Skip to main content

Scouser-Catalan Lover pre-season, scene 3-4

Scene 3 : Stevie's House

Stevie : Eh Claudy! Kok dateng sendiri? Nggak dijemput Vaine?
Claudia : Nggak, katanya dia lagi agak pusing gitu.
Stevie : Oh, masa? Dia nggak bilang kalau dia lagi sakit.
Claudia : Gitu ya? Mungkin dia kecapean habis pulang dari Istanbul.
Stevie : Mungkin. Dia nggak biasa pergi jauh-jauh. Sejak pulang tadi pagi dia di kamar terus, mungkin memang sakit. Ya udah, kamu langsung ke kamarnya aja.
Claudia : (mengangguk)
Claudia went upstairs..sampai juga di kamar Vaine. Pintu kamar tidak dikunci..
Claudia : Vaine.....! Hayo...Kebab nya mana?
Yvaine : Hi Cloud, dah nyampe...nggak nyasar kan?
Claudia : Kayak aku baru pertama kesini aja. Eh gimana, katanya pusing? Tapi kok nggak kelihatan sakit gitu? Malah kelihatan kayak orang banyak pikiran.
Yvaine : Aku belum ambil keputusan.
Claudia : Pantesan! Sudah kuduga! Deadline nya besok kan?
Yvaine : Iya.
Claudia : Steve tadi kelihatan santai. Pasti dia belum tahu.
Yvaine : Aku memang belum cerita.
Claudia : Tapi, aku yakin dia pasti ngijinin kamu ke London.
Yvaine : Menurutmu gitu?
Claudia : One hundred percent sure!
Tiba-tiba...
Stevie : London apa maksudnya?
Yvaine : Ow... (kaget)
Claudia : (kaget juga)
Yvaine : Oh itu..Maksudku..
Claudia : Vi diterima di Oxford!
Yvaine : Cloud...
Claudia : Hsssst....udah kamu diem dulu.
Stevie : Serius?
Claudia : Konfirmasi terakhir besok.
Stevie : Vi?
Claudia : Aku tahu, mungkin ini salah, karena aku yang nyampein ini ke kamu, bukan Vi, tapi ini demi kebaikan juga, karena kayaknya Vi takut cerita ma kamu.
Yvaine : Siapa yang takut? Waktunya yang belum tepat.
Claudia : Ah ya whatever lah...sekarang yang penting, aku keluar dulu aja, biar kalian ngobrol. Oke..
Then Claudia went out from Yvaine’s bedroom. Stevie came in...
Stevie : So?
Yvaine : So?
Stevie : Kamu nggak pengen kasih penjelasan? Bukannya kamu kirim aplikasi ke University of Liverpool?
Yvaine : I sent two.
Stevie : Owwww!
Yvaine : Hmmm...(lalu mengambil sebuah amplop dari laci) Ini...
Stevie : (open the letter) Oh..! Kapan ini dateng?
Yvaine : Seminggu yang lalu. Tapi dikirimnya ke rumah daddy, nggak kesini.
Stevie : Papa mama tahu?
Yvaine : (menggeleng) Waktu itu aku home alone.
Stevie : Oke, lupain tentang kapan surat ini dateng. Sekarang kamu mau gimana? Udah konfirmasi kesana?
Yvaine : Belum.
Stevie : Why?
Yvaine : Aku pengen ambil tawaran Rick, dan aku sebenernya juga pengen jurusan Hispanic itu..di Oxford kan nggak ada..
Stevie : Bohong!
Yvaine : Ngapain aku bohong, Steve!
Stevie : Aku yakin, bukan itu alesan kamu berat ninggalin liverpool. Vi, aku tahu kamu dari kecil. Dulu kamu pengen banget hidup di London, waktu SMA, kamu udah udah berniat dan belajar mat-matian supaya bisa masuk Oxford. Kamu juga bilang, pengen jurusan Law.
Yvaine : Ya manusia kan bisa aja berubah.
Stevie : Memang. Tapi, kalaupun kamu berubah pikiran, pasti juga ada alasannya. Dan, aku yakin, masalah tawaran Rick dan jurusan Hispanic itu hanya pilihan alternatif kamu supaya kamu punya alasan untuk tetep tinggal disini.
Yvaine : Pilihan alternatif supaya aku punya alasan untuk tetap tinggal disini?! Steve, aku serius, aku pengen kerja di klub, dan Hispanic, aku emang tertarik ama jurusan itu.
Stevie : Aku tahu...tapi aku masih yakin, itu semua bukan keinginan kamu yang sebenar-benarnya. Keadaan yang bikin kamu mengambil pilihan itu. Ini cuma nasihatku, tapi semuanya teserah kamu, follow your heart. Cloud? Sekarang kamu bisa masuk. Nggak usah nguping di pintu gitu.
Claudia : Oh! Maaf..tadi aku nyari Lilly, ternyata dia lagi tidur. Alex juga masih kerja.
Stevie : Kamu ikut ngobrol ama kita nggak apa-apa kok, tadi nggak perlu keluar.

