Wednesday, October 12, 2011

Dive Your Dreams! Take A Chance!

Dive for Dreams
E.E. Cummings

dive for dreams
or a slogan may topple you
(trees are their roots and wind is wind)
trust your heart
if the seas catch fire
(and live by love though the stars walk backward)
honour the past
but welcome the future
(and dance your death away at the wedding)
never mind a world
with its villains or heroes
(for god likes girls and tomorrow and the earth)

Source: http://odonnellkm.wordpress.com/

I knew this poem after watching the movie “Charlie St.Cloud”. There, it was only presented in a quotation, not the full version. The part taken was trust your heart if the seas catch fire
(and live by love though the stars walk backward). Basically, this poem tells about taking chance. I will talk a little bit about the applying of the poem for the plot/story line. There was a girl named Tess, who had a traumatic experience in sailing, she refused to return sailing as she was afraid of the ocean and the accident they had last time. And there was a boy, Charlie who later encouraged her to be brave again.

From the illustration, I can understand why the Dive For Dream Poem is suit so much for the story. The poem shows the opportunity to forget the past and go ahead into the future. Honour the past but welcome the future means we will never be able to forget our past but we can take it as an experience, as we know, there is a phrase experience is the best teacher, that’s so right and suitable for this situation. So we can just honour it and never look back because it will just haunt you if you can’t forget it.

This poem also tells about trusting our hearts. Heart will never lie, do what you feel is right by following what your heart says. If the seas catch fire means a condition. A condition when we feel confused about something and all seem in trouble, the best thing is to trust our heart, believe that God will give His joy and help through the voice of our little heart.

I found that Cummings used style in this poem by creating words in brackets. In my opinion, the words in brackets are the addition. He added more details or perhaps explanation for the previous line (s). I can feel the difference in reading the words in those brackets. I feel something different, it sounds more beautiful. Fortunately, the dictions are quite easy to understand. Besides, this poem is a really good for those who are down and in the difficult situation. It’s nature that humans may feel down sometimes when they are afraid to step forward. They are trapped in their own difficulties. If they don’t let themselves to search for help and then decide to give up, to never let them take a chance, they will end in misery.

What Cummings tried to show is the encouragement of living life even though everything is ruined up, we must never surrender. Just ignore everything that perhaps bothers you, just like what is written down: never mind a world with its villains or heroes. The most important thing is to let ourselves brave and we keep diving the dreams.

Yesterday was a fairytale

Pertama-tama maaf mbak Taylor Swift lagunya saya ubah2 geje begitu..haha

Fine..kemarin memang seperti fairytale to me.
First, finally I met someone I'm missing, having a small chat with him and that was awesome.. Seems like the world and time stopped turning.
Second, eh menemukan grup SDN Pedurungan Kidul 01 Semarang.. dan u know what I got? Yeah...my first love.. Rangga Wicaksana. Waktu itu kami msh kelas 6 dan aku adl murid pindahan dari Palembang. Sang ketua kelas telah mencuri perhatianku sejak pertama kali aku melangkahkan kaki ke dalam kelas.. That time I didn't know that he was the chief of the class., LOl. Always ya, yg namanya ketua kelas, ketua OSIS, ketua apalagi lah itu, selalu jd favorit dan disukai banyak org.

Sekedar mengingat masa lalu dengan teman dekatku, Ani..
Akhirnya kami semua berkumpul.. Pengen reuni.. :)

Monday, September 26, 2011

Before The Storm



I know this isn’t what I wanted
I never thought it’d come this far
Just thinking back to where we started
And how we lost all that we are
We were young and times were easy
But I could see it’s not the same
I’m standing here but you don’t see me
I’d give it all for that to change
And I don’t want to lose her
I don’t want to let her go

Standing out in the rain
I need to know if it’s over
Cuz I will leave you alone
Flooded with all this pain
Knowing that I’ll never hold her
Like I did before the storm

Every strike of lightning
Comes a memory that lasts
Not a word is left unspoken
As the thunder starts to crash
Maybe I should give up

Trying to keep the light from going out
And the clouds from ripping out my heart
We always say a heart is not whole
Without the one who gets you through the storm

Standing out in the rain
Knowing that it’s really over
Please don’t leave me alone
Flooded with all this pain
Knowing that I’ll never hold you
Like I did before the storm



Pertama denger lagu ini, aku langsung suka ma musiknya, terutama gitar elektriknya.. after that, aku cari liriknya, dan ternyata liriknya oke banget. Memang sih, menggunakan bahasa perumpamaan banget, tapi justru itu yang bikin liriknya jadi lebih bermakna. “Before the Storm”. “Storm” disini mungkin diibaratkan kayak cobaan atau kondisi dimana suatu hubungan, baik itu dalam relationship pacaran ataupun dalam friendship sedang diuji. Dalam setiap hubungan, pasti ada satu titik dimana kamu dan pacar atau sahabat kamu mengalami ketidakharmonisan.

At first, diungkapkan bahwa sebelum storm, everything is totally fine, after that, everything is not the same. Memang bener juga sih, bagaimanapun itu, memang semuanya udah nggak sama lagi. “i’d give it all for that to change” nah, seharusnya demikian, seandainya bisa, apapun akan dilakukan untuk mengembalikan keadaan seperti semula.
Sebenernya, aku agak nggak setuju pas lirik “maybe i should give up”. Kenapa mudah sekali ingin menyerah? Tidakkah itu tindakan bodoh? Masa’ ada orang yang ga pengen memperbaiki hubungan yang sedang kacau? “like i did before the storm”, so..sebelum storm, baik-baik saja, eh setelah badai itu melanda, berpikir kalau semuanya over, pikiran yang gegabah. Memang ada unsur keputusasaan, tapi ya apa salahnya diperjuangkan.

“We always say a heart is not whole without the one who gets you through the storm”. Dalam menghadapi cobaan, lebih baik bersama, kan? Bersama itu jauh lebih kuat daripada sendirian.
Bahasa perumpamaan yang lain, yang tentu saja ada kaitannya dengan storm, yaitu : clouds, rain, thunder, lightning. Ketika thunder dan lightning menyambar, diumpamakan itu adalah ketika kita ingat akan memori2 indah selama ini, lainnya aku yakin kalian bisa menafsirkannya sendiri.
Jujur aja, aku rasa lagu ini sangat tragis (halah), maksudku, ada unsur kepedihan di dalamnya, selain dari lirik, juga dari musiknya. Memang sih suara Nick ma Miley kurang klop kalo jadi satu gitu, tapi nggak mengurangi esensi lagu kok. Ni bisa jadi theme song putusnya mereka kali ya???..Hahaha.

Merasakan kesedihan dan kepedihan itu nggak apa2, tapi hal itu jangan sampai membuat kita menyerah dalam mempertahankan suatu hubungan. Mungkin yang udah baca note ku yg “High School Musical : a reflection of friendship” pasti udah ngerti apa yang aku maksud. Itu tentang persahabatan, pertahankan itu.
Nah kalo yang tentang relationship with bf or gf, berlaku jg hal yang sama. Putus ya putus aja, sedih?oke, tapi jangan terlalu lama larut. Kalo masih ada celah ya harus diusahakan, tapi kalo memang udah mentok ya..mau gimana lg? Harus rela, lagian bukankah kita diciptain berpasang-pasangan? Kita pasti ketemu jodoh kita suatu hari nanti.

Thursday, September 22, 2011

Puisi

Sorry I keep spamming w/ my writings. I'm totally in the mood to write and post.

Gantungan Baju (Baju yang Digantung)

sudah lama aku begini
sebagai baju yang digantung
belum pernah kau pakai
atau bahkan kau sentuh sedikitpun
aku takut warnaku pudar
karena terlalu lama kau abaikan
lalu kalau begitu
percuma saja aku diciptakan
walaupun dari sutra sekalipun
kau tak akan pernah melihatku
apalagi melepaskan gantunganku ini,
menggegamku di tanganmu
entah yang kanan atau yang kiri terserah kehendakmu,
yang penting aku bisa merasakan hangat kulitmu
tapi kalau kau terus begini
bagaimana nasibku?
aku tidak ingin merasakan
tangan dan kulit yang lain
cepat-cepatlah lepaskan gantungan dan ambil baju ini
keburu kusam, hingga membuat kita menyesal
tanpa ujung

Beware! NII the Youth’s Threat

Berhub kata pak dosen essay sy bagus, ya sy publish.. semoga bisa membantu menunjukkan "jalan" yg benar dlm membuat essay. No particular purposes lho ya..
dan sy sdh terlanjur janji sama seseorang utk mengijinkannya membacanya..

