Thursday, January 21, 2010

HIGH SCHOOL MUSICAL : A REFLECTION OF FRIENDSHIP

well, aku nulis lg ga papa ya? ga bs bobo sih..
bkn nulis sih, soalnya ini artikel (halah) udh aku bikin sejak lama. udh aku psting di fb, tapi ya mgkn ada yg belom baca... ya kan.. ya aku posting lg disini... lumayan buat menuh2 in blog... ^^

Setiap orang pasti punya alasan kenapa ia menyukai atau bahkan sangat menuyukai sebuh film. Begitu pula dengan aku. We are now talking about High School Musical, one of my favorite movies, (let’s say “HSM”). Mungkin ada yang masih merasa asing dan bingung sebenarnya apa dan bagaimana sih HSM itu. HSM itu sebuah film musikal yg disutradarai oleh Kenny Ortega (juga ga tau siapa itu Kenny Ortega? Duh...parah... Kenny itu salah satu koreografer terkenal, baru-baru ini, dia menyutradarai concert movie “This Is It” untuk memorial Michael Jackson. Ok, kembali ke HSM. Tokoh utama 6 orang : Troy, Gabriella, Ryan, Sharpay, Chad, dan Taylor. Film ini dikategorikan film drama musikal yang mengambil setting dan background anak-anak SMA. Sangat booming dan tentu saja membuat aktor aktrisnya terkenal dan menjadi idola. Itu hanya sekedar perkenalan, poin penting yang ingin aku share bukanlah tentang kepopuleran atau kesuksesannya, tapi tentang nilai-nilai apa saja yang ada di dalamnya.
Biasanya orang-orang lebih tertarik dengan film action karena lebih asik ditonton. Emang aku akui, HSM lebih difavoritkan oleh cewek-cewek, alasan yang umum adalah karena : lagu-lagunya bagus, dan faktor aktor utamanya. Tapi jangan hanya menilai dari segi itu saja. Sebenarnya ada banyak hal yang bisa kita pelajari. Secara teknis, lagu-lagunya memang bagus, koreografi juga oke, dan dibuat oleh rumah produksi yang memang selalu berhasil mencetak film-film bagus dan favorit. -Walt Disney Pictures. Yang aku suka dalam film ini (selain faktor teknis tadi) adalah : dalam film ini aku bisa melihat begitu besarnya nilai sebuah persahabatan dan kebersamaan. Dan memang itulah inti yang ingin ditonjolkan.
Bisa dilihat dari setiap film nya. HSM 1 “We’re All in This Together”. HSM 2 “All For One” HSM 3 “Just Wanna Be With You”. Yang paling berkesan buatku adalah ketika lagu “Just Wanna Be With You” (concert version). Ada tiga poin :
*Gabriella yang udah pergi ke Stanford rela balik lagi ke Alburqueque hanya untuk bertemu dengan teman-temannya.
*Aku juga bisa melihat bagaimana teman-teman Gabriella begitu menyayanginya..kalian bisa liat gimana teman-teman Gabriella menyambutnya. Selama Gabriella nggak ada, mereka merasakan kehilangan yang amat sangat. (Silakan nonton HSM3 untuk keterangan lebih lanjut)
*Yang paling membuat terharu adalah ketika melihat kebersamaan itu terasa begitu kuat. I just wanna be with you. Ada lirik “Through every up, through every down, You know I’ll always be around. Through anything you can count on me.”
“Di setiap kebahagiaan, di setiap kesedihan, kau tahu aku akan selalu disini. Dan juga, dalam hal apapun kau dapat mengandalkan aku.”
Yeah, that’s what friends are for.
Memang, di film ini juga ada kisah percintaan, bahkan persaingan. Tapi, menurutku, itu hanya unsur-unsur tambahan untuk membuat alur cerita lebih menarik. Walaupun backgroundnya SMA, bukan berarti ini hanya untuk anak-anak SMA, tidak. Hanya anak-anak SMA saja yang memiliki kebersamaan dan persahabatan sedalam itu, tidak. Ini untuk semua pihak, mahasiswa, anak-anak SMP, ato anak-anak SD n TK kalau perlu..hehe, begitu pula untuk orang dewasa.
HSM 3 adalah sekuel yang paling dalam maknanya, karena diceritakan kalau mereka akan lulus dan berpisah untuk menjalani kehidupan barunya masing-masing.
Penting untuk diingat, perpisahan dengan teman itu sangat menyakitkan. I really hate separation. Membuat kita sedih dan rindu. Jangan biarkan itu terjadi, karena itu sangat sangat sangat merugikan yang meninggalkan dan juga yang ditinggalkan. Kadang muncul rasa tidak rela, iya, itu hal alami dan wajar, karena kamu merasa kehilangan figur atau sosok yang selama ini menghiasi hari-harimu, iya kan?
Reflection of this movie : Kita bisa melihat kebersamaan yang rasanya ingin kita miliki dengan teman-teman kita. I believe, semua yang udah pernah nonton, atau bahkan freak banget dengan film ini, pasti bisa merasakannya, cermati dan rasakan baik-baik atmosfer friendshipnya. Memang, setiap friendship pasti ada cobaannya, tapi justru itu yg membuat persahabatan semakin kuat. Lebih seringnya memang masalah ego masing-masing, itu karena kita tidak sadar kalau dalam persahabatan itu ada pengorbanan dan ada yang harus mau mengalah.
HSM 1 : Troy yang idola dan kapten basket, sebenarnya punya bakat nyanyi, dia suka drama, tetapi teman-teman timnya tidak suka akan hal itu. Mereka berpikir, masa’ idola basket melakukan hal-hal konyol macam menari dan menyanyi. Begitu pula Gabriella, yang super pintar dan tergabung dalam tim sains. Teman-temannya yang notabene “anak lab” tidak suka sama anak basket. Mereka tidak suka Gabriella terlalu dekat dengan Troy. Sebagai teman yang baik, tidak seharusnya seperti itu kan? Itulah keegoisan.
HSM 2 : Kali ini Troy yang egois. Karena diberi kesempatan untuk bermain bersama tim sekeren “Redhawk”, dia lupa akan teman-temannya. Dia terlena dengan apa yang sedang ia dapatkan. Bahkan ia dengan sangat halus menolak permintaan teman-temannya untuk mengenalkan mereka pada tim “Redhawk”. Egois kan?
HSM 3 : Ga ada. Makanya aku bilang, ini sekuel paling memorable. Semuanya berisi tentang friendship, future, and farewell.
Intinya, jangan biarkan teman-teman dan sahabatmu jauh darimu. Karena mereka juga memberikan kehangatan dan kasih sayang seperti layaknya keluarga. Hargailah mereka, karena, mencari teman itu lebih sulit daripada mencari musuh. Apalagi sahabat dekat, kalau kamu jauh darinya, kamu pasti akan merasakan rindu yang teramat sangat. Believe me. Dan always remember this : FRIENDSHIP WILL NEVER END (kok kayak lirik lagunya Spice Girls ya? Hehe)
“WE’RE ALL IN THIS TOGETHER”
Sebagai penutup, aku nyanyi ya.....
Ehm ehm...test..test...
(yang tau lagunya, bacanya dinyanyiin ya..... ^^)
“...All I wanna do is be with you, be with you. There’s nothing we can’t do, just wanna be with you, only you. No matter where life takes us, nothing can break us apart, you know it’s true, I just wanna be with you...”
Padahal lagu favoritku bukan yang itu... hehe.. Tapi, I love the lyric... so meaningful.
P.S Yang pengen mp3 nya, aku punya lengkap, kalo mau minta boleh. Lho?kok mlh promosi.. :-)