SCENE 4 : Melwood

After training...
Stevie and Xabi were having a conversation...
......
......
Xabi : So, maksud kamu, aku yang jadi penghambat cita-cita Vaine?
Stevie : Aku nggak bilang seperti itu. Aku kan hanya bilang, Vaine terpengaruh banyak ma kamu.
Xabi : Itu sama aja kan..Aku tahu, dari dulu kamu nggak suka aku sama Vaine!
Stevie : Oh come on! Harusnya kamu sadar! She’s still 17!
Stevie langsung beranjak pergi...

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Pertama ke Dokter Gigi, di Usia 29 Tahun XD

Silakan geli atau tertawa setelah membaca judul di atas tadi. Yap, you read it right, di usia 29 tahun. Hahaha. Ketika banyak manusia di muka bumi ini yang sudah pernah merasakan ke dokter gigi saat kecil, aku termasuk dalam salah satu spesies yang baru mengalaminya mejelang kepala 3. Jadi ceritanya, aku itu dulu pernah kecelakaan maut (bukan bermaksud lebay but it's true). Waktu itu, aku bisa denger suara orang dan goyangan mobil (maybe ambulans), tapi yang aku lihat cuma warna item di sekitarku. Mungkin lagi di antara dua dunia? Abis itu ilang sadar dan bangun di UGD, sedikit amnesia sesaat sampai gak inget aku pake baju apa dan habis dari mana waktu itu. Yang kuingat cuma Mom and Dad dan tes SPMB haha. Yang udah kenal aku lama, ya sejak SMP atau SMA, pasti tahu kejadian ini. Singkatnya, aku waktu itu dapat luka parah yang sebagian besar di sebelah kiri tubuh, termasuk wajah dan bibir. Separuh wajahku konon kata orang sempet kayak zombie wakakak, nah bibir harus dijahit

Lanling Wang (C-Drama) "Melawan Takdir dan Tirani"

Satu lagi adaptasi dari sebuah sejarah besar tanah Cina yang terkenal. Gao Chang Gong, begitulah namanya disebut. Lanling sendiri merupakan nama daerah kekuasaannya, sehingga diberikanlah julukan Lanling Wang alias Prince of Lanling. Sebenernya ya, gue juga agak bingung gitu "wang" disini itu maksudnya raja apa pangeran?? Sejauh pengamatan dan pengetahuan gue (yang mungkin dangkal ini), wang itu artinya raja. Well, karena bukan kapasitas gue untuk menerangkan hal ini..walaupun gue anak bahasa..tapi bukan berarti ngerti hal beginian banget. Tetep harus ada satu orang yang bener2 ngerti dan paham betul mengenai istilah ini, yang sayaaaaangnya gue nggak punya satu temen Cina maupun temen yang kuliah Sastra Cina. Jadi, gue anggep aja wang disini itu both king and prince. Bukannya maruk, dengarkan dulu penjelasan gue... *berasa kayak dituduh selingkuh oleh pacar*.. Baiklah.. 'wang' disini adalah raja. tapi jelas, bukan raja dalam keadaan yang sebenarnya, karena pada ja

Pengalaman, Cara, dan Tips Operasi Gigi Bungsu (Odontektomi) Pakai BPJS

It's been a while aku gak nulis blog lagi, padahal sekarang sudah memasuki era 'nyantai' dengan freelance job dan tidak memikirkan huru-hara dunia perkantoran hehe. Ya, berkat periode inilah aku pada akhirnya bisa menyempatkan diri untuk operasi gigi bungsu pakai BPJS, yang tentunya sangat menyita waktu dan kesabaran. Waktu dan kesabaran, dua hal terpenting yang harus kita siapkan jika ingin operasi gigi bungsu pakai BPJS. Namun percayalah, pengalaman setiap peserta/pasien itu berbeda, jadi dimohon kesadarannya untuk tidak megeneralisasi ya. Mengapa aku bilang begini? Seperti diketahui, banyak narasi yang sudah telanjur beredar di luar sana kalau pakai BPJS beginilah begitulah, dijutekinlah, dibeda-bedainlah dan lain-lain. Belum kisah-kisah apes dari beberapa (iya beberapa) peserta yang harus menunggu antrean panjang. Lemme clear these things dulu. Masalah dijutekin, in my opinion itu tergantung nakesnya secara personal ya, atau mungkin munculnya muka masam dia juga bisa di