The case of NII has become one of the important issues these days related to its effect to the young Indonesians. The action includes what we call as “brain washing” that infects the mental and the morale of the youth. Regarding this case, some universities have done several precautions to avoid more victims.
One example comes from Sudjarwadi, the Rector of Gajahmada University, at least four students have been caught as a part of NII. What about other universities? Some cases found so far are happened within university area where a bunch of twenties or even teen-age youth gathered. The target recruitment is reasonable. NII attracts people at those ages as they are more vulnerable and unstable.

The report shows that most victims are college students. One case happened to a university student, Agung, who is now still in trauma after becoming one of the “brain washing” victims of NII. He confessed that he met a stranger during his campus orientation. They had a long conversation, yet he didn’t realize that he was being trapped that time. He has been donated so much money to his recruiter and what he got? He got nothing but a kidnapping. Until now, he can’t forget his experience. On the other side, he’s blessed that he’s safe now. It’s totally a luck that he could get away from the ‘NII kidnapping’, even though it left a deep scar inside him. At least he now realize how important a mental resistant of a person is.

After the cases are investigated, it is found that the recruitment motive is the same. It is divided into some levels. For the beginning, the targets are taught to fight against their parents. They are allowed to lie. Some cases show the similar motive that the target is forced to lie to his/her parents to get money which later is given to NII for nothing-it’s said to be “a jihad fund”. It is just a simple “lesson” they got. There are more stages to complete. The worst part is when there is a pact that ‘it is allowed to kill parents’. This rubbish is non-sense, of course. We don’t have that kind of thing in our customs, or even in our universal human rights.

The existence of NII is considered as a part to split this country, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). As we know, there have been so many cases related to affiliation conflicts and doctrines. NII case is suspiciously related to a common crime using affiliation doctrines as its mask. The doers must be so smart in reading the condition of this country, and then they create such a brilliant idea to mess it up by affecting the youth who will be the future generations.
Regarding the cases record, it can be seen that the mental of our youths is so weak. They are so vulnerable and easily affected by illogical matters. Later it will be linked to our educational system. It is not only the institutional element which takes the responsibility in educating the youths, but also the parents and families. This NII case is one of the reflections of how weak our people are. And it shows also that NII is smarter, as it has been mentioned above that NII can read our situation well and take advantage of that.

The effect is not good at all for the national unity. Instead of being strong, this country is going to be as weak as its people. The phenomenon of “brain washing” commonly used to give a new doctrine and perception. NII tries to use this way in case of supporting the purpose of building new state based on its own concept. This is a threat for the national security and it’s like the mental of the country is being tested right now. Some may trapped, some may resist.

However, this case reminds us to always keep an eye to our surrounding area, because crime is everywhere and it remains undetected until it shows up and shocks the entire public. That’s what we must aware of. Since the motive has similarities, it must be easier for us to decide what precautions that must be taken. The latest issues of NII show that the target area is broaden. Recently, children become victims too. Although the motive is the same, the new target is more vulnerable; children. See, it is why there must be a good teamwork between educational institutions and parents to keep the youths away from “brain washing” actions.
Besides, the post-experience of a victim must be noticed as well. As youths, they are still unstable and emotional. After experiencing “brain-washing”, usually they will turn into someone different. It’s difficult to drag them back to the real life. Moreover, for those who can’t throw away their traumatic experience after quitting NII. It’s the effect of “brain washing” which can only be explained in psychology area.

What should we do then? Of course we must prevent the growth of this “brain washing” actions. NII is only one sample, there must be more out there, we never know. This kind of actions is mostly hidden. It is where our awareness is being tested too. It is better for any level of educational institutions; universities, senior highs, junior highs, or even elementary schools to give more attention to the youths. Besides material lessons, there must be more mental/behavioral lessons applied in the academic activities. The correct religion lessons must be taught too. So they know exactly what’s right about their affiliations. The purpose of these activities is to strengthen the mental of the youths. So, they won’t become the stupid lamb of “brain washing”.

PRETENDING





Lagi suka banget sama lagu ini....

Finn & Rachel once again made a great duet!



*from Glee season 2 episode 22 (END) performance at New York Nationals*


face to face and heart to heart
we’re so close, yet so far apart
i close my eyes i look away
that’s just because i’m not okay

but i hold on, i stay strong
wondering if we still belong

will we ever say the words we’re feeling
reach down underneath and tear down all the walls
will we ever have a happy ending
or will we forever only be pretending
will we a-a-a-always a-a-a-always a-a-a-always be pretending

how long do i fantasize
make believe that it’s still alive
imagine that i am good enough
and we can choose the ones we love

but i hold on, i stay strong
wondering if we still belong

will we ever say the words we’re feeling
reach down underneath and tear down all the walls
will we ever have a happy ending
or will we forever only be pretending
will we a-a-a-always a-a-a-always a-a-a-always be

keeping secrets safe
every move we make
seems like no one’s letting go
and it’s such a shame
cause if you feel the same
how am i supposed to know

will we ever say the words we’re feeling
reach down underneath and tear down all the walls
will we ever have a happy ending
or will we forever only be pretending
will we a-a-a-always a-a-a-always a-a-a-always be (pretending)
will we a-a-a-always a-a-a-always a-a-a-always be (pretending)
will we a-a-a-always a-a-a-always a-a-a-always be pretending

uneg2 bulan September

Seperti yg pernah kuungkapkan sebelumnya,sulit sekali mengungkapkan uneg2 ketika kamu lg labil. Itu yg terjadi padaku beberapa hari lalu. Alhasil, teman saya hanya bisa menunggui sy menangis berjam-jam.. :/

Aku merasa hidupku telah merepotkan orang banyak. Om tanteku, pakdeku, om Joko. Aku tahu semua sayang padaku, tetapi aku belum bisa membalas itu semua, dan kalau boleh jujur aku takut aku tidak akan bisa membalsa itu semua. Om dan tanteku sangat baik dan menganggapku sudah seperti anak sendiri. Walaupun sudah empat tahun tinggal bersama tetapi kadang aku masih merasa canggung. Ketika aku sakit, mereka yg membayar biaya RS ku, membelikanku makanan atau barang ini itu, pakdeku dengan sekuat tenaga mencarikan biaya kuliahku padahal aku tahu beliau jg punya keluarga sendiri yg harus ditanggung. Om Joko jg begitu baik..beliau juga ikut menyekolahkanku hingga aku bisa sampai di titik ini, sering jadi tempat curhatku dan sesekali mengirimiku pulsa dan bantuan lainnya. Mereka melakukannya ikhlas, aku tahu, tetapi dengan pengorbanan yg segitu besarnya dalam menjagaku, kalau aku tidak bisa membalasnya bagaimana? Tentu aku mau jadi org yg sukses, tetapi selama ini aku belum merasa bisa melakukan sesuatu yg berarti untuk mereka.

Orang sepertiku memang sering labil. Ketika aku punya masalah, atau mungin lg kangen sama ayah dan mama, aku hanya bisa menyimpannya sendiri. Aku tidak berani dan tidak mau cerita kepada mereka. Ya karena mereka terlalu baik sampai-sampai aku tidak tega untuk bercerita tentang masalahku dan kesepianku. Aku hanya ditemani laptop, hape, dan jg keheningan malam. Mungkin hal inilah, dan aku sadar, memang yg mebuatku sering down. Padahal kalau sedang down, akan berpengaruh ke kesehatanku dan ujung2nya bakal merepotkan om tanteku jg. So, what's the big deal? Sama saja aku merepotkan mereka. Sahabat-sahabatku jg terasa jauh dariku. Telpon saja tidak cukup, aku butuh kehadiran seseorang, baik teman atau sahabat yg ada di dekatku, berharap mereka mau memberikan perhatian dan supportnya padaku. Tapi nyatanya tidak ada.

Ini membuatku bosan dengan hidupku. Iyap. Kesepian membuat bosan. Tidak mood ngapa-ngapain. Aku sih sadar, kalau aku begini trs, atau menyerah, itu sama saja aku TAMBAH mengecewakan orang-orang di sekelilingku. Tapi aku jg nggak tahu bagaimana mengatasi itu semua. Aku butuh sesuatu untuk mengisi ulang baterai kepercayaan diriku.but i don't know how..

Aku selama ini kukuh dengan ungkapan You'll Never Walk Alone, tapi nyatanya aku malah seperti ini. Lalu kemana semangat merah yg selama ini aku agung-agungkan? Semalaman aku memandangi tulisan You'll Never Walk Alone yg terpasang jelas di dinding kamarku. Tulisan itu kibuat dgn menggunakan kertas krep, kubentuk dgn susah payah, nempelnya jg dgn susah payah. Aku butuh waktu kurang lebih tiga jam tanpa break, untuk menyelesaikannya. Tulisan yg kubuat dgn perjuangan dan semangat seperti itu mau aku kemanakan? Buat apa kupajang disitu kalau cuma dijadikan pajangan atau hiasan? It means something. Aku tida membuatnya tanpa tujuan. Tapi kenapa aku mlh seperti ini? Aku kecewa dgn diriku sendiri tetapi sebagai manusia, aku rasa ini wajar. Aku tidak bisa hidup bahagia trs menerus. Kalau manusia tidak jatuh terlebih dulu, maka dia tidak akan pernah tau seberapa besar kekuatan yg dia miliki, dan seberapa besar daya tahannya.

Aku sedang dlm proses recharging. Entah bagaimana tapi aku harus bisa mengatasi ini. Aku butuh hiburan. Kita akan semakin lemah kl kita sendirian dan kita akan semakin kuat kl bersama sama. Selama ini beban hidup kupendam sendiri tanpa kuceritakan ke org lain, inilah yg menyebabkan aku menjadi seperti ini sekarang. Tapi aku tipe org yg msh mencintai hidup. aku tidak mau seperti org lain yg depresi trus bunuh diri. Tidak. Aku masih punya mimpi untuk dikejar. Masalahku skrg adl kurangnya dukungan moril yg berharga.

well...stres dua hari ini aku bisa memproduksi tiga tulisan dramatis. tanpa draft pula. -____-
Mood itu berpengaruh ternyata...

recharging... new life

Cobaan besar dalam hidup sudah kulalui.. Walau dengan sedikit konsekuensi dalam akademik tetapi aku bisa melewatinya dengan cukup baik. Aku terus hidup sendirian di rumah. Pihak kantor memberikan dispensasi untuk menempati rumah dinas itu sampai aku lulus SMA. Hidup sendiri memang tidak mudah, ada banyak cobaan yg harus dihadapi sendiri. Aku sangat terbiasa dna akrab dengan mie instan, yg ujung-ujungnya membuat lambungku sering kumat. Kelaparan? Sering juga. Bahkan suatu hari, asam lambungku tinggi dan aku tidak berdaya. Inilah yg ditakutkan tanteku mengetahui aku hidup sendiri, kalau ada apa-apa bagaimana? Untungnya ada temanku, Dewi, yg dengan siap sedia mengantarku ke dokter, dan bahkan sering menginap di rumah. Iya, teman-temanku sering sekali sleepover. Sahabat-sahabatku, Nindy, Rizka,Sinta juga memberikan support yg tiada habisnya padaku, menemaniku selalu..

Aku berhasil melewati UAN ku dengan sangat baik, dan aku sangat bahagia bisa mempersembahkan hasil yg telah kucapai selama ini untuk ayah dan mama. Next project: UNDIP lah pasti.. ya tetapi cobaan menghampiriku lagi..

Aku sedang bersiap untuk SPMB, bahkan aku sampai mengambil les matematika untuk menunjang tesku kelak. Tetapi, hari naas itu tidak dapat ditolak. TKP nya di daerah Balad, lebih tepatnya, di jalan raya seberang sekolahku, SMAN 6 Semarang. Waktu itu aku dan Sinta habis pulang dari Citraland. Tidak ada firasat apa-apa. Kami pulang dengan senang tetapi ketika sampai di daerah Puri Anjasmoro, tragedi itu datang. Motor yg kami tumpangi menabrak, atau menyerempet, atau keseprempet sy lupa, sebuah angkot yg mengerem mendadak. Berhubung jalanan sepi, ya jelas saja kami melaju cepat, tapi tanpa disangka angkot sialan itu berhenti mendadak, dan kami tidak bisa mengelak. Kejadiannya begitu cepat. Aku pingsan dan tiba-tiba aku sadar tapi tidak bisa membuka mata. Semua gelap, aku bisa mendengar orang-orang disekelilingku tetapi aku tidak bisa melihat apa-apa. Aku juga merasa gigiku mau lepas, sepertinya patah. Dan jleb..aku hilang sadar lagi. Ya mungkin itu bisa dibilang aku sedang di dua alam, mungkin??

Aku sadar sepenuhnya sekarang, aku tergeletak di IGD RS Tugurejo. Setelah aku menyadari tempat tersebut aku langsung histeris. Aku tidak mau disini, karen disinilah mamaku juga dibawa dulu, sepertinya aku mengalami dejavu yg mengerikan. Pakdeku datang dan akhirnya memutuskan untuk memeindahkanku ke Kariadi atau Telogorejo atau dimanalah yg penting jangan disitu. Aku sangat tidak tenang, aku benci RS dan perangkat-perangkatnya yg mengerikan itu. Tidak pernah terpikir sebelumnya olehku kalau aku aku haarus berurusan dengan alat-alat itu. Aku tidak merasakan sakit, mungkin karena jiwaku sedang terpencar kemana-mana, sehingga aku hampir tidak bisa merasakan apa-apa kecuali gelisah, bingung, dan takut. Aku sempat terkena amnesia sesaat. Aku lupa apa yg terjadi, kenapa aku bisa seperti itu dan bahkan aku lupa baju yg kupakai. Suster yg menanganiku menyuntik bibirku dengan cairan aneh, rasanya dingin sih, tetapi setelah itu, mati rasa. Barulah aku tahu itu obat bius. Mengetahui bibirku akan dijahit rasanya seperti mengetahui kiamat. Mengerikan. Aku tidak pernah menyangka akan mengalami hal itu. Bayangkan saja, bagaimana bisa kulit manusia dijahit-jahit begitu? well itu yg kupikirkan setiap mengetahui orang-orang terluka yg sampai dijahit. Sekarang aku mlh mengalaminya sendiri.

Yg kupikirkan saat itu: kuliah dan orang tuaku. aku tidak bisa kuliah???? Apa aku ini akan menyusul mereka??? Ternyata Tuhan berkehendak lain.. Aku selamat. Iya, aku sadar betul kenapa Tuhan melakukan ini padaku. Dia memberikanku cobaan dan teguran, dan disamping itu Dia menyelamatkanku, yg artinya, Dia menmberikan kesempatan padaku untuk agar menjadi anak yg lebih kuat dan lebih baik lagi..

Sinta, menjagaku semalaman, aku bersyukur dia hanya luka-luka ringan. Tapi bagaimanapun juga, dia pasti juga sakit, secara luka yg masih basah memang msh sangat menyakitkan. Tetapi dia dengan sepenuh hati menungguiku. Membantuku minum (aku minum hanya bisa menggunakan sedotan kecil yg diselipkan ke ujung bibir yg tidak kena jahit) ya bibirku waktu itu diperban dan aku tidak bisa makan apa-apa. dalam masa pemulihanpun aku makan bubur bayi dan itupun juga harus pakai sedotan. Ketika tiba saatbya buka jahitan, aku panas dingin. Mengerikan. Sembari menunggu giliran, aku bolak-balik ke KM karena perut mulas. Apalagi si dokter jg sangat mengintimidasi "kalau sakit bilang ya, biar berhenti sebentar trus mulai lg" WTF?????!!! Memang sakit tapi aku bersyukur semua telah berlalu, dengan pengorbanan tidak sikat gigi selama kurang lebih 2-3 minggu.

Ingat waktu teman-teman menjengukku. Sangat ramai. Aku waktu itu sedang labil dan terguncang, mlihat diriku seperti itik buruk rupa. Aku sampai tidak punya rasa percaya diri ketemu Vendy. Aku malu ketemu dia... Dengan rupaku yg seperti zombie waktu itu. Tapi ga mungkin juga kan aku menyebunyikan keadaanku. Akhirya pas dia datang menjengukku dan aku kayak DAAAANG! Piye iki? Wajahku memalukan begini. Apalagi dia nampak cemas. Bikin perasaanku tambah nggak enak aja. Setelah aku sembuh, dan waktu itu kami sedang minum es kelapa muda di Mugas (ihirr), aku bertanya padanya "Vend..dulu waktu aku habis kecelakaan gmn mukaku? eh dia jawab sambil ketawa "kayak monster" Ya mungkin itu sudah hal wajar bagi cewek untuk merasa malu, ketika penampilannya sedang buruk. Malahan, aku berpikir, dia akan meninggalkanku lalu menjauhiku, ternyata tidak.. Hahaha mungkin pikiranku saja yg berlebihan.

Tapi konsekuensinya, aku melewatkan SPMB ku.. Alhasil aku msk D3 Bahasa Inggris UNS dan diterima. Awalnya berat untuk pindah ke Solo, meninggalkan semuanya... teman-temanku, sahabat-sahabatku, Vendy, dan suasana Semarang yg sepertinya seudah lekat denganku. Tapi ini pilihan terbaik untukku. Awalnya aku masuk D3 hanya untuk mengisi waktu luangku dan akan mencoba SPMB tahun dpn. Tetapi, berhubung aku menemukan kebahagiaan, aku tetap tinggal. Aku bertemu teman-teman baru yg baik.

Lepas dari maut akan memberikan kamu pelajaran yg sangat berharga. Kita dianugerahi kehidupan, dan kita harus hargai itu. Nikmati hidupmu sebaik mungkin. Maut bisa datang kapan saja, kalau kita tidak menghargai hidup kita, bagaimana kita mempersiapkan diri untuk kehidupan selanjutnya kelak? At least, itu yg kupelajari dari kejadian itu.

when my dad left me..

Aku hidup hanya berdua dengan ayahku. Aku sering berpikir kalau aku bukan tipe anak yg berhasil merawat orang tua dengan baik. Ayahku sakit diabetespun aku tidak tahu harus berbuat apa. Kalau dulu masih ada mama, she knew what to do. Tapi aku? Makanan apa-apa saja yg boleh atau tidak boleh dikonsumsi ayahu saja aku masih bingung. Ditinggal figur wanita dewasa membuat rumah kacau. Aku mau tidak mau dipaksa menjadi lebih mandiri dan berguna untuk keluarga kecilku itu. Aku selalu ingat setiap pulang kantor, ayahku sering sekali membawakanku makanan, baik itu ayam goring ataupun makanan kesukaannku lainnya, aku sih senang-senang saja, tetapi ketika melihat ayahku hanya bisa makan makanan yg “nggak keren” atau melihatnya hanya bisa minum the tawar saja, membuatku miris. Yang bisa kulakukan hanya mengawasi dan mengingatkan kalau-kalau ayahku melanggar “peraturan kesehatan” nya. Tapi itu tidak bertahan lama.

Kami terus hidup dengan cara amburadul semacam itu. Hingga suatu malam, aku sedang menonton tivi di kamar, tiba-tiba entah kenapa, aku merasa ingin melihat ayah sudah tidur atau belum. Ketika kubuka pintu kamarnya, beliau dengan muka pucatnya memanggil namaku tetapi dengan volume yg sangat pelan. Ternyata beliau terus memanggilku tetapi aku tidak bisa mendengarnya karena beliau hamper tidak punya tenaga untuk berteriak. Aku berterima kasih pada Tuhan yg selalu membimbingku untuk menemukan kedua orang tuaku yg sedang berusaha mempertahankan hidupnya. Tanpa petunjukNya, mungkin semua sudah terlalu terlambat. At least, aku bisa menyelamatkan mereka terlebih dahulu.

Malam itu pukul sebelas, aku dengan segera mengetuk, oke lebih tepatnya menggedor, pintu rumah tetanggaku untuk minta bantuan. Mas Iwan membantuku membawa ayah ke RS Panti Wilasa dr.Cipto, (ini permintaan ayahku sendiri, katanya biar dekat dengan kantor), baiklah kuturuti, walau RS tsb letaknya agak jauh dari rumah kami di Jl. Siliwangi, Krapyak. Dan terima kasih Tuhan, ayahku bisa diselamatkan, tetapi dengan konsekuensi harus cuci darah dua kali seminggu.

Aku mengerti perasaan ayahku yang ingin pulang ke rumah, beliau dirawat di RS sudah berbulan-bulan. Beliau dipindahkan ke Panti Wilasa Citarum, dan setiap pulang sekolah aku selalu menyempatkan diri kesana, walau dari sekolahku di Jl.Ronggolawe, harus tiga kali ganti angkot (Balad-Johar, Johar-dr.Cipto, dr.Cipto-Citarum), tetapi kulakukan itu sepenuh hati. Kadang kalau weekend, sabtu malam aku tidur di RS. Aku senang bisa tidur di RS, karena bisa bersama ayahku, karena kami sama-sama kesepian. Selama ayahku di RS, aku tinggal sendirian di rumah seperti anak sebatang kara. Ayahkupun pasti kesepian hanya bisa tidur di bangsalnya. Aku juga ingat satu kejadian paling mengharukan seumur hidup. Ketika aku tidur di RS, tengah malam, dan mungkin ayahku mengira aku sudah tidur, beliau sempat berucap, entah kepada siapa, kepada malaikat atau kepada Tuhan aku tidak tahu. Beliau berkata “jangan ambil aku dulu, nanti anakku bagaimana”, detik itu pula aku tidak tahu harus bagaimana, aku harus menjaga posisi tubuhku agar tetap stabil dan terlihat seperti benar-benar sudah tertidur dan tidak terbangun, tapi di samping itu aku juga harus menahan air mata. Malam itu lebih mencekam daripada malam seperti di film-film horor.

Sedikit cerita dari guru BK ku, bu Endang, ketika mengomentari keterlambatanku. Ya, aku memang sering terlambat ke sekolah. Beliau bilang “telat lg Nugrahenny? Kenapa..nggak ada yg ngebangunin ya?” begitulah komentarnya tentang aku yg hidup sendirian di rumah. Sebenarnya pakdeku telah menawarkanku untuk tinggal di rumahnya, tetapi aku menolak, home sweet home! Walaupun sendirian tapi aku merasa lebih bebas di rumah. Merawat ayahku di RS memang sangat berkesan. Mungkin kalian belum pernah merasakannya, tetapi merawat orang tua itu sangat menyenangkan, ada kasih sayang yg tidak bisa terungkapkan disana. Seperti contoh, ketika aku menyuapi ayahku makan, akupun juga sambil mengoceh hal ini itu, yg bisa membangkitkan semangat hidupnya, waktu ayah tidak doyan makan, aku berusaha sekuat mungkin untuk membujuknya. “nggak mau pulang ke rumah po? Udah berbulan-bulan nggak bosen, yah? Enakan juga di rumah.” Dan beberapa bujuk rayu lainnya. Dan apa? Berhasil. Ayahku mau makan. See..kalau kita melaksanakannya dengan spenuh hati, kita pasti akan berhasil menuai hasil yg baik. Setiap suapan yg kuberikan mengandung doa. Aku paham betul bagaimana perasaannya, aku tahu ayah tiap malam pasti memikirkanku. Aku tahu bebannya sebagai single parent sangant berat. Kalau boleh kubilang, mungkin kami saling menyalahkan diri sendiri: ayahku menyalahkan dirinya yg tidak bisa menjagaku dengan baik, dan akupun demikian. Kami seolah merasa tidak berguna dan tidak berhasil melanjutkan apa yg ditinggalkan ibuku.

Malam itu, aku sedang menonton pertandingan sepakbola, karena waktu itu sedang WC 2006. Aku masih ingat betul. Inggris vs Portugal, dengan Rooney di kartu merah. Aku tidak akan pernah lupa momen itu, momen dimana penderitaanku mencapai puncaknya. Ada yg mengetuk pintu rumah, aku takut sekali, biasanya, aku sidah mengunci pintu sejak Magrib. Tapi mendengar suara yg memanggil namaku dan aku mengenalnya, aku bukakan pintu, dan iya, teman ayahku datang untuk menjemputku. Dia bilang ayah pengen dibawakan buku buat dibaca (iya, my dad itu kutu buku), terserah buku apa saja, yg penting buku hukum atau apalah yg bisa bikin beliau tidak bosan. Kontan saja aku menjawab “kok malem-malem om? Kenapa nggak besok pagi aja?” tetapi dia tetap ngotot ingin membawaku ke RS. Baiklah, aku menurut. Di tengah perjalanan, dia bertanya anggota keluarga mana yg bisa dihibungi, ya kujawab “pakde”, dan teman-teman ayahku yg lain mulai bertanya hal-hal yg tidak penting mengenai piala dunia dan sebagainya, sepertinya ingin mengalihkan perhatianku karena aku memang sudah curiga ada something wrong.

Tepat saja, sampai di RS, bukannya langsung ke bangsal, tapi kami mlh ke administrasi dulu. Detik itu aku sempat punya pikiran, jangan-jangan ayahku sudah diijinkan pulang? Kenapa ini mengurus administrasi coba? Ooops ternyata aku salah, salah besar. Aku ditarik, atau lebih tepatnya dituntun ke bangsal, teman ayahku berkata “ayo liat ayah dulu”, ketika kami sampai di bangsal, yg ditunjukkan padaku adl seorang manusia yg sudah kaku dan seluruh tubuhnya sudah ditutupi kain dari ujung kepal hingga ujung kaki. (???????) Aku mengumpulkan kesadarnku untuk mencerna situasi. Dan akhirnya aku mengerti. Demi Tuhan, kali ini jauh lebih shocking. Walau sebenarnya aku telah mempersiapkan kemungkinan terburuk, tapi tetap saja aku tidak bisa terima, setiap hari yg kuinginkan ayahku pulang ke rumah dengan sehat. Tetapi hal ini mungkin yg lebih baik untuknya. Tiba-tiba semua gelap, tau-tau aku terbangun dalam posisi tertidur, tante Lies (lagi) dan beberapa keluarga yg sudah datang mengerumuniku di tempat tidur. Aku sudah tidak bisa berpikir apa-apa lagi waktu itu. Yg di benakku hanya “aku sendirian”. Cuma itu.

Om Joko..teman baik ayahku datang keesokan harinya. Beliau sudah kuanggap ayahku juga, sangat baik dan sayang padaku. Beliau sedang di Jakarta dan langsung balik ke Semarang setelah mendengar kabar ayahku telah tiada. Om Joko memelukku, tidak menangis, atau lebih tepatnya, menahan tangis. I could feel it. Beliaupun juga mengantar samapai Solo.

Perasaan tidak enak menggelayutiku terus menerus. Kenapa? Aku berpikir bagaimana kesepiannya ayahku. Bahkan menjelang akhir hidupnya beliau tidak sempat melihat putrinya ini. Akupun demikian, rasanya ingin memukul diri sendiri kenapa aku tidak berada di sisinya dan mengantarnya pergi? Ayahku pasti ingin melihatku sebelum pergi, tetapi apa yg kulakukan? Nothing. Hingga detik inipun aku masih merasa tugasku sebagai anak masih benar-benar belum tuntas.

Wednesday, September 21, 2011

First of all... When my mom left me..

Tulisan merupakan pelampiasan perasaan yang tepat. Tidak semua orang mampu mengungkapkan apa yg sedang dirasakannya secara lisan. Ada dua faktor umum mengapa hal itu bisa terjadi: kamu merasakan beban yg sedang kamu rasakan begitu berat, dan, kamu mungkin terlalu malu utk mengatakannya. Dua alas an tersebut tentu saja akan membawa dampak kurang baik bagi jiwa yang nantinya kamu akan kembali tidak dpt mengontrol emosimu dan terus mengeluarkan air mata.

Akupun tidak tahu kenapa tiba-tiba ingin mengungkapkan perasaanku yg mungkin selama ini telah kupendam dalam-dalam, bahkan selama bertahun-tahun. Kisahku ini, entah bagaimana orang lain menilainya, tapi bagiku, semua yg telah digariskan Tuhan pasti memiliki arti. Akupun tidak bermaksud ingin mengenang masa lalu yg suram itu, tapi sebagai manusia, akupun punya perasaan mendalam yg sering merisaukan malam-malamku…

Sejak kecil, ya memang, karena aku anak tunggal, aku sangat disayang kedua orang tuaku. Betapa bahagianya aku setiap aku sadar tidak ada ‘saingain’ dalam hidupku, cinta ayah dan mama utuh sepenuhnya hanya untukku. Seolah tidak bisa lepas dari mereka, aku terbiasa mendapatkan kasih sayang yang, mungkin, terlalu banyak dari mereka. Tak pernah terlintas di benakku kalau aku akan ditinggalkan secepat itu.

Hidupku bahagia, materi, kasih sayang, intelegensi, semua seolah dianugerahkan kepadaku begitu sempurna. Tapi aku tidak tahu hal besar apa yg telah menantiku selanjutnya. Setiap kejadian yg kualami masih terlintas jelas, tanpa satu adeganpun hilang dari ingatanku. Aku sedang menikmati hari-hari baru sebagai siswa SMA, di sekolah yg ku idam-idamkan pula. Aku sangat senang berhasil mendapatkan tempat yg kuinginkan. Namun kebahagiaan itu tidak bertahan bahkan sampai aku menyelesaikan semester pertamaku.

Siang itu…rumah begitu sepi. Semua penghuninya sedang tertidur lelap. Mama di kamarku, aku di kamar kedua orang tuaku, dan ayahpun sedang beristirahat di kamar tamu. Entah kenapa waktu itu aku tiba-tiba saja terbangun dengan kagetnya ketika mendengar adzan Dhuhur berkumandang. Ketika bangun, aku merasa benar-benar tak biasa, ini terlalu aneh untukku, seolah ada yg menamparku dengan keras keluar dari alam mimpi. Lalu aku beranjak dari kamar dan, seperti biasa, mencari sesuatu untuk dimakan. Karena rumah terlalu sepi, aku menilik ke segala penjuru, ayahku masih tertidur lelap, tapi mamaku..beliau memang sedang tidur, setidaknya itu yg kulihat dari luar pintu. Tetapi posisinya..tentu membuatku bertanya-tanya, posisi tidur apa dengan kaki nyaris menyentuh lantai? Ketika kuperiksa dan kemudian aku sadar, aku langsung berteriak memanggil ayahku. Kami berdua menggotong mama menuju mobil yg akan membawanya ke RS. Waktu kutemukkan di kamar, beliau seperti org yg tidak berdaya dan nyaris kehabisan nafas. Ketika sampai di RS pun, beliau tidak bisa tenang, ketika diberi suntikan masih saja tubuhnya berkejang tanpa henti. Entah ini efek dari suntikan itu atau apa, hingga detik inipun, kami sekeluarga tidak mengerti dan tidak ingin mencari tahu. Setelah suasana tegang di IGD itulah, pelan-pelan hidupku mulai berubah. Aku dan ayahku harus menerima fakta kalau wanita yg kami cintai harus menjadi salah satu penghuni ruang ICU. Aku tahu mamaku bukan orang yg kuat menahan sakit, aku tahu beliau menderita ‘disana’ (entah di alam mana), tetapi aku masih bersyukur beliau masih bernafas waktu itu, walau secara fisik, ya bisa kubilang, tidak tenang. Tentu saja ayahku tidak kuat melihat istrinya diperlakukan demikian: dengan sangat terpaksa tangan dan kakinya diikat pd pinggiran tempat tidur, karena tubuhnya tidak mau berhenti meronta. Ketika sudah tenangpun, ikatan itu tidak juga dibuka, aku tidak tahu apa pertimbangan dokter, dan jujur saja aku tidak mau tahu. Yg aku tahu, itu ibuku, bukan pasien RSJ yg terus dirantai kebebasannya.

Malam itu, aku dan ayahku pulang ke rumah, untuk mengambil baju ganti dan beberapa hal penting lainnya, akupun juga harus ke sekolah paginya. Ketika aku sudah berada di kamarku, tiba-tiba telpon berdering. Bayangkan saja, kami sedang dalam keadaan seperti itu dan jam dua pagi ada yg menelpon. Bisa jadi kabar gembira, bisa jadi kabar buruk. Kudengar ayahku berbicara di telpon, tetapi sejenak kemudian tidak kudengar lg suaranya, dan akupun belum mendengar suara gagang telpon diletakkan. Hening sekali waktu itu. Pasti ada yg salah. Aku beranjak dari kamar, ku hampiri ayahku dan bertanya tetapi beliau tidak menjawab. Yg dilakukannya detik itu langsung memelukku. Tidak perlu penjelasan apapun, aku sudah bisa memahami apa yg terjadi. Saat itu kesadaran diriku entah lari kemana, rasanya seperti mimpi. Lalu aku ingat kata-kata mama tepat seminggu yg lalu. Aku dan ibuku sering sekali tidur bersama, kadang aku merasa kasihan terhadap ayahku karena sering meminjam istrinya untuk tidur di kamarku. Malam itu ketika kami sedang mengobrol ‘obrolan wanita’ di atas kasur, mama sempat berkata (membahas aku, sebagai cewek harus bisa ini itu) “kalau km nggak bisa apa-apa, nanti kalau mama nggak ada gimana?” Dan tiga hari sebelumnya, aku jatuh sakit dan dibawa ke dokter, sebenarnya mama juga merasa tidak enak badan, tapi ketika ditawari untuk ikut diperiksa juga, beliau menolak, “udah, biar Putri aja”. Jleeebb…..waktu aku ingat semua kejadian itu, seolah ada pisau tak kelihatan yg menusuk jantungku dan ada bongkahan batu besar yg menimpaku dan membuatku jatuh ke lantai, kakipun tidak dapat digerakkan. Ketika kamu telah kehilangan seseorang, barulah kamu sadar kejadian-kejadian yg terjadi sebelumnya, yg sebenarnya merupakan pertanda atau firasat.

Satu jam kemudian, tante Lies datang ke rumah untuk menjemputku dan ayah ke RS. Rasanya aku tidak mau bergerak dari kamarku, aku diam, aku bingung apa ini terjadi benar apa hanya mimpi? Rasanya aneh, benar-benar aneh. Mungkin karena selama ini aku terlalu bahagia, tiba-tiba aku dihadapkan dengan hal seperti itu, aku seperti mendapat tamparan yg begitu keras. Paginya, kami berangkat ke Solo, suasana msh berantakan. Ada satu hal yg akan selalu kuingat sampai kapanpun. Sahabatku, Nindy, datang melayat dan tanpa direncana, dia ikut ke Solo untuk menemaniku. Dia benar-benar sahabatku… Aku sangat berterima kasih untuk itu, dan ketika di makam, dialah jg yg membawa foto mama, karena waktu itu aku sudah tidak sanggup melakukan apapun. Aku bahagia melihat ibuku pergi dengan baik..sangat baik.. cantik, bersih.. Menunjukkan bahwa beliau memang wanita yg benar-benar baik dan disayang banyak orang. Kepergiannya memang begitu mendadak untukku, jujur aku belum siap. Aku masih 16 tahun saat itu, dimana aku sangat butuh mama sebagai penasehat hidupku dan tempatku bercerita. Kadang kalau aku melihat ada ibu sedang belanja di mall dgn anak gadisnya, aku merasa iri. Aku juga ingin seperti itu. Aku juga ingin menghabiskan malam di atas tempat tidur dengan ibuku, bercerita akan macam hal, curhat tentang bagaimana ganteng atau bagaimana menyebalkannya pacarku, dan lain-lain. Aku juga ingin belajar jadi seorang wanita, karena suatu hari nanti aku juga akan jadi seorang istri dan ibu. Perasaan seperti ini sering sekali kambuh dalam diriku. Tetapi apa yg Tuhan takdirkan aku harus bisa terima. Aku berharap juga kalau kelak ibu mertuaku bisa membimbingku dengan baik dan menyayangiku dengan sepenuh hati….

Tuesday, September 13, 2011

You don't know how much i miss you...

Nggak kerasa kita udh kenal selama 5 tahunan ini. Kalau mau dihitung, udh selama itu aku suka padamu. Namun cobaan datang terus menerus. Disaat aku tau kau telah bersamanya, aku sedih.. wanita mana yg ga sedih kalau pria yg disukainya akhirnya memilih wanita lain..

Tapi aku tdk larut dlm kesedihan terlalu lama. Sesaat setelah aku kehilanganmu aku menemukan seseorang yg begitu baik..saking baiknya dia mau mendengarkan keluh kesahku ttg kamu..dgn lapang dada. Bayangkan, seorang pria membiarkan pacarnya bercerita ttg pria lain?

Lalu ketika aku dpt kabar kau putus dgnnya, aku merasa campur aduk. Entah mau senang atau prihatin.. Di satu sisi q prihatin, aku telah mendapatkan penggantimu yg kebaikannya menyentuh langit dan bumi. tapi di satu sisi ada yg berbisik padaku "ini kesempatan put. u can have him now"
kamu ga tau bgmn dilemanya aku waktu itu. iya benar, aku msh suka sama kamu tapi seolah ada suara yg tdk kelihatan menuduhku tdk berperasaan dan egois. Namun Tuhan memang sdh mentakdirkan ini semua. Km lepas dari dia, akupun jg lepas dari dia yg lain. Ada kesempatan utk kita.

Waktu trs berlalu. aku makin dekat dgnmu. tapi tiba2 kau pergi begitu saja tanpa mninggalkana kejelasan. Jls2 kau sdh tahu hatiku tp knp kau bersikap seperti ini? Aku merasa tdk dihargai. Kalau km menyuruhku utk nunggu km, fine. Akan kutunggu. Tapi kau tdk bilang apa2. Lalu aku hrs bgmn?

Kali ini kau kembali (lg). Aku senang. Ini saat yg paling kunanti. I miss u a lot. Aku mau lihat bagaimana sikapmu terhadapku. Aku sdh siap mental. Kalau memang hrs benar2 berakhir, aku akan terima. Biarlah penantian ini berakhir. Buat apa aku menunggu lg? Banyak diluar sana yg menawarkan hatinya padaku, tetapi karena km, aku tdk bergeming. Sekarang saatnya utk membuka hati utk org lain.
Published with Blogger-droid v1.7.4

Wednesday, June 15, 2011

High School Musical- A Reflection of Friendship

Aku lupa nih udh pernah publish tulisan yg ini blm.. yp ta apalah kl di publish lg ya??? (kayaknya sih belum sih) hehe


Setiap orang pasti punya alasan kenapa ia menyukai atau bahkan sangat menuyukai sebuh film. Begitu pula dengan aku. We are now talking about High School Musical, one of my favorite movies, (let’s say “HSM”). Mungkin ada yang masih merasa asing dan bingung sebenarnya apa dan bagaimana sih HSM itu. HSM itu sebuah film musikal yg disutradarai oleh Kenny Ortega (juga ga tau siapa itu Kenny Ortega? Duh...parah... Kenny itu salah satu koreografer terkenal, baru-baru ini, dia menyutradarai concert movie “This Is It” untuk memorial Michael Jackson. Ok, kembali ke HSM. Tokoh utama 6 orang : Troy, Gabriella, Ryan, Sharpay, Chad, dan Taylor. Film ini dikategorikan film drama musikal yang mengambil setting dan background anak-anak SMA. Sangat booming dan tentu saja membuat aktor aktrisnya terkenal dan menjadi idola. Itu hanya sekedar perkenalan, poin penting yang ingin aku share bukanlah tentang kepopuleran atau kesuksesannya, tapi tentang nilai-nilai apa saja yang ada di dalamnya.

Biasanya orang-orang lebih tertarik dengan film action karena lebih asik ditonton. Emang aku akui, HSM lebih difavoritkan oleh cewek-cewek, alasan yang umum adalah karena : lagu-lagunya bagus, dan faktor aktor utamanya. Tapi jangan hanya menilai dari segi itu saja. Sebenarnya ada banyak hal yang bisa kita pelajari. Secara teknis, lagu-lagunya memang bagus, koreografi juga oke, dan dibuat oleh rumah produksi yang memang selalu berhasil mencetak film-film bagus dan favorit. -Walt Disney Pictures. Yang aku suka dalam film ini (selain faktor teknis tadi) adalah : dalam film ini aku bisa melihat begitu besarnya nilai sebuah persahabatan dan kebersamaan. Dan memang itulah inti yang ingin ditonjolkan.

Bisa dilihat dari setiap film nya. HSM 1 “We’re All in This Together”. HSM 2 “All For One” HSM 3 “Just Wanna Be With You”. Yang paling berkesan buatku adalah ketika lagu “Just Wanna Be With You” (concert version). Ada tiga poin :
*Gabriella yang udah pergi ke Stanford rela balik lagi ke Alburqueque hanya untuk bertemu dengan teman-temannya.
*Aku juga bisa melihat bagaimana teman-teman Gabriella begitu menyayanginya..kalian bisa liat gimana teman-teman Gabriella menyambutnya. Selama Gabriella nggak ada, mereka merasakan kehilangan yang amat sangat. (Silakan nonton HSM3 untuk keterangan lebih lanjut)
*Yang paling membuat terharu adalah ketika melihat kebersamaan itu terasa begitu kuat. I just wanna be with you. Ada lirik “Through every up, through every down, You know I’ll always be around. Through anything you can count on me.”
“Di setiap kebahagiaan, di setiap kesedihan, kau tahu aku akan selalu disini. Dan juga, dalam hal apapun kau dapat mengandalkan aku.”
Yeah, that’s what friends are for.

Memang, di film ini juga ada kisah percintaan, bahkan persaingan. Tapi, menurutku, itu hanya unsur-unsur tambahan untuk membuat alur cerita lebih menarik. Walaupun backgroundnya SMA, bukan berarti ini hanya untuk anak-anak SMA, tidak. Hanya anak-anak SMA saja yang memiliki kebersamaan dan persahabatan sedalam itu, tidak. Ini untuk semua pihak, mahasiswa, anak-anak SMP, ato anak-anak SD n TK kalau perlu..hehe, begitu pula untuk orang dewasa.

HSM 3 adalah sekuel yang paling dalam maknanya, karena diceritakan kalau mereka akan lulus dan berpisah untuk menjalani kehidupan barunya masing-masing.
Penting untuk diingat, perpisahan dengan teman itu sangat menyakitkan. I really hate separation. Membuat kita sedih dan rindu. Jangan biarkan itu terjadi, karena itu sangat sangat sangat merugikan yang meninggalkan dan juga yang ditinggalkan. Kadang muncul rasa tidak rela, iya, itu hal alami dan wajar, karena kamu merasa kehilangan figur atau sosok yang selama ini menghiasi hari-harimu, iya kan?
Reflection of this movie : Kita bisa melihat kebersamaan yang rasanya ingin kita miliki dengan teman-teman kita. I believe, semua yang udah pernah nonton, atau bahkan freak banget dengan film ini, pasti bisa merasakannya, cermati dan rasakan baik-baik atmosfer friendshipnya. Memang, setiap friendship pasti ada cobaannya, tapi justru itu yg membuat persahabatan semakin kuat. Lebih seringnya memang masalah ego masing-masing, itu karena kita tidak sadar kalau dalam persahabatan itu ada pengorbanan dan ada yang harus mau mengalah.

HSM 1 : Troy yang idola dan kapten basket, sebenarnya punya bakat nyanyi, dia suka drama, tetapi teman-teman timnya tidak suka akan hal itu. Mereka berpikir, masa’ idola basket melakukan hal-hal konyol macam menari dan menyanyi. Begitu pula Gabriella, yang super pintar dan tergabung dalam tim sains. Teman-temannya yang notabene “anak lab” tidak suka sama anak basket. Mereka tidak suka Gabriella terlalu dekat dengan Troy. Sebagai teman yang baik, tidak seharusnya seperti itu kan? Itulah keegoisan.

HSM 2 : Kali ini Troy yang egois. Karena diberi kesempatan untuk bermain bersama tim sekeren “Redhawk”, dia lupa akan teman-temannya. Dia terlena dengan apa yang sedang ia dapatkan. Bahkan ia dengan sangat halus menolak permintaan teman-temannya untuk mengenalkan mereka pada tim “Redhawk”. Egois kan?

HSM 3 : Ga ada. Makanya aku bilang, ini sekuel paling memorable. Semuanya berisi tentang friendship, future, and farewell.

Intinya, jangan biarkan teman-teman dan sahabatmu jauh darimu. Karena mereka juga memberikan kehangatan dan kasih sayang seperti layaknya keluarga. Hargailah mereka, karena, mencari teman itu lebih sulit daripada mencari musuh. Apalagi sahabat dekat, kalau kamu jauh darinya, kamu pasti akan merasakan rindu yang teramat sangat. Believe me. Dan always remember this : FRIENDSHIP WILL NEVER END (kok kayak lirik lagunya Spice Girls ya? Hehe)
“WE’RE ALL IN THIS TOGETHER”

Sunday, June 12, 2011

Monday, May 30, 2011

Happy Birthday Stevie G

Ulang Tahun??? Buat apa dirayakan?? lhawong makin tua makin dekat dengan akhir hidup. Hahaha.

Tapi, yg patut dirayakan adalah bahwa kita telah sampai pada titik dmn kita harus (mau tidak mau) mengevaluasi apa saja yg telah kita lakukan dalam dan untuk hidup kita. Berapa kali kita berbuat salah? Berapa kali kita berbuat kebaikan? Seberapa besar dosa kita? Seberapa besar usaha kita untuk membahagiakan org lain? Apa kita sudah dewasa?

ya itulah yg harus kita pikirkan.

So,

aku, secara pribadi, ingin mengucapkan HAPPY BIRTHDAY untuk Steven George Gerrard, MBE.

wish you to have a good life, ever, CAPTAIN!!

FYI, ini ada video, dari para admin dan member @IndoStevieG on Twitter. Wah amazing. Dulu waktu announce program Stevie G's Birthday Project, kami, admin, tidak pernah menyangka bakal mendapat respon yang sangat baik seperti ini. Ini menunjukkan rasa cinta kami yg sangat besar kpd Stevie. ROLE MODEL kami.

Walau mungkin bukan expert yg ahli dlm urusan telematika, tapi lihatlah, bagaimana ketulusan kami. We love Stevie so much.


http://www.youtube.com/watch?v=dmix0uEND8A&feature=youtu.be

At last, saya atas nama admin mengucapkan terima kasih atas partisipasi followers dalam birthday project ini. Sangat berarti. Penuh kasih sayang. Buat para admins, great teamwork, guys!! walau kita blm pernah ketemu sama sekali tapi seolah kita telah dipersatukan dan merasa dekat satu sama lain.

Regards,

Poethree
X

Friday, May 27, 2011

Sunday, March 27, 2011

have i done wrong???

it seems so selfish when you want two people at once. However, this desire can't be controlled. When you love someone, you feel so uncomfortable. You wanna have your current feeling..but when you love two different persons in one time, what will you do? When you don't want to let the one go, but in the same time you want the other one too.. Kind a selfish.. I know.

now dear Mr. "Second"
So sorry about this. Maybe it hurts you. I realize, Sorry doesn't solve this. Just give me time.. TIME. and let me love you COMPLETELY.

tapi kau juga harus tau...
Sebenarnya aku sudah mencintaimu..tapi mungkin rasa cintaku ini belum sempurna..

Tuesday, February 1, 2011

Precaution!!! I never say that non-Liverpudlians are not allowed here, but if you think we are so hyperbole in facing this case (some people assume this), better you get off of this page! Don’t read this. You don’t feel it so you will never understand. It’s only a dedication page, not a complaint letter! So, before you throw up or even vomit, don’t continue reading. Thank you.

This is also a special writing to my beloved friend, mimi butik (bu Tika)… who has been so devastated in Fernando Torres’ leaving, we’re all with you, butik.. rumpiess here for you.. *teletubies hug*
It is for papa Adhie, bulen (bu Leanita), bufeb (bu Febri), burik (bu Rika-unfortunately she’s not on fb anymore) and buyun (bu Yunita) my daughter too 

How could I call myself as a writer? I’ve been writing some stories but most of them are still in Indonesian, this is my third English “Football-Edition” project--->>the first project was for Steven Gerrard (you can read it on my blog), the second was for Cesc Fabregas (haven’t posted it yet, I want it to be perfect—Cesc Fabregas is a special case) Nando, you are so lucky, you know. When I lost Xabi Alonso, I was so sad, I couldn’t even endure the pain, I couldn’t write anything. Now you left, I got a writing of you. Brilliant. -__-

You can write if you have something to write down. It can be what you feel, or even, what you want to feel. My literature lecturers always say that what we write is a reflection of our feeling. It’s good to have a place to express it, right?  Now, that’s what I’m going to share with you all.

Phewww..
We’ve been so mad these days. Even my cell phone worked so hard (sorry, Fabricio, you must be so tired)—Fabricio is the name of my cell phone. (Sounds silly? Hahaha). A friend wrote this on twitter, it’s for Manchester City “You’ll Never Rich Alone” (I can’t even hold my laugh) ^_^
Let me tell you a little story on twitter last night.
People have been so sick during the transfer deadline day. I love it, because there were so many funny jokes, like this one: “Torres just left Melwood by a helicopter”. This is the start. Then the creativeness came up. People substituted the word “helicopter” into “bemo, becak, andong, etc” and I found a pretty good joke too: “Torres just left Melwood by an ambulance, Gerrard swears it was an accident” haha. Why people were so crazy last night..? Yes, we were waiting for the uncertainty, rumors everywhere, and they drove us crazy. The result was, we had some great improvisations in making funny jokes and scripts. 
You know who caused this mess? Yes, primary, it’s obviously Fernando Torres Sanz. Why it’s always him...honestly I can’t find the answer. All I can say is because he’s so phenomenal; he’s a great part of our history. However, I don’t know what’s on your mind right now after he left. Maybe what I write below can bring you a view, how to see this Torres’ case wisely from both sides; positive and negative.

How to start, anyway? Oh it’s always so hard to start something, especially when we are writing about something painful (hmm. not really, actually. Hehe).
All right..here we go.
Dear, Mr. Torres (I hope Mike Jefferies read this. LOL—okay, forget it, focus!)
I don’t recall the first time you joined our club (I don’t want to remember, more like it) , but I still have your first picture with LFC shirt, along Rafa Benitez standing beside you, of course. You looked dashy and blondie, haha. People always say that when a player comes to a new club, he will give nice words and show the supporters his excitement on his arrival. You did too. You’ve stolen our heart from the very beginning. People envy us, really. Thanks! You’ve flied us away up to the highest peak that time. However, pride is not everything. You may remember the season of 2008-2009, we were totally close to the Premiership trophy (I remember I cursed the month of January for making LFC always draw, full January draws!!!!!) and now the silly part is you left us in January too!! (Hmm. Guys, anybody has the Glenn Fredly’s song “January”? You can play it now, I’m sure it will be a perfect back song while you’re reading this) LOL.

Back to Nando..That time you thought you had made a right decision by moving to our club, right? Oh, no. you didn’t. Next season was horrible; I bet you’ve re-questioned your decision already. Feeling doubt, Nando? Yes you were, but you didn’t mind to keep waiting, waiting, and waiting for the golden sky reached and saved us, but where was it?? The storm didn’t stop. Ah wait! I have an interview of you, do you mind if I take some quotes, honey? Fine.

August 3, 2010
“This is the best club in the country, so the target is always very, very high and the expectation is too high”
“When I came here, the first day I could see the people give me the welcome like Stevie or Carra, like the players who are playing here for a long time, so I felt at home from the first day I came, and I can feel the fans love me”
Okay, this is the rough part:
“And of course my commitment, my loyalty with the club and of course with the fans is the same from? (can’t hear it clearly) the first day I signed here.”
Thanks for the compliment, Nando. Really.. ^_^ yes, you are absolutely right. WE ARE THE BEST CLUB IN THE COUNTRY. <<<<<< like this.

Well, Nando. Perhaps, now, people think that you are a glory hunter. Why??? Yes, you asked to leave in the wrong time, dear. We don’t hate you, really. We’re just disappointed. Everyone remembers when you said that you WON’T PLAY FOR ANOTHER PREMIERSHIP CLUBS, other than LFC. Where are your words then, anyway? Look dear, ‘promise’ is a very big word. Better don’t say it if you can’t keep and afford it. It’s not only us who are hurting here, it’s you as well. Don’t you ever blame yourself sometimes? If you go to Spain or Italy, maybe we can accept it; and you don’t need to break your words, right? Now it seems that you’ve crossed the forbidden line which is really (how do you spell H-U-R-T-I-N-G?) Yes it is.

Let me take a sample. Liverpudlians were so devastated too when Xabi Alonso left. Until this minute, this second, he is still good portrayed in our mind. You know why? Although he left with a great pain on us, he knew how to respect people who love him (it’s for you, Nisa. you read this, right? ) He is still being loved. I don’t want to compare you to him, really. You both are (and still) great parts of LFC history. I just want to show you what I meant by “leaving with sweet memories” or “leaving with disappointing memories”, just pick one, according to your desire.

Everything is not going to be the same anymore. Personally, I want to believe you. . I think positively: You didn’t lie. What you said about commitment or loyalty was coming really from your heart-----THAT TIME. However, everything has changed, people changed, YOU CHANGED. We don’t force you to stay, btw, because we know, you’ve been so patient this far. Thanks.

I’m proud of my Reds friends who state and put their mind into “No players bigger than the club itself” or “it’s Liverpool FC, not Torres FC” or “I love you Nando, but I love LFC more, sorry”. I think it’s very great and brave statements. We can start a life without you. However, I feel so upset to some of my friends who insult you (it doesn’t mean I’m taking a side on you). Even there is somebody who burnt your shirt. In my opinion, it’s not wise. I mean, even King Kenny said that people “come and go” You are the part of this. You go, but it isn’t supposed to be this way. People are probably in a great madness right now, some of them are furious, but they don’t have to insult you or even to burn your shirt. It’s such a kid, so childish. Please Nando, never take this seriously, they are not the real Liverpudlians.

Oh well, after writing this, slowly I can forget my disappointment. Hmm. Because, through this, it seems that I’m able to think more wisely about your departure. Yeah, I believe, at first it will be so difficult to start a new day without you. It feels like there is something missing (it happens whenever we just lost players, you are not the most special one>>>>>all players are the same, we love all of you). Now, there won’t be a Torres chant anymore, although it’s still echoing in my head all the time. <<<< Oh noooo!! I think it’s the most sentimental writing right now. Hmm. I’m joking myself by changing the word “red” into “blue”, then I sing it but it sounds soooooo weird. Haha.

Btw, you will love London. Cesc and I don’t mind to show you the city, just come to our apartment in Hamstead. You may catch a double-decker or ride a horse to get there. :D
^
^
(hahaha. Just ignore this part. ROFL) #stress

To sum up, we bless you Nando, in your new place. Hope you would afford what you want. LFC probably isn’t the right place for you. We hope the Chelsea supporters will treat you as well as we have treated you here, in Liverpool. Good luck. Keep Olalla away from John Terry, haha *kidding*, also send my love for Nora and Leo. I miss them already, my lovely nephew and niece 
We are still family. Love you, Nando. XOXO.

Writing in English is like a huge challenge to me. I’m an English Department student, it seems like there is a very heavy rock put on my shoulders. You must imagine how many times I check this writing, for the grammars and everything. Hahahaha. I know my writing is still far from perfection, but I’ve done my best. You know what? It’s totally my pleasure to present you what I wrote. A little bit shy, yes, my hands are shaking now! ooooh I hope you all like it, guys!
Btw, I just heard Nando mentioned us in his first Chelsea interview. Guess what, he can’t wait to score against us!!!! Ohh dear Mr. Reina, please save us! :P
Well, at last, thanks for wasting your time reading this bloody writing. Haha. You’ll Never Walk Alone.

P.S.
Welcome Carroll and Suarez! Be nice. 
I posted this writing on fb too. check it out!! http://facebook.com/poethree.bouvier

All my love,
*Poethree* 01/02/2011

disaat km lebih memilih ego daripada temanmu sendiri...

kadang kamu pernah ngerasa ga kalau km egois??? sombong atau bahkan munafik di dpn teman kamu sendiri??? banyak orang mengalami hal seperti ini. tidak mau mngakui bahwa dia sangat mencintai temannya. sehingga si teman seolah-olah merasa tidak dianggap. kadang aku berpikir, orang seperti itu akan sangat rawan terhadap sebuah sensitivitas, dimana dia selalu merasa dirinyalah yg selalu benar. dia bahkan sering tidak mau menerima apa yg disarankan atau pendapat orang lain.

di dunia ini manusia adalah sama, jika kamu merasa ingin menang sendiri dan egois, maka teman-teman kamu akan menjauhimu secara pelan-pelan, dan pada akhirnya hanya tinggal kamu seorang dengan keegoisanmu sendiri. aku selalu kecewa terhadap mereka yang selalu bersikap keras. kuat terhadap pendapat sendiri memang tidak dilarang, kalian juga tdk harus menerima pendapat org lain kan kalo pendapat itu bertentangan dengan hatimu?? tapi setidaknya hargailah apa yg telah dilakukan temanmu, jika kamu seolah tidak peduli, bagaimana bisa temanmu akan mau terus bersama denganmu kalau pengorbanan yang dia lakukan untukmu ternyata hanya kamu sia-siakan??

think it again, and always.
sangat perlu untuk share dan berdiri sejajar dengan teman-temanmu. selfish doesn't bring you joy. karena gift of a friend adalah saling memiliki satu sama lain.

-Poethree- 01/02/2011

Sunday, January 9, 2011

life....

have you ever felt guilty? you feel that you are not good enough for everyone around you..
i do.

sometimes life is totally a cruel stage, where you need to survive and prove that you are worthy.