ya bgitulah...
hehe. fiuhhh...kelar jg kerjaan ku...daritadi sibuk customize blog sambil nonton bkn 4 mata...(maklum, bintang tamunya farah quinn ^^)
oke sekian.. si Nick kayaknya low batt nih... kasian..
udah ah

Princess Protection Program...

Setelah menunggu berabad-abad...alias ngidam nonton ni film, akhirnya today kesampaian juga...
At first, aku cuma tau lagunya doang, yg "One and The Same"... wah oke bgt... ya berhubung yang nyanyi tu emang bestfriend beneran... FYI, selena n demi udh sohiban sejak umur 7 thn...
so, ya ga heran knp mrk bs deket bgt gt...apalagi main film bareng, wohooho...kpn ya aku bs main film bareng my bestfriends??? haha-pasti kacau balau! ^^
well, balik lg... so, setelah aku nonton, ternyata bgs jg..(rata2 kebanyakan produk Disney mang oke punya) knp aku bilang bgs?
ya karna...
gini ya,aku suka bgt ma film2,ato segala macemnya lah yg ada kaitannya dgn friendship. kayaknya so sweet, n bikin yg nonton juga merasakan kehangatan yg serupa kyk yg ditunjukkan friendship dlm film itu sendiri.(udh baca note di fb q kan yg tentang HSM??? jujur, aku suka bgt tu ma note itu.(jiaaahhhh...memuji karya sendiri. haha..maaf!) ^^ intinya seperti itulah. that's why i love Disney...karena memang inti produk mrk adl mendidik ( o ya???ini mnurut gw sih), apalagi kmrn abis liat "Up", wah aku bisa ampe nangis, gila setia amat ya tu cowok, istrinya ga bs pny anak, eh tetep aja doa setia n mau menerima, sampe tua, n setelah istrinya meninggal, dia msh aja keukeuh pertahanin rmh bobrok itu, bela2in nerbangin pake balon2 yg totalnya ga keitung apke jari (yaiyalah, jari kan cm ada 20)! ;-)
bentar...kok jd ngelantur!! ok kembali ke PPP..
Pokoknya aku sukaaaaaaa bgt lah.... seneng aja liat demi-selena and their friendship both off-screen ato on-screen.. ada sacrifice jg, waktu carter (selena) diam2 sacrifice dirinya buat ditangkep si kolonel yg jahat itu (lupa namanya), cuma buat nyelametin rosie (demi). ada beberapa adegan yg kena banget di hatiku. waktu rosie menjelaskan tentang karakter/role model seorang princess tu kyk apa, dan yg paling touching wkt rosie menang di acara pesta dansa, wkt dia speech, dia bilang kalau dia belajar banyak dari carter, tentang friendship, loyalty, and trust.. hmmmmmmmmm...
aku juga suka kedekatan carter ma papahnya..father and daughter, i always love this kind of form.. :-) mana yg jadi papahnya ganteng pula...haha.
oya! demi speak french and spanish oke jg... awalnya aku ga tahu kalo si rosie tu dari kerajaan di sapnyol.makanya aku td agak kaget jg wkt rosie speak spanish. kagetnya lg, waktu dia fluent bgt french nya.. busetttt!!! emang dasar a princess! high education..

nilai lain lg yg dpt disimpulkan adl, dlm diri seorang gadis, tersimpan naluri seorang putri, alias, setiap gadis bs jadi seorang princess, tentu saja dgn attitude yg baik, dan yg paling penting itu, untuk jd the real princess, she must be good at everything, the most important thing is about to have inner beauty. auranya pasti akan lain.. trust me.

udah ya...ngantuk.. bobo dl..
(ini tumben aku online jam segini, lha maklum, writer instinct aku lg flow bgt. so ya udah deh, ga bs ditahan...keburu ntar ga mood lg bwt nulis. hehe)
oke.. gotta sleep...or maybe not, cuz kadang kantukku hilang begitu saja... payah dahhhh!!!

