Monday, July 14, 2008

ENGLISH-SPANISH LOVE eps.7

SCENE 7 : NEW WEMBLEY STADIUM
Akhirnya hari besar bagi kedua tim datang juga. Hari minggu yang merupakan hari keluarga, kali ini dihabiskan dengan menonton pertandingan persahabatan Inggris-Spanyol yang bertempat di stadion New Wembley yang megah.
Iker : Hai! Steven Gerrard ya?
Steven : Hai, senang bertemu denganmu.
Iker : Kamu kapten hari ini?
Steven : Iya, John Terry sedang cedera, jadi aku yang menggantikan.
Xabi : Steve! Lihat saja nanti, kami pasti menang.
Yvaine : Hai Steve! Sukses ya! (tiba-tiba muncul, lalu memberikan semangat buat kakaknya)
Xabi : Kok cuma Steve aja yang disapa?
Yvaine : O iya lupa! Kalian juga deh! (pandangannya lalu tertuju pada Cesc, lalu keduanya saling tersenyum)
Theo : Hai Steve! Semoga sukses juga ya! (Theo juga tiba-tiba muncul)
Steven : O ya, Makasih, Theo.
Theo : Yvaine, kita ke bangku penonton yuk.
Yvaine : Yuk, Steve, aku keluar dulu ya.
Steven : Oh iya.
Yvaine : Bye Cesc! (tersenyum lagi)
Xabi : Aku dilupain nih! Tim spanyol yang dipamiti kamu doang. (berkata [ada Cesc, Steven memandang Cesc sebentar, lalu berpaling kepada John Terry yang kebetulan memanggilnya.
Theo : Wah rame juga ya!
Yvaine : Banget. Oh iya, aku denger habis pertandingan persahabatan ini, pak Fabio mau ngumumin hasil seleksi kemarin ya?
Theo : Iya, jadi deg-degan.
Yvaine : Pasti kamu masuk.
Theo : Amin. Ya walaupun cadangan aku juga nggak apa-apa kok, yang penting udah di tim senior, jadinya aku bisa ikut ke laga internasional dan bisa lihat aksi pemain-pemain bintang dengan mata kepalaku sendiri.
Yvaine : Semoga itu jadi kenyataan deh. Pokoknya yang penting terus berusaha menampilkan dan jadi yang terbaik.
Theo : (Tersenyum)
Yvaine : Kenapa?
Theo : Kata-kata kamu persis kayak yang steve bilang.
Yvaine : (Tersenyum) Memang itu yang selalu diajarkan Steve, baik ke aku atau ke anak-anaknya. Pokoknya hidup ini harus dijalani sebaik-baiknya, lakukan hal-hal yang berguna, karena dengan begitu ada kepuasan tersendiri dalam hati, dan yang pasti nggak akan ada yang namanya penyesalan gara-gara telah menyia-nyiakan hidup. Eh, udah mulai tuh! (ketika melihat para pemain memasuki lapangan)
Pertandingan berjalan seru walaupun hanya pertandingan persahabatan. Hasilnya cukup adil…alias satu sama! Gol dari Inggris dicetak oleh Gareth Barry dan untuk Spanyol gol dicetak oleh Fernando Torres.
Alex : Steve…Lilly sakit, kita harus pulang sekarang. (Alex menghampiri Steven ketika selesai pertandingan)
Steven : Apa? Kenapa kamu baru bilang sekarang?
Alex : Tadi aku nggak mau ganggu konsentrasi kamu.
Steven : Ya udah bentar. Rio! (Steven memanggil Rio Ferdinand)
Rio : Ada apa?
Steven : Kamu bisa nggantiin aku nggak buat nanti konferensi pers pengumuman hasil seleksi tim nasional, sku nggak bisa ikut, Lilly sakit.
Rio : Oh tentu, semoga Lilly cepet sembuh ya. (Steven menyerahkan ban kapten pada Rio)
Alex : Yvaine! (Yvaine dan Theo baru saja datang dari kursi penonton) Lilly sakit, aku dan Steve mau pulang sekarang.
Yvaine : Sakit?
Alex : Iya, kamu ikut kita pulang atau tetep disini?
Steven : Kamu disini aja nggak apa-apa, lihat konferensi pers, lagian Theo nanti nggak ada temen buat berbagi kebahagiaan. (Steve tersenyum pada Theo)
Yvaine : Hah? Maksudnya, Theo berhasil masuk...?
Steven : Ya sudahlah, ayo Alex, kita harus cepet-cepet pulang. Aku duluan ya, semua! Xab, sampai jumpa besok. Cesc, aku duluan ya.
Cesc : Iya.
Xabi : (Berbisik pada Cesc ketika Steven sudah pergi) Kayaknya usaha kamu sudah banyak kemajuan.
Cesc : (Mengangkat bahu)
Xabi : Wah akhirnya liga inggris selesai juga! Pertandingan persahabatan juga udah...waktunya buat istirahat...(disambut teriakan setuju dari semua pemain, baik dari Inggris maupun Spanyol yang memang bermain di liga inggris)
Rio : Theo, ayo cepat kamu siap-siap buat konferensi pers, panggil teman-teman kamu sana.
Theo : Oke. Yvaine, aku tinggal sebentar ya, dan kamu nanti haris dateng!
Yvaine menganggguk.
Ternyata kata-kata Steven tadi memang kenyataan. Dari enam pemain junior, nama Theo ada dalam salah satunya. Dan Theo sangat gembira akhirnya keinginannya menjadi kenyataan.
Theo : Permisi (ia mengambil mikrofon pembawa acara, lalu mulai berbicara) di kesempatan bahagia ini saya ingin mengumumkan suatu hal. Saya sudah berjanji pada diri saya sendiri kalau saya berhasil masuk tim senior, saya akan mengungkapkan rasa sayang saya pada seoramg gadis.
(audiens berbisik-bisik)
Theo : Dia ada disini sekarang.
(Cesc yang juga melihat konferensi pers itu langsung membatin pasti cewek yang dimaksud Theo adalah Yvaine)
Theo : Emma, aku ingin aku tahu selama ini aku menyukaimu. Aku ingin tahu apakah kamu juga merasakan hal yang sama?
(audiens mencari-cari siapakah yang dimaksud Theo, lalu seorang gadis berdiri)
Emma : Theo, seenarnya sudah lama aku menunggu hal ini, aku sangat kaget kamu mengatakannya di depan orang banyak, tapi aku senang karena itu berarti kamu memang menunjukkan kalau kamu memang benar-benar mencintaiku.
(audiens memberikan aplause kepada pasangan itu)
Theo : Makasih Emma, kamu telah membalas perasaanku dengan perasaan yang manis pula. Dan buat sahabatku, Yvaine, terima kasih telah mempertemukan aku dengan Emma.
Yvaine : Aku ikut bahagia (berteriak)
Cesc : Theo sama Emma? (kaget karena Emma adalah salah satu ofisial Arsenal) Kenapa selama ini aku nggak tahu? Padahal yang aku lihat mereka biasa-biasa aja.
Yvaine : Kadang ada sesuatu yang disimpan dulu dan baru dikeluarkan ketika waktunya sudah tepat. Ya nggak? Pulang yuk! (sambil tersenyum meninggalkuan ruang konferensi)

No comments: