travelling with family itu sebuah agenda yang selalu spesial dan menyenangkan.
That's it untuk Pangandaran. Setelah itu, aku dan keluarga juga sempat ke Bali sebelum pandemi, but I will not write about that, so... ^^
Baiklah, thank you for reading dan maafkan naluri menulis saya yang lamban ini. Bukan jadi prokrastinator atau apa, cuma ya kesibukan in real life yang selalu menyita waktu gueeeeee. Seringnya abis kerja tu capek. Soalnya kerjaanku tiap hari juga nulis, so kalau masih harus ditambah ngeblog lagi hamba sering tidak sanggup. Paling istirahat ya nonton drakor atau film sambil rebahan :)
But thankfully selesai juga rangkaian tulisan Pangandaran ini. Fiuuuhhhhhh.
Baca Part 1 di sini
Baca Part 2 di sini
Thank youuuuuuuuuu!!! Mmuuuaaach!
Comments