pu3...
XOXO

Scouser-Catalan Lover pre-season, scene 3-4

Scene 3 : Stevie's House

Stevie : Eh Claudy! Kok dateng sendiri? Nggak dijemput Vaine?
Claudia : Nggak, katanya dia lagi agak pusing gitu.
Stevie : Oh, masa? Dia nggak bilang kalau dia lagi sakit.
Claudia : Gitu ya? Mungkin dia kecapean habis pulang dari Istanbul.
Stevie : Mungkin. Dia nggak biasa pergi jauh-jauh. Sejak pulang tadi pagi dia di kamar terus, mungkin memang sakit. Ya udah, kamu langsung ke kamarnya aja.
Claudia : (mengangguk)
Claudia went upstairs..sampai juga di kamar Vaine. Pintu kamar tidak dikunci..
Claudia : Vaine.....! Hayo...Kebab nya mana?
Yvaine : Hi Cloud, dah nyampe...nggak nyasar kan?
Claudia : Kayak aku baru pertama kesini aja. Eh gimana, katanya pusing? Tapi kok nggak kelihatan sakit gitu? Malah kelihatan kayak orang banyak pikiran.
Yvaine : Aku belum ambil keputusan.
Claudia : Pantesan! Sudah kuduga! Deadline nya besok kan?
Yvaine : Iya.
Claudia : Steve tadi kelihatan santai. Pasti dia belum tahu.
Yvaine : Aku memang belum cerita.
Claudia : Tapi, aku yakin dia pasti ngijinin kamu ke London.
Yvaine : Menurutmu gitu?
Claudia : One hundred percent sure!
Tiba-tiba...
Stevie : London apa maksudnya?
Yvaine : Ow... (kaget)
Claudia : (kaget juga)
Yvaine : Oh itu..Maksudku..
Claudia : Vi diterima di Oxford!
Yvaine : Cloud...
Claudia : Hsssst....udah kamu diem dulu.
Stevie : Serius?
Claudia : Konfirmasi terakhir besok.
Stevie : Vi?
Claudia : Aku tahu, mungkin ini salah, karena aku yang nyampein ini ke kamu, bukan Vi, tapi ini demi kebaikan juga, karena kayaknya Vi takut cerita ma kamu.
Yvaine : Siapa yang takut? Waktunya yang belum tepat.
Claudia : Ah ya whatever lah...sekarang yang penting, aku keluar dulu aja, biar kalian ngobrol. Oke..
Then Claudia went out from Yvaine’s bedroom. Stevie came in...
Stevie : So?
Yvaine : So?
Stevie : Kamu nggak pengen kasih penjelasan? Bukannya kamu kirim aplikasi ke University of Liverpool?
Yvaine : I sent two.
Stevie : Owwww!
Yvaine : Hmmm...(lalu mengambil sebuah amplop dari laci) Ini...
Stevie : (open the letter) Oh..! Kapan ini dateng?
Yvaine : Seminggu yang lalu. Tapi dikirimnya ke rumah daddy, nggak kesini.
Stevie : Papa mama tahu?
Yvaine : (menggeleng) Waktu itu aku home alone.
Stevie : Oke, lupain tentang kapan surat ini dateng. Sekarang kamu mau gimana? Udah konfirmasi kesana?
Yvaine : Belum.
Stevie : Why?
Yvaine : Aku pengen ambil tawaran Rick, dan aku sebenernya juga pengen jurusan Hispanic itu..di Oxford kan nggak ada..
Stevie : Bohong!
Yvaine : Ngapain aku bohong, Steve!
Stevie : Aku yakin, bukan itu alesan kamu berat ninggalin liverpool. Vi, aku tahu kamu dari kecil. Dulu kamu pengen banget hidup di London, waktu SMA, kamu udah udah berniat dan belajar mat-matian supaya bisa masuk Oxford. Kamu juga bilang, pengen jurusan Law.
Yvaine : Ya manusia kan bisa aja berubah.
Stevie : Memang. Tapi, kalaupun kamu berubah pikiran, pasti juga ada alasannya. Dan, aku yakin, masalah tawaran Rick dan jurusan Hispanic itu hanya pilihan alternatif kamu supaya kamu punya alasan untuk tetep tinggal disini.
Yvaine : Pilihan alternatif supaya aku punya alasan untuk tetap tinggal disini?! Steve, aku serius, aku pengen kerja di klub, dan Hispanic, aku emang tertarik ama jurusan itu.
Stevie : Aku tahu...tapi aku masih yakin, itu semua bukan keinginan kamu yang sebenar-benarnya. Keadaan yang bikin kamu mengambil pilihan itu. Ini cuma nasihatku, tapi semuanya teserah kamu, follow your heart. Cloud? Sekarang kamu bisa masuk. Nggak usah nguping di pintu gitu.
Claudia : Oh! Maaf..tadi aku nyari Lilly, ternyata dia lagi tidur. Alex juga masih kerja.
Stevie : Kamu ikut ngobrol ama kita nggak apa-apa kok, tadi nggak perlu keluar.

SCENE 4 : Melwood

After training...
Stevie and Xabi were having a conversation...
......
......
Xabi : So, maksud kamu, aku yang jadi penghambat cita-cita Vaine?
Stevie : Aku nggak bilang seperti itu. Aku kan hanya bilang, Vaine terpengaruh banyak ma kamu.
Xabi : Itu sama aja kan..Aku tahu, dari dulu kamu nggak suka aku sama Vaine!
Stevie : Oh come on! Harusnya kamu sadar! She’s still 17!
Stevie langsung beranjak pergi...

Scouser-Catalan Lover pre-season scene 2

Paul : Bro!
Paul Sr : Son!
Yvaine : Stevie!
Stevie : Amazing, huh?! ^^
Paul : Pastinya!
Jamie : Wah wah wah! Kado kelulusan nih!
Yvaine : Haha. Iya, makasih, guys! (then Yvaine found someone) eh aku kesana dulu ya..
.......
Yvaine : Congrats ya
Xabi : Eh?! Kamu ikut kesini?
Yvaine : Iya. Akunya yang mohon-mohon ke papa biar diijinin ikut.
Xabi : Keputusan yang tepat!
Paul : Woho! Disini kalian rupanya! Oke deh, aku nggak mau ganggu.
Yvaine : -_-
Rick : Vi!
Yvaine : Oh hai Mr.Parry!
Rick : I’m happy to see you here. Padahal Paul kemarin nggak ngijinin kamu ikut. Tapi kamu emang pinter mengambil hati orang.
Yvaine : Ah nggak usah berlebihan.
Rick : Haha. Oh iya, gimana, udah kamu putusin mau ambil tawaran saya?
Xabi : Tawaran?
Rick : Iya, tawaran.
Xabi : Ah Vi, kamu belum cerita ma aku tentang ini.
Yvaine : Maaf, aku belum sempet..
Rick : So?
Yvaine : Apanya?
Rick : Bersedia?
Yvaine : Aku belum kelar mikirnya.
Rick : Oke, nanti setelah pulang ke liverpool, saya harap kamu udah punya jawaban.
Yvaine : (menangguk)
Rick : Saya kesana dulu ya.
....
Xabi : Apaan sih?
Yvaine : Sini deh...
Then they went to another room, separately from the lads...
Yvaine : Dua minggu yang lalu Rick nawarin aku jadi ofisial.
Xabi : Bagus dong..terima aja.
Yvaine : Aku bingung, Steve nggak bolehin. Katanya aku harus kuliah.
Xabi : Ya kuliah sambil kerja kan bisa.
Yvaine : Aku udah kirim aplikasi ke University of Liverpool.
Xabi : Nah! Bagus dong..ambil jurusan apa? Jadi ambil Law?
Yvaine : Nggak.
Xabi : Terus?
Yvaine : Aku ambil Hispanic Study. Tapi belum ada pengumuman diterima apa nggak.
Xabi : Wohohoho! Akhirnya kamu pilih jurusan itu juga! Tertarik banget ma negaraku..hehehe
Yvaine : (dlm hati) seandainya kamu tahu alasan kenapa aku pilih jurusan ini..
Xabi : Hey! Kok diem?
Yvaine : Lagi mikirin sesuatu untuk diucapkan.
Xabi : So, apa yang bikin kamu bingung?
Yvaine : Aku juga kirim aplikasi ke Oxford.
Xabi : What?
Yvaine : And it’s accepted.
Xabi : Waaaaaa....Congrats!!!!!! (hugging) Kamu pasti senengnya nggak karuan. Tercapai juga cita-citamu.
Yvaine : Tapi aku bingung.
Xabi : Why? Apalagi yang kamu tunggu? Kamu kan dari dulu pengen kuliah di London.
Yvaine : Aku pengen terima tawarannya Rick.
Xabi : Ow.
Yvaine : Tadinya aku kira aku bakal kuliah di liverpool aja, karena aku nggak yakin bakal keterima di Oxford. Tapi ternyata...
Xabi : Hemm, kalau menurutku, kamu tunggu dulu pengumuman di Liverpool. Kalau keterima, berarti sekalian bisa kerja jadi ofisial.
Yvaine : Kalau nggak?
Xabi : Pasti keterima. Di Oxford aja keterima, masa di Liverpool nggak?
Yvaine : Tapi...konfirmasi yes or no di Oxford nya lusa. Orientasi next month.
Xabi : Apaaaaaaaaaaaaaaaaaaa???????!!!!!
Yvaine : Iya.
Xabi : Udah, nurut saranku aja, ditunggu dulu, pasti keterima.
Yvaine : Then say no to Oxford?
Xabi : Ow, itu... (diam sejenak, thinking, ikut bingung). Itu cita-cita kamu dari dulu ya?
Yvaine : Iya. Waktu aku tahu aku diterima, aku seneng banget! Xab?
Xabi : Menolak Oxford tu bagaikan menolak suatu kesempatan yang sangat besar. Aah! Ortu, Steven, Paul bilang apa?
Yvaine : Aku belum cerita.
Xabi : Wah parah! Lusa lho Vi!
Yvaine : (smiling)
Xabi : Sebenernya, semua tergantung kamu, kamu lebih tau yang mana yang lebih kamu inginkan.
Yvaine : Kalau ditanya gitu, aku juga nggak tahu mau jawab gimana. Kamu tahu kan, kuliah di London tu impianku. Tapi...kadang aku berpikir, pengen kuliah di liverpool aja, aku takut jauh dari rumah, dan masalah tawaran dari Rick...aku...mau banget, karena aku pengen selalu deket sama (dengan suara pelan) kamu.....(lalu mengoreksi) and the team.
Xabi : Ow. Aku...
Tiba-tiba...
Paul Sr : Ah Vi! Disini rupanya kamu! Hi Xab!
Xabi : Hi Mr.Gerrard.
Paul Sr : Curhat apa lagi hayo?
Xabi : Cuma ngobrol aja kok om..
Paul Sr : Ayo balik ke hotel, Vi. Besok kita pulang.
Yvaine : Iya Pa.
Paul Sr : Xabi, kami balik dulu ya. See you in liverpool.
Xabi : (mengangguk)
Paul Sr berjalan keluar..
Xabi : Vi! Kamu harus tegas dalam mengambil keputusan, ok?
Yvaine : Ok. Bye,,
Xabi : Bye..

Sunday, January 10, 2010

SCOUSER-CATALAN LOVER (pre-season) scene 1

-Yvaine Gerrard
-Steven Gerrard
-Xabi Alonso
-Claudia Zidane
-Paul Gerrard, Sr
-Paul Gerrard, Jr
-Rick Parry

SCENE 1 : Attaturk, 25-05-2005

Paul Sr : Vin, Paul mana?
Yvaine : Keluar,Pa..katanya mau cari makanan atau apa gitu.
Paul Sr : Oh gitu, suruh cepet, kita harus cepet berangkat ke stadion.
Yvaine : Iya ni juga lagi aku sms.
Beberapa menit kemudian...
Yvaine : Pa, Paul udah di stadion, kita nyusul aja.
Paul Sr : Dasar tu anak...kebiasaan suka ninggal gitu. Udah biarin aja, kan nanti juga ketemu disana.
Yvaine : Ya udah berangkat sekarang aja, yuk..
Paul Sr : Tiketnya?
Yvaine : Ni udah aku bawa, biarin Paul nggak bisa masuk duluan, salah sendiri ninggalin kita.
On the way to Ataturk...
Yvaine : Pa, aku seneng banget loh bisa kesini. Ini pertama kalinya aku ke luar negeri.
Paul Sr : Makanya, tawaran dari Rick (Parry) diterima aja, biar kamu bisa ikut tim kemana-mana, kan sekalian jalan-jalan.
Yvaine : Kerja gitu apa nggak susah, Pa? Lagian aku kan masih kecil..hehehe
Paul Sr : Siapa bilang kamu masig kecil? Kamu udah lulus SMA, papa anggap kamu udah gede. Tapi yang pasti, you’re still my little girl...
Yvaine :  smiling... ya ampun rame banget ya.. ini juga pertama kalinya aku nonton babak final..
After parking the car (dgn susah payah), akhirnya Vaine dan ayahnya masuk ke stadion yang penuh sesak. Akhirnya mereka menemukan Paul sedang menunggu di depan pintu masuk tribun (khusus family).
Yvaine : Eh! Ditungguin di hotel, malah udah nyampe sini.
Paul : Haha. Tadi aku iseng naik kendaraan umum, aku kira bakal nyasar, ternyata nggak. Eh mana tiketnya? Aku udah lama nunggu nih.
Paul Sr : Udah kita langsung masuk aja.
Yvaine : Untung kita dapet tempat khusus disini. Lihat tu disana..penuh banget! Ada yang bawa api gitu. Moga-moga nggak ada kerusuhan.
Paul : Itu bukan api, tapi obor.
Yvaine : Obor apaan? Emangnya olimpiade?
Paul : Iya. Olimpiade liga champions.
Yvaine : Huuuuuuuuu...........
Paul Sr : Kalian lagi ngeributin apaan sih? Berisik kayak gini masih bisa ngobrol (sambil teriak2)
Paul : (teriak2) Kuping dia kan tejem, Pa...

Half Time.....

Yvaine : Yaaaa! 3-0! Gimana nih, nggak menang deh kayaknya.
Paul Sr : Jangan pesimis gitu. Papa ajarin apa ma kamu?
Yvaine : “Nggak boleh menyerah sampai detik terakhir dan jangan mudah putus asa” (menirukan dengan intonasi orang tua yang kasih nasehat)
Paul : Dia mana ngerti Pa! Namanya aja anak kecil!
Yvaine : Kata Papa aku udah gede kok!
Paul : Kata Papa kan? Kata aku lain lagi.. :-P
Yvaine : Eh! Denger nggak tuh?
Paul : Apa?
Yvaine : Tu loh..YNWA
Paul Sr : Tu disana! Mereka yang memulai koor. Ayo kita ikutan.
(Paul Sr is singing)
Yvaine : Hapal nggak? Pasti nggak.
Paul : Enak aja! Hapal lah!
Yvaine : Wind ama rain aja kebalik-balik! Huuuuu!!!

2 minutes later......YNWA has finished
10 minutes later....2nd half began....

Yvaine : Stevieeeeee.....! (percuma berteriak, karena suasana begitu ramai, suara Vaine kalah dengan riuhnya supporter si liverbird)
Paul Sr : (smiling)
Paul : Wah asik nih, perasaanku mengatakan ini awal kebangkitan!
Yvaine : Ha?? Ceritanya jd sok peramal nih? Tapi ya, I hope so..
1-3
Slowly but sure, the liverbird found its way...
2-3
The time was coming...
Paul : Ehem, ehem..
Yvaine : Kenapa?
Paul : Nggak ada apa-apa. Penalti
Yvaine : Senyumnya ampe selebar gurun sahara gitu!
Paul : Aku lagi pengen senyum lebar! Ya terserah aku dong! Udah! Mending sekarang fokus tuh ke yg mo nendang..eh nggak deng, maksudku, penaltinya. (smiling makin lebar)
Paul Sr : Paul! Jangan godain adeknya terus!
Paul : Dia mana ngerti apa yang aku omongin. Beberapa minggu ini dia kan agak lola.
Yvaine : Rrrrrrrr...........
Paul : Hahahahahahaha
Failed...
But...
The destiny decided...
3-3
Ramai, riuh, berisik, heboh, and happy tears everywhere...
Paul : Mukanya biasa aja dong! Hepi bener!
Yvaine : Ya hepi lah! Bener kata kakak, jadi peramal aja!
Paul : Kalau masalah skor, semuanya ya jelas hepi lah, maksudku tuh.. (blm selesai ngomong)
Yvaine : Hsssssstt...nikmati athmosphere nya..
Paul : Oke. Kali ini aku ngalah deh..
.............
.............
.............
FT.........
Penalty shoots-out...
............
............
Sheva......and failed! ^_^
Indiscribeable feeling...the liverbird finally could pass the storm and darkness...and now, it reached the final destination : light.
Paul and Yvaine were hugging each other. Their dad screamed out loud once, lalu sibuk mengetik sms untuk keluarga di liverpool.

Paul : Aku nggak bisa denger apa-apa!
Yvaine : Sama!

pending

berhub gw lg stuck... yg season 3 pending dl ya.. ^^

Sunday, January 3, 2010

Scouser-Catalan Lover part 3

Cast :
Yvaine Fabregas
Cesc Fabregas
Aaron Ramsey
Melanie Slade
Bouchra Van Persie
Xabi Alonso

Special Appearances :
Nagore Alonso
Carlota Fabregas
Robin Van Persie
Theo Walcott

SCENE 1 : Cesc’s Apartement

Yvaine : Hai, girls!
Melanie : Oh I miss you! (hugging) Lama nggak ketemu.
Bouchra : Vi.. (hugging)
Yvaine : Kamu kebanyakan pemotretan sih! (sambil berjalan ke ruang tamu)
Bouchra : Tau ni si Mel..ini aja aku ajak dia kesini dengan susah payah, di tengah jadwal yang padat.
Melanie : Ya maklum lah..mumpung masih belum sibuk ngurus suami ma anak.
Bouchra : Hm...bilang aja kamu nganggep aku ma Vaine udah ibu-ibu..
Melanie : Hahaha..
Bouchra : O iya!!!!!! Jadi inget! Vaine, gimana? beneran bakal ada little Cesc?
Yvaine : (smiling)
Melanie : Little Cesc maksudnya?
Bouchra : Lho kamu belum tahu?
Melanie : (menggeleng) apaan sih? Eh..bentar..bentar..berarti?? Waaa....Vaine... Congrats!!!
Bouchra : Makanya! Jangan syuting sana sini terus..
Melanie : Yah kamunya tadi waktu perjalanan juga nggak cerita apa-apa tentang Vaine.
Bouchra : Aku aja belum tahu pasti soalnya Vaine baru telpon aku kemarin mlm.
Yvaine : Iya..
Melanie : Terus? Tahu pastinya kapan?
Yvaine : Tadi sore aku ma Cesc ke dokter.
Melanie : Terus?
Yvaine : Ya dokter said yes..ya gitu deh..
Melanie : Terus?
Yvaine : Kok terus-terus melulu?
Bouchra : Melly ngiri tuh..makanya penasaran banget.
Melanie : Apaan sih? Nggak kok..aku kan cuma pengen tahu kelanjutannya. Reaksi Cesc gimana?
Bouchra : Tu kan nanya lagi...
Yvaine : Hmmm...you’ll know it kalau kamu udah mengalami sendiri.
Bouchra : Jawaban bagus, Vi!
Bouchra : Harusnya habis dari dokter kamu langsung telpon aku!
Yvaine : Ya maaf.. hehe. Oke, cukup ya sesi wawancaranya! So, sekarang enaknya ngapain?
Bouchra : Ni si Mel katanya mau curhat gitu..
Yvaine : Ada apa?
Melanie : Nggak kok..
Bouchra : About Emma.
Yvaine : Emma? Kenapa?
Bouchra : Biasalah...Mel agak khawatir, denger-denger Emma ma Theo sekarang kan deket lagi.
Yvaine : Tenang aja Mel. Udah nggak ada apa-apa lagi kok diantara mereka.
Melanie : Katanya kamu dulu pernah deket ma Theo?
Yvaine : Tadi Emma, sekarang kok jadi tentang aku?
Melanie : Aku kan cuma nanya, Vi..
Yvaine : Iya...deket karena aku ma dia tuh temen dari kecil. Aku kenal dia udah lama, makanya aku berani jamin Theo tu tipe cowok setia ama pasangan.
Bouchra : Gini Mel, kamu harus kasih perhatian lebih ke Theo, jangan serahkan semua waktu kamu buat terima job.
Tiba-tiba bel berbunyi...
Bouchra : Biar aku aja yang buka..
Cesc pulang bersama Theo dan Robin, Robin and his son as well..
Cesc : Hon.. (xoxo)
Yvaine : Heiii... (xoxo)
Setiap pasangan saling menyapa satu sama lain. Robin-Bouchra, Theo-Melanie.
Yvaine : Halo Shaqy..cium tante dong..
Melanie : Tante juga dong...
Robin : Waduh waduh...anak saya jadi objek dan sasaran empuk nih..
Cesc : Lagi ngapain nih kalian cewek-cewek?
Yvaine : Lagi cerita-cerita aja..tentang kalian..
Cesc : Wah?
Robin : Berarti aku juga?
Bouchra : Ya gitu deh..hehe.. Oh iya Cesc! Congrats ya..
Melanie : Congrats ya..
Cesc : Ah jadi ini topik utama rumpian kalian?
Melanie : Ya salah satunya lah...
Yvaine : Theo? Kok diem aja?
Robin : Sakit perut tuh..Kamu apain Mel semalem?
Bouchra : (menyenggol lengan Robin)
Cesc : Oke! Hmmm....mending kita keluar dinner aja gimana? Suasananya mulai nggak enak..
Yvaine : Setuju!
Robin : Semangat bener, Vi? Wah Cesc, lebih baik mulai sekarang kamu harus lebih hati-hati dan siap-siap, karna Vi pasti lebih mentingin makanan daripada suaminya sendiri. 
Cesc : Bener juga! Aduh jadi was-was..
Yvaine : Tenang aja yank...kalau kamu nggak keurus, ya kamu urusin diri kamu sendiri, pasti bisa, kan udah gede..
Cesc : (shaking Vaine’s hair)
Yvaine : Ayo!
Cesc : Ganti baju dulu..
Yvaine : Ah iya lupa! Bentar ya...
Bouchra : Aku temenin ya? Ayo Shaq..
Cesc : Aduh kunci mobilku tadi kemana ya?Aku cari dulu..Rob, can you help me?
Robin : Sure. Aku bantu nyari. Theo ma Mel tunggu dulu aja disini ya.

ENGLISH SPANISH LOVE season 2 scene 8

SCENE 8 : BARCELONA
Setelah pertandingan melawan Ajax di Emirates, kini giliran Cesc dan kawan-kawan melawat ke Valencia. Selama break, Cesc menyempatkan pulang ke Barcelona.
Carlota : Katanya abis marahan nih? Tapi baikannya cepet banget.
Cesc : Tahu darimana?
Carlota : Biasalah...kakak dan asik ipar kan sering ngerumpi.
Cesc : Kalian ngobrolin apa aja, hayo?
Carlota : Urusan cewek donk..
Cesc : Ah pasti kamu curhat tentang si Pablo..ya kan?
Carlota : Idih..nggak tuh!
Cesc : Mau ikut-ikutan aku nikah muda ya?
Carlota : Ogah! Aku masih mau menikmati hidup mudaku..
Cesc : Haaaaaaahhhhhhhhhhh.....
Gerard : Apa ini? Kakak adik lagi ngobrol seru. Ikutan dong.
Cesc : Ini loh. Carlota pengen nikah muda juga kayak aku.
Gerard : Jangan deh Carl, nanti kayak kejadian seminggu yang lalu.. Egoisnya minta ampun. Istri pingin pulang nggak boleh. Haha. Kadang sifat kekanak-kanakkan kamu nongol, dan aku harus bilang, maaf maaf saja ya, Vaine jauh lebih dewasa dalam menghadapi masalah.
Carlota : Tuh! Dengerin! =P
Cesc : Apaan sih anak kecil nggak boleh ikut campur! Sana ambilin minum.
Carlota : Nggak usah disuruh juga bakal aku ambilin! Huu!
........
Gerard : Semua oke kan?
Cesc : Oke.
Gerard : Oya, soal omonganku waktu itu di pabrik, lupain aja lah! Nggak usah dipikirin. Kamu fokus aja ke karir dan hidup kamu di London.
Cesc : Aku tahu, bro, aku juga berpikiran gitu.
Gerard : Kamu udah bilang ke Vaine?
Cesc : Belum, tapi kayaknya dia udah tahu dan sadar tentang masalah ini.
Gerard : Bagus dong kalau gitu, kamu nggak perlu repot-repot cerita.
Cesc : Iya tapi kan tetep aja susah. Kalau aku inget aku harus bawa dia kesini suatu saat nanti, rasanya di hati tu nggak tenang. Iya kalau dia seneng, kalau dia terpaksa?
Gerard : Aku yakin dia tahu kok kosekuensinya, kalau nggak, mana mau dia nikah ma kamu.
Cesc : Memang. Akunya juga sih yang nekad.
Gerard : Salah! Lebih tepatnya, kalian berdua yang nekad!
Cesc : Hahahaha.
Gerard : Dulu aku kira, kalian telah bikin keputusan yang terburu-buru, apalagi waktu kejadian seminggu lalu, aku mulai ragu kalian bisa bertahan. Maaf aku bilang gini, bro, tapi memang itu yang aku rasakan. Aku kenal kamu udah sebelas tahun! So, nggak ada alasan buat aku nggak percaya kamu. I believe you can handle it. Eh bener nggak tu bahasanya? ^^
Cesc : (Laughing) So, kalau kita nggak kenal selama sebelas tahun, kamu nggak bakal ikut nekad merestui aku ma Vaine?
Gerard : Ya bisa dibilang gitu. Pokoknya, aku minta maaf waktu itu udah bilang hal itu ke kamu. Anggep aja aku nggak pernag bilang itu.
Cesc : Santai aja bro. Hmm, aku jadi inget wajah Vaine waktu aku pulang dari pabrik waktu itu. Dia langsung tahu kalau aku lagi mikirin sesuatu.
Gerard : Dia memang hebat! Dia bisa ngertiin kamu. Makanya, dijaga baik-baik. Dapetinnya juga susah banget kan. Eh iya. Aku denger kamu ribut ma Xabi waktu di Liverpool?
Cesc : Ribut apanya?
Gerard : Udah. Jangan buat ulah lagi ama dia. Jangan jeles juga. Mereka berdua emang udah deket dari dulu. Justru, kamu yang tahu-tahu nongol di tengah-tengah mereka.
Cesc : Haha. Tapi kamu tahu darimana tentang kejadian itu?
Gerard : Aku chat ma Xabi.
Cesc : Nah lihat! Siapa yang buat ulah!
Gerard : Kemarin waktu denger berita itu, aku kaget, aku kira kamu bilang ma Vaine tentang ucapanku waktu itu, aku jadi merasa bersalah. Xabi juga ceritanya nggak sengaja kok. Lagian sebenernya dia cerita tentang pre-season match Liverpool lawan Barcelona weekend ini.
Cesc : Nggak apa-apa. Lama kelamaan Vaine juga harus tahu kan. Tapi yang jelas untuk sekarang, aku belum bisa balik kesini. Maaf ya bro.
Mobile phone is ringing...

Cesc : Halo?
David : Bro? Kamu dimana?
Cesc : Di Barcelona. Kenapa?
David : Aku kira kamu udah disini. Kita tanding kan weekend ini?
Cesc : Nah itu udah tahu! Pake nanya!
David : Haha. O ya, aku punya kabar bagus.
Cesc : Kabar bagus?
Gerard : Siapa?
Cesc : David.
Gerard : Hi Viddy! Gerard is here!
David : Ah dasar kalian berdua!
Gerard : Hahahahahaha
Cesc : Eh kabar bagus apa Vid?
David : Vaine disitu?
Cesc : Nggak. Mana dia ikut.
David : Dia nggak bilang atau cerita gitu ama kamu?
Cesc : Cerita apa? Aku jadi tambah nggak ngerti deh. Ada apaan sih?
David : Ini soal cewek, bro.
Cesc : Wohooo! Ada apaan nih?
Gerard : Kayaknya, instingku mengatakan bahwa istri-istri kita bakal dapet temen arisan baru, Cesc!
David : Berhasil juga, Cesc! Akhirnya! Awalnya, aku kira, aku nggak berani bilang, eh ternyata bisa juga.
Cesc : Kemajuan dong, bro! Hebat juga tuh cewek bisa bikin kamu sadar kalau punya pasangan itu lebih baik daripada sendirian! Emang siapa sih?
David : Nanti aku ceritain lebih detailnya kalau kamu udah nyampe disini.
Cesc : Ya kalau gitu ngapain kamu telpon dan cerita sekarang kalau ceritanya nggak lengkap?
David : Ya aku kira kamu udah disini.
Gerard : Iya! Dasar Cesc bego! Gimana sih? Huuuuuuu!
David : Hahahahahahaha! Eh Cesc, kalau yang bilang gitu bukan Gerard, aku berani jamin, pasti udah kamu patahin tu lehernya!

ENGLISH-SPANISH LOVE season 2 scene 7 part 2

Cesc : Oke..oke... Nyerah deh! Terserah! Yang penting, sekarang matiin dulu tu hape! Biar dia tahu kalau kita tidak boleh dan tidak mau diganggu.. sini..
*switch off the mobile phone*
Cesc : Ah! Berhubung dia orangnya nekad...sapa tau dia sms ke hapeku.
*switch off his mobile phone as well*
Cesc : Begini lebih baik kan..
..............................................
Yvaine : Beb, kamu udah nggak marah ma aku?
Cesc : Maunya sih masih marah, tapi aku nggak bisa..
Yvaine : Kenapa?
Cesc : Semalem aku berpikir, mungkin aku egois, aku nggak pernah sekalipun melarang orang, siapapun itu, untuk melakukan apa yang mereka ingin lakukan, termasuk Carlota sekalipun. Memperingatkan sih iya, tapi melarang, nggak. Ini pertama kalinya aku kayak gini.
Yvaine : Berarti aku korban pertama dong?
Cesc : Ya bisa dibilang gitu. Mungkin bener apa yang dibilang Gerard.
Yvaine : Emang dia bilang apa?
Cesc : Aku takut kamu lebih mentingin orang lain daripada aku.
Yvaine : Orang lain?
Cesc : Maksudku, aku takut, kalau kamu pulang, perhatian kamu ke aku berkurang.
Yvaine : Kenapa kamu bisa berpikiran gitu? Aku aja nggak pernah berpikiran kayak kamu gini waktu aku ikut kamu pulang ke Barcelona, aku nggak pernah protes apa-apa. Kamu keluar seharian ma Carla aku juga biasa aja.
Cesc : Carla? Aku nggak bahas dia lho ya..Kamu lho yang mulai!
Yvaine : Enggak...aku kan cuma kasih contoh..
Cesc : Apa iya? Tapi aku menangkap kesan lain loh..
Yvaine : Oke! Aku ngaku! Memang, aku sih nggak apa-apa kalian deket gitu, tapi jangan sering-sering dong.
Cesc : Ya kamu udah berhasil balas dendam kan?
Yvaine : Balas dendam apa?
Cesc : Kamu jengkel aku deket ma Carla, terus kamu balas dendam dengan bantuan Xabi, aku rasa itu balas dendam yang sepadan! Haha
Yvaine : Belum sepadan kalau dia belum bikin kepala kamu bocor! ^^
Cesc : Kenapa jadi gini? Kamu mau kepala aku bocor?
Yvaine : Kan nanti kamu bakal dapet perawatan khusus, intensif, dan spesial dari aku.
Cesc : Nggak perlu perawatan kayak gitu..
Yvaine : Terus?
Cesc : Kalau dia bikin kepalaku bocor, kamu nggak boleh deket-deket ma dia selama dua abad!
Yvaine : Oke! Setujuuuu.........
Cesc : Hon..
Yvaine : Apa?
Cesc : Seandainya aku harus bawa kamu ke Spanyol gimana?
Yvaine : Ya tinggal bawa aja. Aku pasti ikut kemanapun kamu pergi.
Cesc : Aku tahu kegundahan Stevie dan keluarga kamu.
Yvaine : Kegundahan apa? Mereka baik-baik aja kok.
Cesc : Yakin?
Yvaine : Yaaaaaaaaaaaaa.....
Cesc : Nggak kan?
Yvaine : Beb, aku tahu kamu nggak bisa selamanya disini. Karir kamu yang mengharuskan kamu nggak bisa stay lama di suatu tempat, dan aku ngerti kok. Kecuali kalau kamu mau kayak Stevie, kamu nggak perlu pusing-pusing mikirin kemana kita akan pindah. Hehe
Cesc : Kalau aku bawa kamu jauh dari sini, gimana?
Yvaine : Kita kan udah sepakat, say... I’ll follow you. Kemanapun. Asal.....jangan pelit-pelit sama aku. Udah ah! Jangan dibahas lagi! Oke!
Cesc : Gracias, hon... (kissing) XOXO
Yvaine : Sekarang, nonton anak-anak basket yuk.
Cesc : Apaan... Ogah! Nonton aja sendiri!
Yvaine : Tuh kan! Baru juga aku bilang! Pelit!
Cesc : Udah lah. Daripada nonton basket, mending kita disini aja. Berduaan.
Yvaine : Berduaan apanya? Udah rame gini! Udah jam tujuh!
Cesc : Biarin aja... Biar paparazzi dapet foto kita yang lagi mesra-mesraan di pinggir laut.
Yvaine : Icccchhh... Pokoknya aku mau nonton basket. (sambil berjalan dan mengambil sepeda). Tawaran terakhir nih? Ikut nggak?
Cesc : Kalau nggak, gimana?
Yvaine : Ya biar paparazzi dapet foto kamu yang merana ditinggal ma istri sendirian di tepi laut. Ayo.....ya udah..aku kesana dulu ya... Nanti aku pulang dianter Xabi..amu nggak perlu khawatir... =P
Cesc : Dasar! (shaking head)
Namun pada akhirnya, Cesc juga menyusul ke lapangan basket.

ENGLISH-SPANISH LOVE season 2 scene 7 part 1

SCENE 7 : LIVERPOOL
Alex : Vaine! Ada Cesc tuh!
Yvaine : Kenapa kak ipar?
Alex : Cesc tuh! Di depan..
Yvaine : Bukannya dia udah balik hari ini?
Alex : Nggak tahu, tapi yang jelas, dia nungguin kamu di depan.
Kemudian Yvaine menghampiri Cesc. Cesc menunggu di teras rumah Stevie.
Cesc : Hon! Sepedaan yuk!
Yvaine : Hah? (emot skeptik)
Cesc : Tim dapet libur lima hari, so aku bisa tinggal. Ayo..kamu kan paling suka ke pelabuhan. Mumpung udara masih pagi sejuk gini.
Steve : Udah sana!
Cesc : Hey Steve! Pinjem Vaine nya bentar ya..
Steve : Haha..ngapain minta ijin ke aku? She’s totally yours.. (laughing)
Yvaine : Kenapa nggak jalan kaki aja?
Steve : Kalau mau jalan kaki ke halaman belakang aja, jangan ke port.
Cesc : (laughing)
At the port...

Cesc : Hmmm..bagus ya...laut.. aku nggak keberatan menghabiskan dua abad disini terus.
Yvaine : Laut memang selalu bikin hati tenang...
Cesc : Jadi inget, katanya kamu pengen ke Aegean?
Yvaine : Masih inget aja...
Cesc : Ya masih lah! Gimana aku bisa lupa! Wajah kamu waktu bilang itu ke aku..haha..wajah merayu banget! ^^
Yvaine : Oh ya?? Berarti tiap aku minta sesuatu, aku harus pasang wajah kayak gitu?
Cesc : (mengangguk) yang kemarin itu wajah kamu kurang merayu sih...
Yvaine : (smiling) (laughing)
Cesc : Kenapa?
Yvaine : Nggak apa-apa..

Tiba-tiba hape Vaine berbunyi..
SMS..

Cesc : Siapa?
Yvaine : Ini...si.. (hape direbut)
Cesc : Yah ini orang kenapa hobinya suka ganggu kita! Biar aku aja yang reply! Bentar..
Yvaine : Beb, dia cuma ngajakin aku nonton anak-anak (Liverpool) main basket!
Cesc : Ya kenapa nggak Steve aja yang sms?
Yvaine : Mana aku tahu! Emangnya kenapa? Sama aja kan? Eh kamu nulis apa?
Cesc : Nih! (mengembalikan hape), cari aja di sent item.



Sent Item
“Ini Cesc, aku ma Vaine lagi pacaran, jangan diganggu! Jangan coba-coba nyolong kesempatan ya! Soalnya sampai sekarang, aku nggak percaya kalian cuma kakak-adik. Ha ha. =P”

Cesc : Udah tepat kan reply nya? Itu belum seberapa! Masih banyak hal yang ingin aku protes ke dia! Nanti deh kalau ketemu, kalau perlu aku bikin bocor lagi tu kepalanya!”
Yvaine : Apa-apaan sih! Nggak penting banget!
Cesc : Kata siapa nggak penting.. Kalian sih asik-asik aja, jadi mana nyadar kalau ada yang salah..
Yvaine : Salah apanya?
Cesc : Beb, jangan lupa kata Steve tadi.. You’re totally mine..
Yvaine : Haha. Terus apa yang salah? Ya aku sebenernya udah nyadar sih, aku merasa bersalah juga..tapi gimana ya? Aku kenal dia duluan daripada kenal kamu..
Cesc : Memang sih, aku juga bersyukur, kalau nggak ada dia, kita mana bisa kenal ya?
Yvaine : Nah itu sadar! Lagian ya, kamu kan udah menang, sekarang I’m totally yours.. Masa nggak cukup sih?
Cesc : Sebenernya aku tuh nggak jeles, tapi..
Yvaine : Eh! Aku nggak nuduh kamu jeles lho ya..
Cesc : Nggak, maksudku, aku cuma nggak suka aja dia kadang terlalu care ama kita.
Yvaine : Ya namanya juga perhatian.
Cesc : Ya ya ya...bela aja teruuuuus.....
Yvaine : Ingat loh beb, dulu dia juga bantuin kita bujuk Steve..